Curhat Ayah Ammar Zoni soal Meninggalnya Bayi Kembar Irish Bella: Saya Mengharapkan Cucu

TRIBUNWOW.COM - Ayah artis Ammar Zoni, Suhendri Zoni Alruvi masih terkenang cucu kembarnya yang meninggal dunia.

Dilansir TribunWow.com dari tayangan Intens Investigasi, Rabu (9/10/2019), Suhendri menceritakan kenanganannya ketika Ammar Zoni dan istrinya Irish Bella tak pernah terlambat memeriksakan bayi kembar mereka.

"Syok (atas kematian) ya sebelumnya dia itu baik-baik saja," ujar Suhendri.

"Karena cek atau kontrol rutin."

• Pasca-kuburkan Bayi Kembarnya, Ammar Zoni Terus Temani Irish Bella yang Masih Jalani Perawatan

Bahkan, Suhendri menceritakan Ammar dan Irish kerap menginap di rumah sakit demi memeriksakan bayi mereka saat di kandungan.

"Sedikit ada masalah sampai-sampai dia nginap di rumah sakit itu intesnfif sekali," tambahnya.

Sehabis memeriksakan kandungan, Suhendri pun tak pernah absen bertanya soal kondisi calon cucunya tersebut.

"Kontrolnya setiap saat saya tanya Ammar, saya tanya Irish 'Oke-oke' gitu," ujar Suhendri.

Saat usia kandungan Irish Bella 2 bulan, ia dan Ammar juga telah beberapa kali melalukan USG.

"USG sudah berapa kali, sudah 2 bulan sudah dilakukan," tambah Suhendri.

Namun, kematian bayi Irish Bella mengagetkan dirinya.

• Dokter Jelaskan Kondisi Irish Bella sebelum Bayi Kembarnya Meninggal, Sudah pada Kondisi Bahaya

"Tiba-tiba kejadiannya begitu cepat, ya gimana kita enggak syok sebagai orang tua, sudah mengharapkan cucu, ya gagal jadi kakek lah gitu," curhat Suhendri.

Sebelum bayi kembar Irish Bella dinyatakan meninggal, Suhendri pun bercerita menantunya itu telah dirawat di rumah sakit selama 1 minggu.

"Sebelum kejadian ini dia sudah dirawat seminggu, tiba-tiba pindah rumah sakit om kaget juga kenapa pindah padahal baik-baik saja laporannya," tambahnya.

"Kata dokter kelainan jantung bayi yang satu, jadi dibawa ke sana."

"Terakhir ini dia sudah 7 bulan seharusnya tidak terjadi, tapi kita enggak tahu lah itu dokter."

Lihat videonya menit ke 2.49:

Diberitakan sebelumnya, dokter yang menangani kehamilan Irish Bella mengungkapkan kondisi sesungguhnya yang menyebabkan buah hati kembar Ammar Zoni meninggal dunia.

Diketahui Ammar Zoni dan Irish Bella tengah dirudung duka seusai buah hati kembarnya meninggal dunia di dalam kandungan pada usia 26 minggu, Minggu (6/10/2019).

Bayi kembar Irish Bella dan Ammar Zoni diketahui berjenis kelamin perempuan dengan nama Aiona Aisyah Bella Akbar dan Aiora Khadijah Bella Akbar.

Dikutip TribunWow.com dari Kompas.com, Minggu (7/10/2019), Dokter Gatot Abdurrazak, Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi Subspesialis Fetomaternal yang menangani Irish Bella mengungkapkan penyebab bayi pasangan selebriti tersebut meninggal.

• Kondisi Irish Bella Masih Drop seusai Anak Kembarnya Meninggal Dunia, Belum Bisa Ketemu Banyak Orang

Ia menuturkan bahwa bayi Irish mengalami kondisi Twin-to-twin transfusion syndrome (TTTS).

Dokter Gator mengatakan ada satu dari dua bayi yang plasentanya lepas.

"Itu akibat dari sebagian plasenta yang lepas," kata Gatot saat ditemui di Rumah Sakit Harapan Kita, Grogol, Jakarta Barat, Senin (7/10/2019).

Sehingga kondisi itu membuat janin lainnya ikut berdampak.

"Preeklamsi disebabkan mirror syndrome. Tekanan darah naik dan membuat plasenta lepas hingga aliran darah tidak lancar ke bayi," ujar Gatot lagi.

Sehingga pada saat itu Irish Bella yang datang ke rumah sakit, telah mengalami pembengkakan pada janinnya.

"Jadi Irish datang jumat pagi sudah stage 4 (kondisi bahaya). Janin yang resipien (penerima darah) sudah bengkak jantungnya. Seluruh tubuh bengkak dan pertumbuhannya kecil," ujar Gatot.

• Ruben Onsu Ungkapkan Kisah Betrand Peto yang Harus Jualan Kue untuk Bisa Naik Angkot ke Sekolah

Mengenai TTTS, kondisi ini adalah kondisi yang menggambarkan adanya terlalu banyak koneksi darah satu arah, menciptakan ketimpangan aliran darah yang tidak merata antara si kembar, dikutip dari hellosehat.com.

Satu kembar mungkin menerima terlalu banyak darah dan mengalami penumpukan cairan, yang menempatkan beban pada hatinya.

Kembar ini kemudian jadi menekan kembar lainnya pada dinding rahim.

Di sisi lain, bayi kembar yang satunya kemudian menerima terlalu sedikit darah, akibatnya ia tidak tumbuh dengan baik.

Bayi yang menerima terlalu banyak darah akan mencoba untuk menyingkirkan kelebihan cairan dalam tubuhnya dengan memproduksi lebih banyak.

Akibatnya, ia akan memiliki terlalu banyak cairan ketuban di sekelilingnya, sementara kembarnya akan memiliki sedikit atau tidak ada sama sekali.

Dan pada kasus ini, bisa menular ke kondisi sang ibu.

Keadaan saat janin mengalami hydrops (bengkak seluruh tubuh) yang menyebabkan ibu juga mengalami kondisi yang sama.

Namun pada ibu, kondisi ini bisa disertai preeklamsia atau toxemia kehamilan, kelainan atau gangguan progresif yang ditandai kehadiran protein dalam urine serta tingginya tekanan darah.

(TribunWow.com/Tiffany Marantika/ Roifah)