Liga 1
Pelatih Persib Bandung Tanggapi Penundaan Laga Liga 1 karena Faktor Politik, Contohkan Liga di Eropa
Pelatih Persib Bandung nampaknya sangat geram mendengar banyaknya pertandingan di Liga 1 2019 yang mengalami penundaan.
Penulis: Elfan Fajar Nugroho
Editor: Claudia Noventa
TRIBUNWOW.COM - Pelatih Persib Bandung nampaknya sangat geram mendengar banyaknya pertandingan di Liga 1 2019 yang mengalami penundaan.
Seperti yang diketahui, belakangan ini yaitu mulai pekan ke-21 beberapa laga di Liga 1 2019 terpaksa harus ditunda.
Dan sekarang di pekan ke-22, ada tiga pertandingan yang mengalami penundaan.
Yaitu Persija Jakarta vs Persela Lamongan, Persebaya Surabaya vs Borneo FC, dan PSIS Semarang vs Bali United.
• Tugas yang Harus Dituntaskan Persib Bandung sebelum Menjalani Libur Cukup Panjang
Bahkan, kabar penundaan juga sudah terjadi di pekan berikutnya, yaitu pekan ke-23, antara Persija Jakarta vs Borneo FC.
Belum berhenti di situ, kasus penundaan jadwal kemungkinan juga masih akan terjadi pada beberapa pertandingan ke depan.
Mengingat situasi politik di Indonesia akan kembali diuji jelang pelantikan presiden dan wakil presiden RI yang akan dilakukan pada 20 Oktober mendatang.
Dikutip TribunWow.com dari simamaung.com, menurut Robert Alberts hal-hal yang berbau politik seharusnya jangan dihubungkan dengan sepak bola.
Oleh karenanya, Robert Alberts meminta situasi yang sedang terjadi bisa menjadi bahan evaluasi untuk sepak bola Indonesia.
• Madura United Vs Persib Bandung, Tuan Rumah Pakai Formasi Berbeda, Robert Alberts akan Antisipasi
Selain itu, Robert Alberts juga berpesan kepada seluruh suporter di Indonesia untuk bisa bersikap dewasa saat mendukung tim kesayangannya berlaga.
Dengan begitu, maka pihak keamanan juga tidak terlalu risau untuk menggelar pertandingan dalam situasi politik yang kurang kondusif.
"Ini adalah sesuatu yang harus dijadikan pelajaran di Indonesia. Apa yang harus dilakukan dengan sepak bola? Kenapa kita harus menunda pertandingan sepak bola, ketika orang-orang datang ke stadion untuk menikmati sepak bola? Kita harus belajar kalau kita tidak perlu banyak polisi untuk mengamankan stadion," ujar Robert Alberts, dikutip TribunWow.com dari simamaung.com, Jumat (4/10/2019).
"Suporter juga harus mengerti, kalau mereka datang ke stadion untuk menikmati sepak bola. Bukan untuk buat keributan dengan tim lain. Ini adalah proses pendidikan yang harus dilalui, kami ingin terus memainkan sepak bola, bebas, tidak terikat situasi politik di sebuah negara," sambungnya.
Robert Alberts kemudian mecontohkan pada kompetisi di Eropa.
Pelatih asal Belanda itu mengatakan tidak ada kasus penundaan jadwal pertandingan di liga-liga di Eropa yang didasari karena masalah politik.