Breaking News:

Kabinet Jokowi

Sinyal NasDem Siap Jadi Oposisi Gantikan Gerindra, Surya Paloh: Demokrasi Sudah Selesai

Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh mengaku siap menggantikan Partai Gerindra untuk menjadi oposisi pemerintah.

Penulis: AmirulNisa
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNNEWS/ABRAHAM DAVID
Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh 

TRIBUNWOW.COM - Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh mengaku siap menggantikan Partai Gerindra untuk menjadi oposisi pemerintah.

Hal itu disampaikan setelah melihat adanya pergerakan dari Partai Gerindra yang berkoalisi dengan pemerintah.

Surya Paloh menyebut soal kemungkinan posisi oposisi pemerintah yang akan kosong.

Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh mengaku siap untuk menjadi oposisi dan keluar dari koalisi pemerintahan Joko Widodo (Jokowi).
Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh mengaku siap untuk menjadi oposisi dan keluar dari koalisi pemerintahan Joko Widodo (Jokowi). (YouTube KOMPASTV)

Daftar Kabinet Jilid II Terbaru, Sederet Tokoh Bertemu Jokowi dan Nyatakan Bersedia Jadi Menteri

Ia menyebut sebuah pemerintah perlu sosok oposisi untuk menyeimbangkan sistem.

"Tapi ya beginilah bagaimana pun yang harus dijaga dalam sistem demokrasi adalah cek and balance," ucap Surya paloh dilansir TribunWow.com dari kanal YouTube KOMPASTV, Senin (21/10/2019).

Baginya sebuah negara yang tidak memiliki oposisi akan berubah menjadi negara otoriter.

Hal itu pun dilihat di Indonesia dengan bersatunya hampir semua partai.

Paristiwa itu membuat Surya paloh menilai bahwa demokrasi di Indonesia bisa saja menghilang.

"Kalau cek and balance tidak ada, tidak ada lagi yang beroposisi berarti demokrasi sudah selesai," ucap Surya Paloh.

Prabowo Mengaku Diminta Isi Kursi Menhan oleh Jokowi, Edhy Prabowo Digadang Jadi Menteri Pertanian

Bahkan Surya Paloh dengan terbuka mengaku besedia menjadi oposisi bila itu diperlukan.

"Negara sudah berubah menjadi negara otoriter ataupun monarki. Kalau enggak ada oposisi ya NasDem saja jadi oposisi," ucap Surya Paloh.

Lihat video berikut pada menit ke-0:30:

Hingga proses pelantikan presiden dan wakil presiden pada Minggu (20/10/2019), Surya Paloh mengaku belum ada perbincangan mengenai jatah menteri untuk Partai NasDem.

Dilansir TribunWow.com dari Kompas.com, Senin (21/10/2019), Surya paloh pun menganggap tidak adanya perbincangan soal menteri menjadi hal yang lucu.

"Terus terang saja, yang paling lucu ini NasDem. Enggak dikasih tahu (dapat kursi menteri apa), belum, belum ada sampai hari ini," ucap Surya Paloh, Minggu (20/10/2019).

Walau sempat bertemu dengan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi), Surya Paloh mengaku tidak ada perbincangan mengenai jatah menteri.

Karena itulah Surya Paloh mengaku bingung saat ditanya oleh kader Partai NasDem.

Tito Karnavian Diundang ke Istana Negara oleh Jokowi, Polri Enggan Ungkap Kemungkinan Jadi Menteri

"Belum ada bicara soal kursi kabinet, saya jujur pada kalian. Kalau pasukan di bawah tanya di kementerian mana, saya sebagai ketua umum enggak tahu," ucap Surya Paloh.

Surya Paloh dengan gamblang menyampaikan mengenai tidak adanya jatah menteri untuk partainya.

Namun saat ditanya mengenai kader yang disapkan untuk posisi di kabinet, Surya Paloh enggan menjawab.

Walau begitu, Surya Paloh mengaku akan menerima semua permintaan presiden bila itu ditujukan pada Partai NasDem.

"Saya pikir apapun yang diberikan presiden, portofolio apapun, kita terima aja itu," ujar Surya Paloh.

Sementara itu pada Senin (21/10/2019) Jokowi mengundang beberapa tokoh penting yang digadang-gadang akan menjadi menteri pada Kabinet Kerja Jilid II.

Apa Wisnutama Bakal Isi Posisi Menteri Pariwisata? Ini Prediksi Kabinet Jokowi Jilid II

Beberapa tokoh yang mendatangi Istana Negara yaitu Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD, Mantan Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf Amin yaitu Erick Thohir.

Selain itu datang juga Komisaris Net Whisnutama, Pendiri Go-Jek Nadiem Makarim, dan Kapolri Jendral Tito Karnavian serta Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto.

Kemudian datang juga tiga orang bersamaan yaitu Menteri Sekretaris Negara pada kabinet kerja 2014-2019 Pratikno, mantan Staf Khusus Presiden Nico Harjanto, dan Komisaris Utama Adi Karya Fadjroel Rachman.

Tidak hanya itu, Ketua Umum dan Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Edhy Prabowo juga hadir penuhi undangan Jokowi.

(TribunWow.com/Ami)

Tags:
Surya PalohPartai GerindraPrabowo SubiantoKabinet Kerja Jilid IIKabinet Jokowi
Rekomendasi untuk Anda
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved