Polisi Tembak Istri
Terkait Polisi Bunuh Diri setelah Tembak Mati Istri, Ini Kata Kapolres Serdang Bedagai
Kapolres Serdang Bedagai, AKBP Juliarman Eka Putra Pasaribu mengungkapkan Aiptu Pariadi dikenal sebagai sosok yang baik dan tak pernah langgar aturan.
Penulis: Jayanti tri utami
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Kapolres Serdang Bedagai, AKBP Juliarman Eka Putra Pasaribu mengungkapkan Aiptu Pariadi dikenal sebagai sosok yang baik dan tak pernah melanggar aturan kepolisian.
Aiptu Pariadi merupakan anggota polisi yang bunuh diri setelah menembak sang istri, Fitri, hingga tewas.
Dilansir oleh TribunWow.com dari TribunMedan.com, Minggu (6/10/2019), Juliarman menyatakan Pariadi merupakan Ketua Tim (Katim) I Satuan Reserse Narkoba Poltes Serdang Bedagai.
Ia mengungkapkan, dalam masalah pekerjaan Pariadi tak pernah ada masalah.
Juliarman menjelaskan, senjata api yang digunakan Pariadi untuk menghabisi nyawa istrinya lantas bunuh diri itu merupakan milik Polres Serdang Bedigai.
"Kerjaannya tidak ada masalah, dia orangnya baik. Tidak ada melakukan pelanggaran," ucap Juliarman, Minggu (6/10/2019).
• Kronologi Polisi Tembak Istri hingga Tewas, Berawal dari Cekcok hingga Pilih untuk Bunuh Diri
Hal serupa juga disampaikan oleh Kasat Resnarkoba Polres Serdang Bedagai , AKP Martualesi.
Mertualesi mengaku masih menjalankan tugas kepolisian bersama Pariadi pada Kamis (3/10/2019) lalu.
"Orangnya bagus dia ini, hari Kamis lalu dia masih ikut dalam penggerebekan kampung narkoba di Kampung Nagur," ucap Mertualesi, Minggu (6/10/2019).
Ia menuturkan, senjata api yang digunakan Pariadi menghabisi nyawa sang istri lalu bunuh diri itu merupakan milik Polres Serdang Bedagai.
Menurutnya, sekitar dua bulan lalu senjata api itu sempat ditarik oleh pihak kepolisian.
Hal itu disebabkan karena masa berlaku kepemilikan senjata api sudah habis, sehingga Pariadi harus menjalani tes untuk dapat kembali memiliki senjata api itu.
"Sempat ditarik senpinya karena masa berlakunya habis sekitar dua bulan lalu," ucap Martualesi.
"Tapi sebenarnya bukan ditarik lah dipulangkan ke logistik Polda."
Mertualesi juga mengaku selama berkerja bersama Pariadi, ia tak pernah mendapat laporan yang tidak baik tentang anak buahnya itu.
Ia menyebut Pariadi selama ini bekerja dengan baik.
"Baru dapat lagi (izin) setelah dia ikuti ujian. Dia ya sudah memenuhi persyaratan makanya bisa dapat lagi," ujar Mertualesi.
"Kalau dia orangnya bagus. Tidak pernah kita dengar laporan tentang dia yang tidak bagus."
• Alami Masalah Rumah Tangga, Aiptu Pariadi Bunuh Diri setelah Tembak Mati Istrinya
Sementara itu, terkait tewasnya Pariadi dan sang istri bernama Fitri, pihak kepolisian masih terus melakukan penyelidikan.
Diberitakan sebelumnya, Aiptu Pariadi dan sang istri ditemukan tewas tertembak setelah keduanya terlibat pertengkaran di rumahnya di Desa Lidah Tanah, Kecamatan Perbaungan, Kabupaten Serdang Bedigai, Sumatera Utara (Sumut), Sabtu (5/10/2019) malam.
Juliarman menyatakan Aiptu Pariadi sebelumnya menembak sang istri hingga tewas.
Setelah membunuh sang istri, Pariadi disebut Juliarman langsung menembak diri sendiri hingga tewas.
Juliarman menuturkan, berdasarkan pengakuan anak korban, keduanya sedang terlibat masalah sebelum sama-sama ditemukan tewas tertembak.
"Keterangan dari anaknya sedang ada masalah mereka, jadi tidak komunikasi," ujar Juliarman, Minggu (6/10/2019).
Juliarman membenarkan, senjata api yang digunakan Pariadi menghabisi nyawa sang istri dan selanjutnya bunuh diri itu merupakan pemberian dari Polres Serdang Bedagai.
Ia menambahkan, pasangan suami istri itu mengalami 3 luka tembak di kepala.
• Jenazah Polisi yang Tembak Istrinya lalu Bunuh Diri Dievakuasi, Tetangga Ungkap Kondisi Korban
Namun, ia enggan menjelaskan siapa yang mengalami dua luka tembak dan satu luka tembak di kepala.
"Kalau untuk luka kita masih tunggu hasil visum ya, tapi dari kasat mata ada 3 lubang di kepala," ucap Juliarman.
"Artinya memang ada 3 kali letusan."
Berdasarkan keterangan saksi, Aiptu Pariadi mengalami satu luka tembak di kepala.
Sedangkan sang istri tewas setelah mengalami dua luka tembak di kepala.
Sementara itu, Kepala Desa Lidah Tanah, Usman, mengungkapkan warga setempat sempat mendengar suara tembakan sekitar pukul 22.00 WIB.
Usman menyebutkan, tak lama setelah mendengar suara tembakan itu, kedua Pariadi dan Fitri ditemukan sudah dalam kondisi tewas.
"Yang meninggal dengan luka tembak suami istri lah, warga taunya karena ada dengar suara tembakan tadi," kata Usman, Minggu (6/10/2019). (TribunWow.com/Jayanti Tri Utami)