Pelantikan Jokowi dan Maruf Amin
Panglima TNI Ungkap Daerah Mana Saja yang Dijaga Ketat saat Pelantikan, Glodok hingga Bandara
Marsekal Hadi Tjahjanto beberkan titik-titik yang akan dijaga ketat saat pelantikan presiden, mulai dari Glodok, PLN Gandul, Pertamina, hingga Soetta.
Penulis: Ifa Nabila
Editor: Rekarinta Vintoko
TRIBUNWOW.COM - Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengungkapkan daerah mana saja yang akan dijaga ketat saat pelantikan Joko Widodo (Jokowi) dan Ma'ruf Amin sebagai presiden dan wakil presiden terpilih, Kamis (17/10/2019).
Hadi Tjahjanto menyebut nama beberapa daerah, mulai dari pusat perekonomian di Glodok, Jakarta Barat hingga Bandara Soekarno-Hatta.
Dilansir TribunWow.com dari siaran langsung kanal YouTube KOMPASTV, Kamis (17/10/2019), Hadi Tjahjanto didampingi Kapolri Jenderal Tito Karnavian menyampaikan hal itu setelah apel pasukan pengamanan pelantikan.
• 30 Ribu Personel Gabungan TNI-Polri Gelar Apel, Panglima TNI Ungkap Lapisan Pengamanan Pelantikan
Setelah apel yang dihadiri 30 ribu personel gabungan TNI dan Polri itu selesai, Hadi Tjahjanto langsung bertemu awak media.
Hadi Tjahjanto menjelaskan tempat mana saja yang akan dijaga ketat oleh personel gabungan TNI dan Polri.
Utamanya adalah Kompleks Gedung DPR dan MPR yang dijadikan tempat pelantikan pada 20 Oktober 2019 mendatang.
"Beberapa tempat yang menjadi konsentrasi di antaranya adalah Gedung DPR MPR itu sendiri dengan perimeter yang sudah kita tentukan," ujar Hadi Tjahjanto.
Selain Gedung DPR, tempat lainnya adalah Istana Presiden hingga pusat perekonomian Glodok.
"Ada beberapa titik kritis yang harus kita perkuat. Termasuk adalah Istana Presiden," terang Hadi Tjahjanto.
• 30 Ribu Personel Gabungan TNI-Polri Apel, Panglima TNI Sebut Tokoh yang Dikawal saat Pelantikan
"Wilayah-wilayah lain yang menjadi konsentrasi kita untuk pengamanan, di antaranya adalah tempat-tempat ekonomi, contohnya Glodok, kemudian Jembatan Tiga dan lain sebagainya," lanjutnya.
Selain tempat-tempat itu, bandara hingga bangunan milik BUMN juga turut dijaga ketat.
"Termasuk yang harus kita pertebal adalah wilayah-wilayah Bandara Soekarno-Hatta dan Halim Perdanakusuma," tuturnya.
"Dan objek-objek vital di antaranya adalah PLN Gandul, tempat-tempat logistik Pertamina, dan tempat-tempat yang lain yang kita anggap perlu untuk diamankan."
Dalam kesempatan itu, Panglima TNI menyatakan pihaknya dan Polri siap untuk mengamankan jalannya pelantikan presiden dan wakil presiden.
"Kami semua menyatakan bahwa Panglima TNI, Kapolri, Kepala Staf Angkatan Darat, Kepala Staf Angkatan Laut, Kepala Staf Angkatan Udara yang diwakili oleh Wakasal menyatakan siap untuk melaksanakan tugas pengamanan tersebut," ujar Hadi Tjahjanto.
• Demo saat Pelantikan Kini Diperbolehkan, Masinton Pasaribu: Jokowi Komitmen pada Demokrasi
Hadi Tjahjanto menyebut penerjunan personel ke beberapa wilayah sudah dimulai pada Kamis (17/10/2019).
"Pengamanan mulai dilaksanakan hari ini, pasukan insert ke wilayah-wilayah sesuai dengan tanggung jawabnya," kata Hadi Tjahjanto.
Hadi Tjahjanto menjelaskan 30 ribu pasukan yang dibagi menjadi beberapa lapisan dan personel dengan tanggung jawab masing-masing.
"Pasukan yang dilibatkan 30 ribu, dengan usulan tugas, ring satu dilaksanakan dan di bawah tanggung jawab Paspampres," terang Hadi Tjahjanto.
"Ring dua di bawah tanggung jawab TNI, dan ring tiga adalah di bawah tanggung jawab gabungan antara TNI, Polri, dan unsur lainnya," lanjutnya.
Panglima TNI kemudian menjelaskan tokoh-tokoh yang akan diamankan di antaranya presiden dan wakil presiden terpilih serta keluarganya.
"Sedangkan objek yang akan kita amankan, di antaranya adalah personel presiden, wakil presiden, dan keluarganya," ungkap Hadi Tjahjanto.
• Ahok akan Hadiri Pelantikan Jokowi-Maruf Amin: Kalau Ada Undangan Wajib Hadir
Selain pihak presiden dan wakil presiden, kepala negara serta utusan dari luar negeri juga akan dikawal.
"Tamu-tamu dari luar negeri, kepala negara, kepala pemerintahan dan utusan khusus," kata Hadi Tjahjanto.
Tak hanya saat proses pelantikan, pengawalan dilakukan sejak saat mereka datang serta dalam perjalanan baik dari hotel menuju ke Gedung DPR atau sebaliknya.
"(Dikawal) mulai dari saat kedatangan, di perjalanan, sampai dengan tempat hotel maupun wisma," tutur Hadi Tjahjanto.
"Selanjutnya pengamanan berikutnya adalah dari wisma sampai ke gedung DPR MPR, semua menjadi tanggung jawab."
Selain para hadirin pelantikan, pengamanan juga akan dilakukan untuk segala sarana dan prasarana yang akan mereka gunakan.
"Berikutnya adalah pengamanan terhadap sarana dan prasarana yang akan digunakan oleh presiden wakil presiden, termasuk tamu negara," kata Hadi Tjahjanto.
Dikutip TribunWow.com dari Kompas.com, Kamis (17/10/2019), Jokowi mengizinkan massa untuk melakukan aksi demonstrasi menjelang pelantikan.
Sebelumnya, Polri sempat menegaskan tak akan menerbitkan Surat Tanda Terima Pemberitahuan (STTP) aksi demo menjelang pelantikan Jokowi dan Ma'ruf Amin.
Namun, ternyata Jokowi tidak mempermasalahkan rencana demokrasi pada saat acara pelantikan 20 Oktober 2019 mendatang.
Hal tersebut disampaikan Jokowi setelah bertemu pimpinan MPR di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (16/10/2019).
"Loh namanya demo, dijamin konstitusi," ujar Jokowi sambil tersenyum.
Jokowi sampai dua kali menegaskan bahwa dirinya tidak melarang adanya aksi unjuk rasa.
(TribunWoiw.com/Ifa Nabila)