Pelantikan Jokowi dan Maruf Amin
Ini Pantun Bamsoet untuk Prabowo dan JK saat Pelantikan Jokowi, soal Berkuda dan Pakai Bahasa Bugis
Bambang Soesatyo (Bamsoet) membacakan pantun dalam pidatonya dalam pelantikan presiden dan wakil presiden Jokowi dan Ma'ruf Amin.
Penulis: Roifah Dzatu Azma
Editor: Claudia Noventa
TRIBUNWOW.COM - Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR), Bambang Soesatyo (Bamsoet) membacakan pantun dalam pidatonya dalam pelantikan presiden dan wakil presiden Jokowi dan Ma'ruf Amin.
Diketahui, pelantikan presiden dan wakil presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Ma'ruf Amin telah berlangsung di Gedung DPR-MPR RI, pada Minggu (20/10/2019).
Bamsoet yang menjadi ketua sidang dalam pelantikan Jokowi dan Ma'ruf Amin itu lantas mengungkapkan apresiasinya, dilansir TribunWow.com dari siaran langsung kanal YouTube KOMPASTV.
• Pidato Pertama Jokowi, Kenang 5 Tahun Lalu Berdiri di Tempat yang Sama hingga Bisiki Menteri
Pantun yang pertama disampaikan itu diucapkan Bamsoet kepada Ketua Umum Gerindra, Prabowo Subianto.
Prabowo merupakan mantan calon presiden di Pilpres 2019 yang berkontestasi dengan Jokowi.
Prabowo saat itu hadir bersama mantan cawapresnya di Pilpres 2019, Sandiaga Uno.
Mulanya, Bamsoet yang juga menjadi ketua sidang pelantikan menyapa sejumlah tamu yang hadir.
Ia turut menyapa mantan presiden dan wakil presiden yang hadir seperti presiden kelima Megawati Soekarnoputri dan presiden keenam Soesilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Lalu Bamsoet memberi apresiasi atas kehadiran Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno.
"Bapak Prabowo dan Bapak Sandiaga Uno, sebagai calon presiden dan calon wakil presiden pada kontestasi pemilihan umum presiden dan wakil presiden tahun 2019," ujar Bamsoet.
Ia lantas mengatakan majelis mengapresiasi atas kehadiran keduanya dan untuk menerima hasil Pemilu 2019.
"Izinkan kami dari meja majelis menyampaikan apresiasi dan penghargaan yang sebesar-besarnya atas ketulusan Bapak Prabowo dan Bapak Sandiaga Uno, untuk menerima hasil pemilihan umum 2019 dengan jiwa yang besar," ungkap Bamsoet.
• Jokowi Singgung Kinerja Para Menteri dalam Pidato Pelantikan: Saya Tanya ke Rakyat, Belum Merasakan
Mantan Ketua DPR RI tersebut juga mengutip ungkapan dari Prabowo.
"Ada saatnya kita bertempur dan ada saatnya kita bersatu kembali. Kata Pak Prabowo, bersatu itu indah, bersatu itu keren," ungkapnya tersenyum.
Tak sampai di situ, Bamsoet lantas menyampaikan pantun sebagai ucapan terima kasih.
Pantun itu dihubungkan dengan memakai nama Presiden Indonesia kelima, Megawati Soekarnoputri.
Prabowo disebutkan bisa berlapang dada tak menjadi kepala negara dan masih bisa berkuda.
"Untuk itu terimalah ungkapan rasa terimakasih kami dalam satu bait pantun," paparnya.
"Dari Teuku Umar ke Kartanegara, dijamu nasi goreng oleh Ibu Mega, meski Pak Prabowo tak jadi kepala negara, tapi masih bisa berkuda dan lapang dada," ujar Bamsoet.

Ruang pelantikan pun dipenuhi dengan tepuk tangan.
Prabowo dan Sandiaga juga tampak tertawa dan bertepuk tangan mendengar ucapan Bamsoet.
Kemudian di penghujung pidatonya, Bamsoet menyampaikan apresiasinya kepada Jusuf Kalla yang telah menyelesaikan masa jabatannya sebagai wakil presiden 2014-2019.
Ia membungkus ucapan apresiasi itu dengan sebait pantun.
"Izinkan kami dari meja pimpinan menyampaikan ucapan terimakasih dan apresiasi setinggi-tingginya kepada Bapak Jusuf Kalla dalam sebait pantun," ujar Bamsoet.
• Pidato Pertama Jokowi, Kenang 5 Tahun Lalu Berdiri di Tempat yang Sama hingga Bisiki Menteri
Bamsoet lantas membacakan pantunnya dengan Bahasa Bugis.
Seusai mengatakan pantunnya, tampak JK tertawa.
Bamsoet lantas menjelaskan arti pantun yang disampaikannya.
"Saya sengaja menyampaikannya dengan Bahasa Bugis yang artinya kurang lebih sebagai berikut, 'Buah nangka buah durian, tak dapat dijadikan minuman, sungguh besar pengabdianmu tak bisa ditatar kebaikanmu," paparnya.

Jokowi Resmi Dilantik
Dilansir TribunWow.com dari siaran langsung kanal YouTube KOMPASTV, Jokowi dan Ma'ruf Amin mengucapkan sumpah sebagai presiden dan wakil presiden sekitar pukul 16.00 WIB.
Sumpah tersebut sudah tertuang dalam Pasal 9 Ayat 1 Undang-Undang Dasar 1945.
Dalam pasal tersebut, Jokowi dan Ma'ruf Amin mengucap sumpah di bawah kitab suci Alquran di depan MPR dan DPR untuk memenuhi kewajibannya.
Keduanya juga bersumpah untuk mengatur negara sesuai dengan undang-undang yang berlaku.
• Pidato Pertama Jokowi, Kenang 5 Tahun Lalu Berdiri di Tempat yang Sama hingga Bisiki Menteri
Berikut isi Pasal 9 Ayat 1 UUD 1945 yang diucapkan Jokowi-Ma'ruf Amin:
"Sebelum memangku jabatannya, presiden dan wakil presiden bersumpah menurut agama, atau berjanji dengan sungguh-sungguh di hadapan Majelis Permusyawaratan Rakyat atau Dewan Perwakilan Rakyat sebagai berikut:
Sumpah presiden dan Wakil presiden: Demi Allah, saya bersumpah akan memenuhi kewajiban Presiden Republik Indonesia (Wakil Presiden Republik Indonesia) dengan sebaik-baiknya dan seadil-adilnya, memegang teguh Undang-Undang Dasar dan menjalankan segala undang-undang dan peraturannya dengan selurus-lurusnya serta berbakti kepada nusa dan bangsa."
Setelah mengucap sumpah, Jokowi dan Ma'ruf Amin menandatangani berita acara pelantikan.
Jokowi dan Ma'ruf Amin menuju meja penandatanganan didampingi para pimpinan MPR.
Keduanya menandatangani berita acara secara bersamaan.
Kemudian Ketua MPR Bambang Soesatyo atau Bamsoet turut menandatangani lembar tersebut diikuti para pimpinan MPR yang lain.

(TribunWow.com/ Roifah Dzatu Azmah)