Kabar Tokoh
Jusuf Kalla Tertawa saat Ditantang Najwa Shihab Tanggapi soal Prabowo: Pintar Sekali Menjebaknya
Jusuf Kalla (JK) tertawa saat presenter Najwa Shihab bertanya mengenai kemungkinann Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto di kabinet.
Penulis: Roifah Dzatu Azma
Editor: Tiffany Marantika Dewi
TRIBUNWOW.COM - Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) tertawa saat presenter Najwa Shihab bertanya mengenai kemungkinann Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto berada dalam kursi Kabinet Presiden Joko Widodo (Jokowi) periode kedua.
Dilansir TribunWow.com, hal tersebut tampak dalam acara Mata Najwa, Rabu (16/10/2019) yang bertajuk 'TerimaKasihPakJK'.
Mulanya Najwa Shihab menanyakan bahwa JK merupakan sosok yang selalu terbuka saat disodorkan pertanyaan terkait apapun.
• Apa Bedanya Jadi Wapres Jokowi dan Wapres SBY? Begini Kata Jusuf Kalla
Ia menanyakan alasan JK melakukan hal demikian.
"Kalau dari kacamata kami wartawan Pak, Pak JK itu terkenalnya selalu tanya apa saja boleh. Tidak ada batasan. Blak-blakan spontan, dari dulu sampai sekarang. Kenapa itu Pak?," tanya Najwa Shihab mengawali.
JK mengatakan bahwa ia tak mau mengurangi keterbukaan sehingga akan menjawab semua pertanyaan.
"Ya karena saya tidak berusaha untuk mengurangi keterbukaan, dan kedua semua pertanyaan saya bisa jawab sendiri," kata JK.
"Oh benar Pak? Bapak nantang saya nih? Bisa jawab?," tanya Najwa Shihab membuat JK tertawa.
"Kalau gitu saya mau tanya to the point juga ini pak, Pak Prabowo cocok enggak jadi menteri Pak Jokowi?," tanya Najwa Shihab.
Ucapan Najwa Shihab itu lantas membuat tertawa mengembang di wajah JK.
JK lantas menuturkan bahwa apa yang ditanyakan Najwa Shihab merupakan persoalan koalisi.
"Itu masalah koalisi," ujar JK.
• Kepada Najwa, Sofyan Djalil Ceritakan Perintah JK yang Buatnya Tidur Bersama Uang Cash Rp 10 Miliar
Najwa Shihab justru menagih ucapan JK sebelumnya.
"Bapak bilang bisa jawab semua tidak ada batasan?," tanya Najwa Shihab kembali.
Tak mau kalah, JK juga menjawab singkat.
"Jawabannya itu, bahwa itu tergantung koalisi," sebut JK.
"Kan pertanyaan saya cocok atau tidak," papar Najwa Shihab tak puas dengan jawaban JK.
JK pun mengulangi jawabannya.
"Sensitif pertanyaannya," katanya tertawa.
"Berarti tidak mau menjawab Pak JK. Padahal tadi saya sudah bilang Pak JK siap jawab apapun."

Mantan Wakil Presiden SBY ini juga menuturkan bahwa tak semua pertanyaan bisa dijawab di depan layar.
"Kan ada pertanyaan off the record, dan ada yang on the record," kata JK kembali.
Najwa Shihab pun memutar ulang pertanyaannya dan kini menanyakan posisi apa yang cocok untuk Prabowo di kabinet.
Ia menawarkan pertanyaan antara Menteri Keamanan dan Menteri Koodinasi Politik, Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam).
"Oke kalau begitu saya berandai-andai, Pak Prabowo itu cocoknya menteri pertahanan atau menteri polhukam?," tanya Najwa Shihab.
JK tampak sedikit tertawa dan berkata bahwa pertanyaan Najwa Shihab ada hubungannya dengan pertanyaan sebelumnya.
"Kan ada hubungannya tadi itu," papar JK membuat Najwa Shihab tertawa.
"Anda yang paling pintar bertanya," kata JK membuat studio ramai dengan tawa.
• Jelang Akhir Masa Jabatan, JK Ungkap Tugas Seorang Wapres: Saya Bukan Ban Serepnya Jokowi
Najwa Shihab yang tertawa kemudian mengatakan bahwa bahasan itu tengah seru ramai ditebak.
Ia pun membahas adanya meme yang menyindir mengenai 01 dan 02 yakni nomor urut Jokowi dan Prabowo saat ikut serta dalam kontestasi Pilpres lalu.
"Karena ini lagi seru ini pak, akhir-akhir ini kan peta koalisi lagi seru. Sakin serunya ini pak, di medsos, 'Beli 01 gratis 02 promo berlaku lima tahun'," ujar Najwa Shihab.
"Pak JK itu komentar bapak dong Pak 'Beli 01 dapat 02?," tambahnya.
"Ya sebenarnya dalam pemerintahan yang baik perlu ada keseimbangan, jadi artinya cek and balance," kata JK.
"Perlu ada oposisi yang soft," ujarnya.
"Jadi bukan oposisi namanya, tapi begitulah. Kalau semuanya bergabung dalam suatu box itu juga bisa pecah di dalam," papar JK.
"Jadi idealnya?," tanya Najwa Shihab.
"Tetap ada penyeimbang," sebut JK.
• Jelang Purnatugas, Jusuf Kalla Ungkap Momen Tak Terlupakan saat Jabat Wakil Presiden
Ditanya Najwa Shihab apakah yang kalah bergabung dengan yang menang hal yang biasa?
"Jadi yang kalah gabung yang menang itu biasa?," tanya Najwa Shihab.
"Biasa, dulu 2014 Golkar masuk yang kalah, dan PPP tapi kemudian bergabung bisa saja tergantung presidennya," jawabanya.
"Tapi dulu tidak ada kontestasinya sedemikian sengit Pak," ujar Najwa Shihab.
"Ya dulu karena koalisi hanya 40 persen jadi harus mayoritas maka ditambah 20 persen," jawab JK.
JK menuturkan semuanya kini tergantung Jokowi.
Ia kembali menegaskan bahwa perlu adanya penyeimbang.
"Penyeimbang cukup satu partai saja?," tanya Najwa Shihab.
"Anda pintar sekali menjebaknya," kata JK tak menjawabi pertanyaan Najwa Shihab.
Menurut JK keahlian Najwa Shihab yakni menjebak orang tanpa sadar.
"Itu keahlian Najwa bisa menjebak orang tanpa sadar."
Studio lantas ramai kembali dengan riuh tawa.
Lihat videonya dari menit awal 1.17:
(TribunWow.com/ Roifah Dzatu Azmah)