Breaking News:

Pelantikan Jokowi dan Maruf Amin

Jelang Pelantikan Presiden, Jokowi Bertemu Surya Paloh, Sekjen NasDem Singgung Prabowo Subianto

Jelang pelantikan, Presiden Jokowi bertemu dengan Ketua Partai NasDem, Surya Paloh pada Rabu (17/10/2019).

Penulis: Mariah Gipty
Editor: Lailatun Niqmah
Tribun Medan/Dian Maharani
Jelang pelantikan, Presiden Jokowi bertemu dengan Ketua Partai NasDem, Surya Paloh pada Rabu (17/10/2019). 

TRIBUNWOW.COM - Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden periode 2019-2024 akan digelar pada Minggu (14/10/2019).

Jelang pelantikan, Presiden Jokowi bertemu dengan Ketua Partai NasDem, Surya Paloh pada Rabu (17/10/2019).

Dikutip TribunWow.com dari Kompas.com pada Kamis (17/10/2019), Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai NasDem, Johnny G. Plate menjelaskan pertemuan itu tidak membahas susunan Kabinet Kerja Jilid II.

Tanggapi Bocoran Susunan Kabinet yang Beredar, Jokowi Minta Sabar: Tidak Sulit Menemukan Mereka

Menurut Johnny, susunan kabinet merupakan hak prerogatif presiden.

"Bukan urusan kabinet itu, Kabinet itu urusan pemerintahan Pak Jokowi," jelas Johnny saat dihubungi, Kamis (17/10/2019).

"Presiden juga minta masukan-masukan dari proses akhir kabinetnya, bukan hanya anggota kabinetnya."

"Struktur kabinetnya juga didiskusikan."

Terkait sejumlah kabar partai oposisi bergabung dengan koalisi, Johnny merasa Jokowi pasti akan mempertimbangkannya lebih dulu.

Jika visi misi itu sama dengan partai koalisi, kemungkinan akan diterima oleh Jokowi.

"Apa sih yang jadi pertimbangan Pak Jokowi?," ujarnya.

"Pasti pertimbangan beliau adalah visi misi yang diterima rakyat adalah punya saya (presiden) jadi kalau masuk ya terima visi misi saya."

"Jangan bawa visi misi baru. Bukan parpol, profesional yang lain juga. Kan ini sudah dikampanyekan oleh kami," jelas Johnny.

Lantas apa yang dibahas dalam pertemuan Jokowi dengan Surya Paloh?

Soal Kabar Sandiaga Uno Disiapkan untuk Jadi Menteri Jokowi, Ini Kata Gerindra

Laki-laki yang biasa memakai kacamata itu menerangkan bahwa mereka membicarakan kerja sama politik di luar kabinet.

Kerja sama politik itu bahkan melibatkan Partai Gerindra.

"Kemarin ketum NasDem banyak diskusinya dengan presiden khususnya terkait kerjasama politik di luar kabinet bersama partai-partai lain termasuk Gerindra."

"Dengan Prabowo yang berkunjung kan kerja sama politik kebangsaan itu," kata Johnny.

Menurutnya, pertemuan itu berdampak positif untuk mengurangi kabar manuver politik yang bisa saja terjadi.

"Iya benar (Surya Paloh dan Jokowi bertemu). Presiden diskusi lagi dengan partai pengusungnya kan baik lah karena masyarakat berspekulasinya luar biasa, manuver dan akrobatik politik yang berkembang recently (akhir-akhir ini) juga luar biasa," tutur Johnny.

"Presiden perlu bertemu supaya ambil keputusan dengan benar," tambahnya.

Sekjen Partai NasDem, Johnny G Plate.
Sekjen Partai NasDem, Johnny G Plate. (TribunJakarta.com/Nawir Arsyad Akbar)

Sementara itu, Jokowi mengatakan pengumuman menteri Kabinet Kerja Jilid II akan diumumkan setelah pelantikan.

Dikutip TribunWow.com, hal itu diumumkan oleh Jokowi melalui akun resmi Instagramnya @jokowi, Kamis (17/10/2019).

Dalam unggahan akun Instagram, Jokowi membagikan sebuah foto bertuliskan 'Sabar! Sebentar lagi'.

 Soal Kabar Sandiaga Uno Disiapkan untuk Jadi Menteri Jokowi, Ini Kata Gerindra

 6 Bocoran Susunan Kabinet Jokowi Jilid II, Ada Kepala Daerah yang Bakal Jadi Menteri

Melalui caption unggahannya itu, Jokowi mengaku antusias saat membaca bocoran susunan kabinet yang beredar.

"Selamat pagi. Saya telah menerima beberapa versi “bocoran” nama-nama menteri kabinet untuk pemerintahan periode 2019-2024.

Saya sendiri membacanya dengan antusias kalau-kalau itu benar adalah bocoran," tulis Jokowi dala caption unggahannya.

Jokowi mengaskan, susunan kabinet periode 2019-2024 telah rampung.

"Yang jelas, susunan kabinet untuk pemerintahan periode mendatang sudah rampung," tulis Jokowi.

Jokowi menyebut akan mengumumkan susunan kabinet seusai dirinya dan Ma'ruf Amin dilantik sebagai presiden dan wakil presiden periode 2019-2024 pada Minggu (20/10/2019) mendatang.

"Saya akan umumkan segera setelah pelantikan Presiden dan Wakil Presiden RI 2019-2024 pada 20 Oktober, bisa di hari yang sama, atau setelahnya," lanjutnya dalam caption.

Mantan Wali Kota Solo itu juga meminta masyarakat untuk tetap sabar menunggu pengumuman susunan kabinet.

"Siapa-siapa yang akan membantu saya di pemerintahan nanti? Sabarlah," tulisnya.

Jokowi menyebut Indonesia memiliki banyak putra-putri bangsa yang layak dijadikan menteri di kabinetnya.

"Indonesia ini tak berkekurangan orang-orang hebat dan mampu memimpin kementerian dan lembaga, dan bersedia untuk mengabdi kepada bangsa ini," tulis Jokowi menambahkan.

Menurutnya, banyak putra-putri bangsa berbakat yang bisa ditemukan dari berbagai profesi untuk jadi menteri.

"Mereka terserak di semua bidang pekerjaan dan profesi: akademisi, birokrasi, politisi, santri, juga TNI dan polisi

Tidak sulit menemukan mereka," tutup Jokowi.

Unggahan akun Instagram @jokowi tentang bocoran susunan kabinet yang beredar
Unggahan akun Instagram @jokowi tentang bocoran susunan kabinet yang beredar (Instagram @jokowi)

Prabowo Dirumorkan Jadi Menhan

Terkait bocoran kabinet Jokowi-Ma'ruf Amin yang beredar, muncul nama Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto.

Dikutip TribunWow.com dari Tribunnews.com, Rabu (16/10/2019), Tenaga Ahli Kantor Sekretariat Presiden, Ali Mochtar Ngabalin mengamini kabar Prabowo akan menjadi Menteri Pertahanan (Menhan) Kabinet Kerja jilid II.

"Ya mudah-mudahan, Amin, Insya Allah. Kalaulah nanti benar seperti yang kita dengar terkait kemungkinan beliau menjadi menteri pertahanan atau lain-lain, saya Alhamdulillahirobilalamin," ucap Ngabalin, Rabu (16/10/2019).

Menurut Ngabalin, Prabowo cocok menjadi Menhan karena memiliki latarbelakang militer yang luar biasa.

"Karena (Prabowo) pasti sudah punya latar belakang militer yang luar biasa kita tau itu akan memberikan kontribusi terhadap kerja sistem pertahanan negara," ucap Ngabalin.

Ngabalin juga mengaku sangat senang dengan pernyataan Prabowo yang menyatakan akan mempersiapkan diri jika diperlukan oleh pemerintah.

"Saya senang sekali dengan pernyataan pak Prabowo kemarin bahwa untuk kepentingan bangsa dan negara, beliau dan Gerindra mempersiapkan diri kalau diperlukan oleh pemerintah, oleh Pak Presiden Joko Widodo," imbuhnya.

"Dan itu memberikan isyarat juga kalaulah nanti tidak bergabung dengan pemerintah, paling tidak dalam posisi penyeimbang, di luar pemerintah, atau posisi oposisi itu adalah suatu hal yang mulia, karena orientasinya membangun kepentingan bangsa dan negara."

Sementara itu, Jokowi juga sempat membocorkan akan melibatkan kaum milenial untuk menjadi menteri periode 2019-2024.

Jokowi menyatakan, meskipun masih muda menteri tersebut diyakini memiliki profesionalitas yang tinggi.

"Mereka berasal dari profesional, bukan partai. Punya pengalaman manajerial yang kuat," ucap Jokowi.

Meskipun begitu, Jokowi tetap mempertimbangkan kemampuan manajerial sang menteri muda.

"Tetapi saya mempertimbangkan kemampuan manajerialnya. Ada yang sangat percaya diri, tapi lemah manajerialnya," imbuh Jokowi.

Ia membahkan, menteri muda itu akan ditempatkan di kementrian baru.

"Makanya dibutuhkan manajerial yang kuat," ucapnya.
Selain itu, Jokowi juga sempat membocorkan akan menukar poisi bahkan mengganti beberapa menteri.

"Tidak hanya merombak, membongkar, tetapi juga melakukan perbaikan atas perombakan dan pembongkaran itu," kata Jokowi.

Jokowi mengaku akan mempertahankan menteri yang menunjukkan kinerja yang baik di periode sebelumnya.

(TribunWow.com/Mariah Gipty/Jayanti Tri Utami)

Tags:
Pelantikan Jokowi-Maruf AminSurya PalohPrabowo SubiantoJokowiJohnny G PlatePartai Nasdem
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved