Kabinet Jokowi
Di ILC, Kader PKS Singgung Tempat Duduk Terpisah dari Dahnil Anzar: Saya Pikir Masih di Samping Saya
Anggota DPR RI Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Nasir Djamil memberikan sindirannya pada Juru Bicara Partai Gerindra, Dahnil Anzar Simanjuntak.
Penulis: Jayanti tri utami
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
TRIBUNWOW.COM - Anggota DPR RI Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Nasir Djamil memberikan sindirannya pada Juru Bicara Partai Gerindra, Dahnil Anzar Simanjuntak.
Setelah awalnya sama-sama berada di kubu oposisi, kini Gerindra memutuskan untuk masuk dalam koalisi pemerintahan Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin.
Nasir Djamil lantas menyinggung tentang tempat duduknya dengan Dahnil Anzar yang kini terpisah.
Hal itu disampaikan Nasir Djamil dalam acara 'Indonesia Lawyers Club', Selasa (22/10/2019).
• Gandeng Partai Gerindra di Pemerintahan, Masinton Pasaribu Sebut Elit Perlu Lakukan Rekonsiliasi
• Akui Ditawari Jadi Menteri Jokowi, Tri Rismaharini: Saya Selesaikan Surabaya Dulu
Nasir mulanya menyebutkan lagu berjudul 'Kegagalan Cinta' milik Rhoma Irama.
"Ada lagu 'Kegagalan Cinta'," ucap Nasir.
Ia lantas menyebutkan sepenggal bait dalam lagu tersebut.
"Kan ada baitnya, kau yang memulai yang kan mengakhiri, kau yang berjanji kau yang mengingkari," ucap Nasir menyebutkan bait lagu tersebut.
"Kalau tahu begini akibatnya, tak mau aku bermain cinta," lanjut Nasir.
Nasir mengaku lagu tersebut tak menggambarkan kondisinya saat ini.
Ia menyebut mendapat lagu itu dari aplikasi pesan singkat Whatsapp.
"Itu bukan saya Bang karni, tapi beberapa orang yang mengirim pesan Whatsapp kepada saya," kata Nasir.
Karni Ilyas selaku pembawa acara lantas menyeletuk dengan menyebut nama Gerindra.
"Maksudnya cinta dengan Gerindra gitu?," tanya Karni Ilyas tertawa.
"Ya begitu lah kira-kira Bang Karni," jawab Nasir.
Nasir lantas kembali melanjutkan pembicaraannya.
Ia menyinggung lagu milik Ahmad Albar yang berjudul 'Sandiwara Cinta'.
"Lalu mereka juga bilang, katanya bang ini mirip lagu yang dipopulerkan sama Ahmad Albar, (berjudul) Panggung Sandiwara," kata Nasir.
"Dunia ini panggung sandiwara, ceritanya mudah berubah," ucap nasir menyebutkan bait lagu.
Nasir menyebut politik di Indonesia kini menjadi perhatian publik.
"Ya tapi itu lah Bang Karni, dinamika politik yang terjadi belakangan ini menarik perhatian orang," ucap Nasir.
Ia lantas menyinggung tentang kontestasi PIlpres 2019 lalu.
"Karena kita sadar bahwa pada pilpres waktu itu sangat terasa panasnya, sehingga kita ingat ILC kadang harus off dalam tanda kutip," ucap dia.
Nasir mengaku turut menjadi bagian Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno dalam pilpres lalu.
"Jadi begitu panasnya sehingga kemudian ada suasana polarisasi yang sangat tajam, dan waktu itu saya juga masuk ke dalam tim (BPN)," kata dia.
Menurutnya, dulu saat Pilpres 2019 ia berperan sebagai juru kampanye (jurkam) Prabowo-Sandiaga.
"Dulu saya jurkam-nya Prabowo-Sandiaga, saya juga masuk dalam tim direktorat hukum dan advokasi BPN Prabowo sandiaga," tutur dia.
