Breaking News:

Pelantikan Jokowi dan Maruf Amin

Jelang Pelantikan Jokowi-Ma'ruf, Kapolri Imbau Tidak Ada Mobilisasi Massa: Kami Tak Mau Kecolongan

Kapolri tak mau kecolongan dan imbau agar tak ada mobilisasi massa, belajar dari kerusuhan demo akhir September 2019 lalu yang berakhir ricuh.

Penulis: Ifa Nabila
Editor: Lailatun Niqmah
YouTube KOMPASTV
Kapolri Jenderal Tito Karnavian (kanan) dan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto memberi keterangan pers setelah apel yang dihadiri 30 ribu personel gabungan TNI dan Polri di Monas, Kamis (17/10/2019). 

TRIBUNWOW.COM - Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian mengimbau masyarakat untuk tidak mengumpulkan massa yang berujung kerusuhan terkait pelantikan presiden dan wakil presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin pada 20 Oktober 2019 mendatang.

Dilansir TribunWow.com dari Kompas.com, Kamis (17/10/2019), Tito Karnavian menegaskan agar tak ada mobilisasi massa.

Tito Karnavian menyebut massa mudah untuk terprovokasi dan menimbulkan kerusuhan.

Kapolri Jenderal Tito Karnavian (kanan) dan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto memberi keterangan pers setelah apel yang dihadiri 30 ribu personel gabungan TNI dan Polri di Monas, Kamis (17/10/2019).
Kapolri Jenderal Tito Karnavian (kanan) dan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto memberi keterangan pers setelah apel yang dihadiri 30 ribu personel gabungan TNI dan Polri di Monas, Kamis (17/10/2019). (YouTube KOMPASTV)

Panglima TNI Ungkap Daerah Mana Saja yang Dijaga Ketat saat Pelantikan, Glodok hingga Bandara

"Kami ingin berikan himbauan kepada masyarakat, sebaiknya tak memobilisasi massa," ujar Tito Karnavian dalam apel pengamanan di Monas, Jakarta Pusat, Kamis (17/10/2019).

"Kumpulan massa mudah sekali untuk terprovokasi sehingga bisa berujung rusuh dan anarkis."

Bukan tanpa alasan, Tito Karnavian tak mau aksi demo yang berujung kerusuhan pada akhir September 2019 terulang.

Saat itu banyak pendemo yang melakukan pengrusakan fasilitas umum dan membahayakan nyawa.

"Pengalaman kita belakangan ini, misalnya saat aksi massa adik-adik mahasiswa, siang hari aman-aman saja aksi massanya," ungkap Tito Karnavian.

"Tapi malam hari mulai lempar batu, bakar segala macam, dan ada yang membawa senjata yang berbahaya dan berujung merusak fasilitas umum."

30 Ribu Personel Gabungan TNI-Polri Apel, Panglima TNI Sebut Tokoh yang Dikawal saat Pelantikan

Tito Karnavian menyebut aksi unjuk rasa baru-baru ini malah terdorong kepentingan pribadi sehingga tidak benar-benar menyampaikan aspirasi.

"Jadi kalau demonya damai-damai saja, kami tidak masalah. Tapi belakang ini mohon maaf, demo yang dilakukan ada yang idealisme, tapi ada juga pihak-pihak yang memanfaatkan untuk kepentingan sendiri," kata Tito Karnavian.

Pihak pengamanan kini tak ingin kecolongan dan lebih memilih mengimbau sebagai tindak pencegahan.

"Oleh karena itu, kami tidak ingin kecolongan. Supaya tidak terjadi kericuhan, ada dua langkah yang kita lakukan. Pertama preventif dan kedua penegakkan hukum," tuturnya.

Pernyataan Panglima TNI

Di kesempatan yang sama, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengungkapkan daerah mana saja yang akan dijaga ketat saat pelantikan.

Dilansir TribunWow.com dari siaran langsung kanal YouTube KOMPASTV, Kamis (17/10/2019), Hadi Tjahjanto menjelaskan yang utama dijaga adalah Kompleks Gedung DPR dan MPR yang dijadikan tempat pelantikan.

Selain Gedung DPR, tempat lainnya adalah Istana Presiden hingga pusat perekonomian Glodok.

"Ada beberapa titik kritis yang harus kita perkuat. Termasuk adalah Istana Presiden," terang Hadi Tjahjanto.

"Wilayah-wilayah lain yang menjadi konsentrasi kita untuk pengamanan, di antaranya adalah tempat-tempat ekonomi, contohnya Glodok, kemudian Jembatan Tiga dan lain sebagainya," lanjutnya.

Demo saat Pelantikan Kini Diperbolehkan, Masinton Pasaribu: Jokowi Komitmen pada Demokrasi

Selain tempat-tempat itu, bandara hingga bangunan milik BUMN juga turut dijaga ketat.

"Termasuk yang harus kita pertebal adalah wilayah-wilayah Bandara Soekarno-Hatta dan Halim Perdanakusuma," tuturnya.

"Dan objek-objek vital di antaranya adalah PLN Gandul, tempat-tempat logistik Pertamina, dan tempat-tempat yang lain yang kita anggap perlu untuk diamankan."

Hadi Tjahjanto menyebut penerjunan personel ke beberapa wilayah sudah dimulai pada Kamis (17/10/2019).

"Pengamanan mulai dilaksanakan hari ini, pasukan insert ke wilayah-wilayah sesuai dengan tanggung jawabnya," kata Hadi Tjahjanto.

Hadi Tjahjanto menjelaskan 30 ribu pasukan yang dibagi menjadi beberapa lapisan dan personel dengan tanggung jawab masing-masing.

"Pasukan yang dilibatkan 30 ribu, dengan usulan tugas, ring satu dilaksanakan dan di bawah tanggung jawab Paspampres," terang Hadi Tjahjanto.

"Ring dua di bawah tanggung jawab TNI, dan ring tiga adalah di bawah tanggung jawab gabungan antara TNI, Polri, dan unsur lainnya," lanjutnya.

30 Ribu Personel Gabungan TNI-Polri Apel, Panglima TNI Sebut Tokoh yang Dikawal saat Pelantikan

Panglima TNI kemudian menjelaskan tokoh-tokoh yang akan diamankan di antaranya presiden dan wakil presiden terpilih serta keluarganya.

"Sedangkan objek yang akan kita amankan, di antaranya adalah personel presiden, wakil presiden, dan keluarganya," ungkap Hadi Tjahjanto.

Selain pihak presiden dan wakil presiden, kepala negara serta utusan dari luar negeri juga akan dikawal.

Tak hanya saat proses pelantikan, pengawalan dilakukan sejak saat mereka datang serta dalam perjalanan baik dari hotel menuju ke Gedung DPR atau sebaliknya.

"(Dikawal) mulai dari saat kedatangan, di perjalanan, sampai dengan tempat hotel maupun wisma," tutur Hadi Tjahjanto.

"Selanjutnya pengamanan berikutnya adalah dari wisma sampai ke gedung DPR MPR, semua menjadi tanggung jawab."

Selain para hadirin pelantikan, pengamanan juga akan dilakukan untuk segala sarana dan prasarana yang akan mereka gunakan.

"Berikutnya adalah pengamanan terhadap sarana dan prasarana yang akan digunakan oleh presiden wakil presiden, termasuk tamu negara," kata Hadi Tjahjanto.

(TribunWoiw.com/Ifa Nabila)

Tags:
Pelantikan Jokowi-Maruf AminKapolri Jenderal Polisi Tito KarnavianPelantikan Presiden
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved