Breaking News:

Kabinet Jokowi

Bahas Kabinet, Kader PKS Sebut Bait Lagu 'Kegagalan Cinta' dan 'Panggung Sandiwara', Sindir Siapa?

Nasir Djamil menyebutkan penggalan bait dari dua lagu berbeda saat menjadi bintang tamu dalam acara 'Indonesia Lawyers Club'.

Tangkapan Layar YouTube Indonesia Lawyers Club
Anggota DPR RI Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Nasir Djamil 

TRIBUNWOW.COM - Anggota DPR RI Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Nasir Djamil menyebutkan penggalan bait dari dua lagu berbeda saat menjadi bintang tamu dalam acara 'Indonesia Lawyers Club', Selasa (22/10/2019).

Nasir Djamil kala itu menyebutkan bait lagu 'Kegagalan Cinta' milik Rhoma Irama, dan lagu 'Panggung Sandiwara' milik Ahmad Albar.

Dilansir TribunWow.com, selain Nasir Djamil, dalam acara itu juga hadir Juru Bicara Ketua Umum Partai Gerindra, Dahnil Anzar Simanjuntak.

Air Mata Susi saat Serah Terima Jabatan Menteri ke Edhy Prabowo: Kekhawatiran Saya Hilang

Dahnil Anzar Jelaskan Alasan Prabowo Berkoalisi dengan Jokowi, Ingin Berkontribusi untuk Bangsa

Seperti diketahui, Gerindra kini masuk dalam koalisi pemerintahan setelah sebelumnya menjadi oposisi bersama PKS.

Mulanya, Nasir Djamil menyebut ada lagu yang tepat untuk menggambarkan situasi politik saat ini.

Ia lantas menyebut lagu berjudul 'Kegagalan Cinta' milik Rhoma Irama.

"Ada lagu 'Kegagalan Cinta'," ucap Nasir.

Ia lantas menyebutkan sepenggal bait dalam lagu tersebut.

"Kan ada baitnya, 'Kau yang memulai yang kan mengakhiri, kau yang berjanji kau yang mengingkari'," ucap Nasir menyebutkan bait lagu.

""Kalau tahu begini akibatnya, tak mau aku bermain cinta'," lanjut Nasir.

Nasir mengaku lagu tersebut tak menggambarkan kondisinya saat ini.

Ia menyebut mendapat lagu itu dari pesan singkat Whatsapp.

"Itu bukan saya Bang Karni, tapi beberapa orang yang mengirim pesan Whatsapp kepada saya," kata Nasir.

Karni Ilyas selaku pembawa acara lantas menyeletuk dengan menyebut nama Gerindra.

"Maksudnya cinta dengan Gerindra gitu?," tanya Karni Ilyas tertawa.

"Ya begitu lah kira-kira Bang Karni," jawab Nasir.

Nasir lantas kembali melanjutkan pembicaraannya.

Ia menyinggung lagu milik Ahmad Albar yang berjudul 'Panggung Sandiwara'.

"Lalu mereka juga bilang, katanya bang ini mirip lagu yang dipopulerkan sama Ahmad Albar, (berjudul) Panggung Sandiwara," kata Nasir.

Nasir menyebut politik di Indonesia kini menjadi perhatian publik.

"Ya tapi itu lah Bang Karni, dinamika politik yang terjadi belakangan ini menarik perhatian orang," ucap Nasir.

Ia lantas menyinggung tentang kontestasi Pilpres 2019 lalu.

"Karena kita sadar bahwa pada pilpres waktu itu sangat terasa panasnya, sehingga kita ingat ILC kadang harus off dalam tanda kutip," ucap dia.

Nasir mengaku turut menjadi bagian Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno dalam pilpres lalu.

"Jadi begitu panasnya sehingga kemudian ada suasana polarisasi yang sangat tajam, dan waktu itu saya juga masuk ke dalam tim (BPN)," kata dia.

Menurutnya, dulu saat Pilpres 2019 ia berperan sebagai juru kampanye (jurkam) Prabowo-Sandiaga.

"Dulu saya jurkam-nya Prabowo-Sandiaga, saya juga masuk dalam Tim Direktorat Hukum dan Advokasi BPN Prabowo- Sandiaga," tutur dia.

"Oleh karena saya jurkam, saya berkampanye di daerah pemilihan saya terutama, terkadang saya debat Bang Karni di beberapa stasiun televisi."

Nasir melanjutkan, kala itu dirinya sering menghadiri acara bersama Dahnil Anzar.

"Dan biasa ada beberapa waktu saya bersama Dahnil," ujarnya.

Gerindra Gabung Pemerintah, Edhy Prabowo Mengaku Belum Dengar Langsung Ada Pendukung Kecewa

Sosok Edhy Prabowo, Menteri Kelautan dan Perikanan Pengganti Susi Pudjiastuti, Tangan Kanan Prabowo

Namun, hal tersebut tak terjadi saat Nasir dan Dahnil menjadi bintang tamu di ILC.

Nasir lantas menyinggung tentang tempat duduknya yang kini berbeda dengan Dahnil Anzar.

"Tapi malam ini saya pikir Dahnil di samping saya, rupanya di sana dia (bersama kubu Jokowi)," kata Nasir.

Nasir kembali melanjutkan sindirannya.

"Tadi waktu sebelum masuk ke dalam ruangan ini Bang Karni, saya berpikir pasti Dahnil di samping saya," kata Nasir.

"Ternyata ketika saya masuk kemari nama Dahnil tidak ada di samping saya rupanya sudah di ujung sana, jadi kau di sana aku di sini."

Mendengar pernyataan itu, Dahnil Anzar yang duduk di samping politisi PDIP, Masinton Pasaribu, pun tertawa.

Meskipun Gerindra kini menjadi koalisi Jokowi-Ma'ruf Amin, Nasir menyebut PKS menghargai keputusan tersebut.

"Jadi Bang Karni, saya ingin sampaikan bahwa kita menghargai," ucap Nasir.

"PKS menghargai sikap dan pilihan politik dari partai politik terutama sekutu Gerindra."

Nasir lantsas menyinggung tentang sebutan Gerindra ke PKS saat masih menjadi oposisi.

"Kalau Gerindra mengatakan PKS itu sekutu, yang kemudian (Gerindra) bergabung dalam barisan pemerintah," ucap Nsir.

Simak video selengkapnya berikut ini menit 1.25:

Jokowi Umumkan 38 Menteri Kabinet Indonesia Maju

Berikut daftar resmi nama-nama menteri dalam Kabinet Kerja Jilid II:

1. Mantan Ketua MK Mahfud MD = Menteri Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam)

2. Bos Gojek Nadiem Makarim = Menteri Pendidikan dan Kebudayaan

3. Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo = Menteri PAN RB

4. Pendiri Net TV Wishnutama = Menteri Pariwisata

5. Bos Mahaka Grup Erick Tohir = Menteri BUMN

6. Kapolri Tito Karnavian = Menteri Dalam Negeri

7. Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto = Menteri Perekonomian

8. Menteri Luar Negeri Retno Marsudi = Menteri Luar Negeri

9. Politisi Partai NasDem Syahrul Yasin Limpo = Menteri Pertanian

10. Menteri Sekretaris Negara Pratikno = Menteri Sekretaris Negara

11. Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto = Menteri Pertahanan

12. Waketum Gerindra Edhy Prabowo = Menteri Kelautan dan Perikanan

13. Menteri Keuangan Sri Mulyani = Menteri Keuangan

14. Menteri Sosial Agus Gumiwang Kartasasmita = Menteri Perindustrian

15. Wabendum PDIP Juliari Batubara = Menteri Sosial

16. Plt Ketum PPP Suharso Monoarfa = Kepala Bapenas

17. Menteri PUPR Basuki Hadimuljono Basuki Hadimuljono = Menteri PUPR

18. Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Indonesia Bambang Brojonegoro = Menteri Riset

19. Politisi PKB Ida Fauziah = Menteri Tenaga Kerja

20. Jenderal (Purn) Fachrul Razi = Menteri Agama

21. Menteri Lingkungan Hidup Siti Nurbaya Bakar = Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan

22. Mantan Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Bahlil Lahadalia - Menteri Investasi

23. Politisi PKB Halim Iskandar = Menteri Desa dan Daerah Tertinggal

24. Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi = Menteri Perhubungan

25. Mantan Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly = Menteri Hukum dan HAM

26. Menteri Agraria dan Tata Ruang Indonesia Sofyan Djalil = Menteri Agragria dan Tata Ruang

27. Kepala Staf Kepresidenan Indonesia Moeldoko = Kepala Staf Kepresidenan

28. Politisi NasDem Johnny G Plate = Menteri Komunikasi dan Informatika

29. Ketua Umum PB Ikatan Anggar Seluruh Indonesia (Ikasi), Agus Suparmanto = Menteri Perdagangan

30. Kepala RSPAD Gatot Soebroto dr. Terawan = Menteri Kesehatan

31. Mantan Kepala Staf Kepresidenan Indonesia Teten Masduki = Menteri Koperasi dan UKM

32. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan = Menko Maritim dan Investasi

33. Muhadjir Effendi = Menko PMK

34. Arifin Tasrif = Menteri ESDM

35. I Gusti Bintang Damarvati= Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak

36. Menteri Pramono Anung= Menteri Setkab

37. Zainudin Amali = Menteri Pemuda dan Olahraga

38. ST Burhanudin = Jaksa Agung. (TribunWow.com)

Tags:
Partai Keadilan Sejahtera (PKS)Kabinet Indonesia MajuKabinet JokowiPrabowo SubiantoPartai GerindraIndonesia Lawyers Club (ILC)Dahnil Anzar Simanjuntak
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved