Terkini Nasional
Sempat Sebut Pengungsi Gempa di Maluku Beban Pemerintahan, Wiranto: Secara Tulus Saya Minta Maaf
Wiranto meminta maaf mengenai pernyataanya yang menyebut pengungsi gempa di Maluku adalah beban pemerintah.
Penulis: Desi Intan Sari
Editor: Ananda Putri Octaviani
Semantara itu pemerintahan Maluku akan membuat kartu pengungsi bagi para korban gempa yang bertahan di pengungsian.
Kartu tersebut akan digunakan untuk mengetahui jumlah pasti pengungsi yang rumahnya mengalami kerusakan.
Selain itu kartu pengungsi juga digunakan sebagai rujukan agar pemerintah bisa dengan mudah memberikan bantuan.
• Soal Demo Mahasiswa, Wiranto: Jangan Mau Diprovokasi, Didorong Melakukan Langkah Anarkis
PLT Sekda Maluku Kasrul Selang mengatakan akan menerbitkan kartu pengungsi gara pemerintah bisa mengetahui jumlah pengungsi secara pasti.
"Data setiap hari ini kan berubah-berubah, misalnya kalau malam, kita mendata siang banyak yang tidak ada di pengungsian," kata Kasrul Selang.
"Makanya kita akan mengeluarkan yang namanya kerja sama dengan kabupaten, yang namanya kartu pengungsi itu," sambungnya.
Kasrul Selang mengatakan dari kartu pengungsi pemerintah bisa mengetahui berapa kebutuhan Untara.
"Nah dari kartu pengungsi itu kita bisa tahu berapa kebutuhan Untara," jelas Kasrul Selang.
"Tapi Untara biasa ditempati paling kurang 20 sampai 25 kepala keluarga," sambungnya.
Diketahui bahwa sebelumnya gempa berkekuatan 6,5 skala richter mengguncang tiga wilayah di Maluku pada Kamis (26/9/2019).
• Wiranto Sebut Demo Mahasiswa Tak Relevan dan Buang Energi: Sebaiknya Disampaikan Lewat Dialog
Menurut Satuan Tugas (Satgas) Penanggulangan Bencana Gempa Provinsi Maluku hingga Kamis (3/10/2019) diketahui korban jiwa sudah mencapai 36 orang.
Lihat video selengkapnya pada menit ke 01:10:
(TribunWow.com/Desi Intan)