Breaking News:

Kabinet Jokowi

Zulkifli Hasan Bantah Bahas Peluang PAN Masuk Kabinet, Jokowi Justru Mengakui Ada Pembicaraan

Presiden Joko Widodo mengakui ia membahas peluang koalisi saat bertemu dengan Ketua Umum Partai Amanat Nasional Zulkifli Hasan.

Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNNEWS.COM/TAUFIK ISMAIL
Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan 

TRIBUNWOW.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengakui ia membahas peluang koalisi saat bertemu dengan Ketua Umum Partai Amanat Nasional Zulkifli Hasan.

Namun, Zulkifli tak mengakui hal itu. Pertemuan Jokowi dan Zulkifli berlangsung tertutup sekitar 25 menit, di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (14/10/2019).

Seusai pertemuan, Jokowi dan Zulkifli bersama-sama keluar dari ruangan untuk memberi keterangan kepada awak media. Zulkifli bicara lebih dulu.

3 Anak Presiden Ini Diprediksi Masuk Kabinet Jokowi-Maruf Amin, 7 Menteri Kemungkinan Dipertahankan

Ia membantah ada pembicaraan terkait peluang PAN masuk kabinet.

"Tidak ada (pembahasan masuk kabinet), kita ngomong merah putih saja. Karena saya tahu itu (kabinet) hak Prerogatif Presiden," kata Zulkifli.

Zulkifli mengatakan, PAN pada intinya mendukung agar pemerintahan Jokowi-Ma'ruf bisa sukses.

Namun ia enggan menegaskan posisi PAN apakah di dalam pemerintahan atau oposisi.

Setelah itu, Jokowi mengantarkan Zukifli keluar ke teras Istana.

Jokowi lalu masuk lagi ke dalam dan kembali memberi keterangan ke awak media.

Jokowi lalu mengakui ia dan Zulkfli membahas soal koalisi dan peluang PAN untuk masuk kabinet Jokowi-Ma'ruf.

Namun memang belum ada kesepakatan antara Jokowi dan Zulkifli.

"Ya ada (pembicaraan PAN masuk kabinet), tapi belum sampai final, belum rampung," kata Jokowi.

Namun selain membahas masalah koalisi, Jokowi juga mengaku turut membahas wacana amandemen UUD 1945 dengan Wakil Ketua MPR itu.

Selain itu ada juga pembahasan masalah lain seperti radikalisme.

Pada Kamis dan Jumat pekan lalu, Jokowi juga bertemu Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono dan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.

VIDEO SBY Temui Jokowi di Istana Selama Satu Jam, Berbincang Berdua soal Menteri

Jokowi mengakui dua pertemuan itu membahas soal peluang kedua partai untuk berkoalisi dan masuk kabinet Jokowi-Ma'ruf.

Sama dengan Gerindra dan Demokrat, PAN juga merupakan partai rival Jokowi-Ma'ruf di Pilpres 2019 lalu.

Ketiga partai itu bersama PKS mengusung pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

PAN sendiri pernah berada di kabinet Jokowi-Jusuf Kalla.

Namun menjelang pilpres 2019, kadernya Asman Abnur mundur dari posisi menteri pendayagunaan aparatur sipil negara dan reformasi birokrasi.

Kapan Jokowi Umumkan Sususan Kabinet?

Sepekan jelang pelantikan presiden dan wakil presiden, Joko Widodo (Jokowi) belum juga mengumumkan susunan kabinet yang akan membantunya lima tahun ke depan.

Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Ruhut Sitompul menyebut nama 34 calon menteri untuk lima tahun ke depan sudah ditentukan oleh Jokowi.

34 calon menteri pilihan Jokowi itu menurut Ruhut Sitompul akan segera dipanggil ke Istana Negara, seperti dikutip TribunWow.com dari Tribunnews.com, Senin (14/10/2019).

"Siapa nama-nama menteri hanya Pak Jokowi dan Tuhan yang tahu, sudah ada di saku Pak Jokowi itu," ucap Ruhut Sitompul, Senin (14/10/2019).

Ruhut Sitompul meminta masyarakat untuk tetap tenang menanti pengumuman 34 calon menteri kabinet Jokowi-Ma'ruf Amin untuk lima tahun ke depan.

"Ojo kesusu (jangan terburu-buru), sing sabar, tak usah cemas," kata Ruhut Sitompul.

Ruhut lantas mengingatkan kepada politikus atau siapapun orangnya untuk mengaktifkan ponsel agar tahu apabila ditunjuk menjadi menteri.

"Siapa tahu nanti ditelepon Pak Jokowi he-he-he. Saya saja aktifkan HP terus nih ha-ha-ha," ucap Ruhut Sambil tertawa.

Sementara itu, Jokowi mengaku belum dapat memastikan kapan akan mengumumkan menteri yang tergabung dalam Kabinet Kerja jilid II.

Jokowi mulanya menyebut 34 menteri pilihannya akan diumumkan seusai dirinya dan Ma'ruf Amin dilantik menjadi Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia (RI) pada 20 Oktober 2019 mendatang.

Namun, Jokowi juga tak menutup kemungkinan apabila pengumuman susuan kabinet itu akan dilakukan lebih awal.

"Mungkin ada beberapa pertimbangan masih bisa," ucap Jokowi, Jumat (11/10/2019).

Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mardani Ali Sera menyebut Jokowi harus mempertahankan beberapa menteri di Kabinet Kerja jilid 1.

Menurutnya, ada 3 menteri di Kabinet Kerja Jilid 1 yang layak dipertahankan oleh Jokowi.

Menteri pertama yang layak dipertahankan Jokowi menurut Mardani yaitu Menteri Keuangan Sri Mulyani.

Mardani Ali Sera menilai Sri Mulyani dapat menjaga kestabilan ekonomi di Indonesia di tengah kondisi negara yang banyak konflik akhir-akhir ini.

"Bu Sri Mulyani mampu mengawal kondisi perekonomian Indonesia di tengah banyak tantangan," kata Mardani Ali Sera, Minggu (13/10/2019).

"Walau belum lebih baik tapi mampu menjaga kestabilan."

Selanjutnya, menteri yang dianggapnya patut dipertahankan Jokowi adalah Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti.

Mardani Ali Sera menilai Susi Pudjiastusi cukup memiliki keberanian untuk membuat kebijakan tak biasa, seperti meledakkan kapal pencuri ikan di perairan Indonesia.

"Bu Susi Pudjiastuti dengan keberaniannya menjaga laut Indonesia. Banyak pekerjaan belum selesai. Dan layak dilanjutkan," ucap Mardani Ali Sera.

Ia melanjutkan, menteri ketiga yang layak dipertahankan yaitu Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono.

Mardani Ali Sera menyatakan Basuki Hadimuljono adalah seorang pekerja keras yang bersih dari berbagai kasus.

"Pak Basuki layak dipertahankan. Pekerja keras dan berpikir terbuka, bisa bekerjasama dengan semua dan paling utama dia itu bersih," ucapnya.

Meskipun begitu, Mardani Ali Sera mengaku menyerahkan semua keputusan terkait susuna kabinet itu kepada Presiden Jokowi.

Sementara itu, pelantikan presiden dan wakil presiden 2019-2024 akan digelar pada Minggu (20/10/2019) mendatang.

Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Bambang Soesatyo memastikan pelantikan akan digelar pada pukul 14.30 WIB, seperti dikutip TribunWow.com dari Kompas.com, Senin (14/10/2019).

"Kami sudah memutuskan dan menyetujui pelantikan presiden dan wakil presiden hasil Pemilu 2019 untuk periode 2019-2024 itu disepakati akan dilaksanakan pada 20 Oktober jam 14.30 WIB," ucap Bambang Soesatyo, Rabu (9/10/2019).

Bambang Soesatyo mengatakan pihaknya akan menggelar rapat koordinasi yang turut mengundang Panglima TNI, Kapolri, Badan Intelijen Negara (BIN), Menteri Luar Negeri, dan Sekretariat Negara.

Rapat tersebut disebut Bambang Soesatyo digelar terkait persiapan pelantikan Jokowi dan Ma'ruf Amin sebagai presiden dan wakil presiden RI 2019-2024.

"Dan besok kami akan melakukan rapat koordinasi dengan mengundang Panglima TNI, Kapolri, Kepala BIN, Menlu, dan Setneg untuk memastikan soal keamanan dan protokoler," ucapnya.

(Kompas.com/Ihsanuddin/TribunWow.com/Jayanti Tri Utami)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Jokowi Akui Bahas Peluang PAN Masuk Kabinet, Zulkifli Hasan Membantah"

Sumber: Kompas.com
Tags:
Kabinet JokowiPartai Amanat Nasional (PAN)Zulkifli HasanJokowi
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved