Terkini Daerah
Satia Putra Bocah Obesitas Asal Karawang Meninggal Dunia, Begini Penjelasan Pihak Puskesmas
Satia, bocah obesitas dengan berat badan 110 Kilogram (Kg) berusia 7 tahun asal Karawang, Jawa Barat, dinyatakan meninggal dunia.
Penulis: Jayanti tri utami
Editor: Rekarinta Vintoko
TRIBUNWOW.COM - Satia Putra, bocah obesitas dengan berat badan 110 Kilogram (Kg) berusia 7 tahun asal Karawang, Jawa Barat, dinyatakan meninggal dunia, Sabtu (28/9/2019).
Dikutip TribunWow.com dari saluran YouTube KOMPASTV, Minggu (29/9/2019), Kepala Puskesmas Pasirukem, Dedi Sugandi menyebut Satia sering mengamuk jika orangtua tak menuruti keinginannya untuk makan.
Dedi menjelaskan Satia sebenarnya tidak memiliki penyakit apapun.
Hanya saja, Satia mengalami sesak napas akibat penimbunan lemak di tubuhnya.
"Sebenarnya Satia ini penyakitnya tidak ada, dia (meninggal) karena sesak napas akibat banyaknya penimbunan lemak di sekitar paru-paru dan jantung," kata Dedi.
"Sehingga napasnya sesak sekali, kurang bebas untuk bernapas."
Dedi menjelaskan, pihaknya sudah membuatkan kartu Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan untuk Satia.
• Kronologi Meninggalnya Satia Putra, Bocah Obesitas Berbobot 110 Kg Asal Karawang
• Sebelum Meninggal, Satia Putra Bocah Obesitas Asal Karawang Sempat Merengek Minta Dibelikan Mainan
Kartu BPJS itu rencananya akan digunakan untuk pengobatan Satia ke Rumah Sakit (RS) Hasan Sadikin (HS), Bandung, Jawa Barat.
"Kami tim dari kesehatan dan Dinas Kesehatan Kabupaten Karawang dan Pemda Karawang sudah membuatkan BPJS untuk persiapan Satia dibawa ke RSHS," ujar Dedi.
Ia menjelaskan, sesak napas yang dialami Satia sebelum meninggal disebabkan karena berat badan yang berlebihan.
"Sesak napasnya karena obesitasnya," ucap Dedi.
Dedi menuturkan, pihaknya sudah berusaha semaksimal mungkin untuk menyelamatkan nyawa bocah 7 tahun itu.
"Untuk penanganan kita sudah memberikan oksigen, rencananya hari Senin mau dibawa ke RSHS," terang Dedi.
"Mungkin Tuhan berkehendak lain sehingga itu yang terjadi saat itu."
Ia menyebut, Satia rencananya akan dibawa ke RSHS Bandung untuk mendapat perawatan lebih lanjut terkait obesitas yang dialami.
"(Dibawa ke RSHS) untuk penanganan lebih lanjut lagi," ujarnya.
Dedi menceritakan, sebelum sesak napas Satia sempat mengalami kenaikan berat badan hingga 5 Kg.
"Waktu itu memang kenaikan berat badan ada, cuma tidak secepat kemarin, artinya hanya satu sampai dua Kg," ungkap Dedi.
"Kemarin paling cepat sampai lima Kg perbedaannya, dari awalnya 105 menjadi 110 Kg."
• Satia, Bocah Obesitas dengan Berat 110 Kg Meninggal Dunia, Sempat Mengeluh Kesakitan pada Ibunya
• Satia Putra, Bocah Obesitas Usia 7 Tahun Berat Badan 110 Kg Meninggal Dunia, Sempat Sesak Napas
Dedi menyebut Satia sering mengamuk kepada orangtua apabila keinginannya untuk makan tak dituruti.
"Awalnya pola makannya sudah mulai turun, kan kemarin-kemarin dia bertambah, malah kemarin dia kalau makan burung satu habis, makan es harus lima enggak cukup satu dua," kata Dedi.
"Sehingga pola makannya berkembang, sehingga banyak lemak dalam tubuhnya, pergerakan napasnya agak terganggu."
Meskipun begitu, Dedi mengaku sudah mengimbau orangtua Saktia untuk tidak selalu menuruti keinginan bocah 7 tahun itu.
"Kalau kita dari tim kesehatan sudah memberikan informasi pada ibunya, tapi kata ibunya dia kalau mau makan ngamuk-ngamuk kalau enggak dikasih," ungkap Dedi.
Lebih lanjut ia menjelasakan, awalnya orangtua Satia menolak rencana perawatan terhadap sang anak yang mengalami obesitas itu.
Namun, orangtua Satia akhirnya berubah pikiran.
"Mungkin alasannya karena perkembangannya bukan makin menurun berat badannya, malah makin bertambah, sehinga ibunya mulai pasrah," terang Dedi.
"'Silakan katanya Pak Dedi dibawa kemana aja mangga, yang penting anak saya sehat seperti semula'," lanjut Dedi menirukan ucapan orangtua Satia.
Simak video selengkapnya berikut ini:
(TribunWow.com/Jayanti Tri Utami)