"Oleh karena saya jurkam, saya berkampanye di daerah pemilihan saya terutama, terkadang saya debat Bang Karni di beberapa stasiun televisi."
Nasir melanjutkan, kala itu dirinya sering menghadiri acara bersama Dahnil Anzar.
"Dan biasa ada beberapa waktu saya bersama Dahnil," ujarnya.
Namun, hal tersebut tak terjadi saat Nasir dan Dahnil menjadi bintang tamu di ILC, Selasa (22/10/2019) malam.
• Perjalanan Politik Prabowo Subianto, Kalah di Pilpres hingga Jadi Menhan Jokowi
• Sosok Edhy Prabowo, Menteri Kelautan dan Perikanan Pengganti Susi Pudjiastuti, Tangan Kanan Prabowo
Nasir lantas menyinggung tentang tempat duduknya yang kini terpisah dari Dahnil Anzar.
"Tapi malam ini saya pikir Dahnil di samping saya, rupanya di sana dia (bersama kubu Jokowi)," kata Nasir.
Nasir kembali melanjutkan sindirannya.
"Tadi waktu sebelum masuk ke dalam ruangan ini Bang Karni, saya berpikir pasti Dahnil di samping saya," kata Nasir.
"Ternyata ketika saya masuk kemari nama Dahnil tidak ada di samping saya rupanya sudah di ujung sana, jadi kau di sana aku di sini."
Mendengar pernyataan itu, Dahnil Anzar yang duduk di samping politisi PDIP, Masinton Pasaribu, pun tertawa.
Meskipun Gerindra kini menjadi koalisi Jokowi-Ma'ruf Amin, Nasir menyebut PKS menghargai keputusan tersebut.
"Jadi Bang Karni, saya ingin sampaikan bahwa kita menghargai," ucap Nasir.
"PKS menghargai sikap dan pilihan politik dari partai poltik terutama sekutu Gerindra."
Nasir lantas menyinggung tentang sebutan Gerindra ke PKS saat masih menjadi oposisi.
"Kalau Gerindra mengatakan PKS itu sekutu, yang kemudian (Gerindra) bergabung dalam barisan pemerintah," ucap Nasir.
Simak video selengkapnya berikut ini menit 1.25:
Prabowo Masuk dalam Jajaran Menteri Jokowi
Presiden Joko Widodo telah secara resmi mengumumkan susunan kabinet barunya, Rabu (23/10/2019).
Satu di antara menteri kabinet tersebut adalah Prabowo Subianto yang dipercaya menjadi Menteri Pertahanan.
Diberitakan sebelumnya, Ketua Umum dan Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto serta Edhy Prabowo hadir di Istana Negara, Senin (21/10/2019) pukul 16.07 WIB.
Setelah bertemu dengan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi), Prabowo membeberkan dirinya diminta menjadi Menteri Pertahanan (Menhan).
Prabowo yang didampingi Edhy tampak keluar dari gerbang Istana Negara dan disambut oleh awak media.
"Saudara-saudara sekalian, saya baru saja menghadap Bapak Presiden Republik Indonesia yang baru kemarin dilantik," ujar Prabowo.
Prabowo mengaku dirinya dan Edhy diminta Jokowi untuk ikut dalam Kabinet Kementerian Jilid II.
"Saya bersama saudara Edhy Prabowo, kami diminta untuk memperkuat kabinet Beliau," tutur Prabowo.
Prabowo sebelumnya sudah sempat menyebut dirinya akan bersedia jika diminta untuk membantu pemerintah.
"Saya sudah sampaikan keputusan kami dari Partai Gerindra apabila diminta kami siap membantu dan hari ini resmi diminta dan kami sudah sanggupi untuk membantu," kata Prabowo.
Prabowo membeberkan Jokowi menjadikan dirinya calon Menhan.
"Saya Beliau izinkan untuk menyampaikan bahwa saya diminta membantu Beliau di bidang pertahanan," aku Prabowo (TribunWow.com)