Terkini Daerah
Kronologi Kecelakaan Maut yang Tewaskan 2 Orang di Kalbar, Pengemudi Mobil Kehilangan Kesadaran
Kronologi kecelakaan maut di Jalan Pangeran Cinata, Desa Raja, Kecamatan Ngabang, Kabupaten Landak, Kalimantan Barat, Jumat (27/9/2019).
Editor: Rekarinta Vintoko
TRIBUNWOW.COM - Berikut ini kronologi kecelakaan maut di Jalan Pangeran Cinata, Desa Raja, Kecamatan Ngabang, Kabupaten Landak, Kalimantan Barat, Jumat (27/9/2019) sekitar pukul 16.10 WIB
Kecelakaan itu menyebabkan dua korban meninggal dunia.
Satu di antara yang meninggal dunia adalah Balita usia 1 tahun berjenis kelamin perempuan.
Korban meninggal dunia lainnya adalah Jambrut, seorang PNS di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Landak.
• Tanggapi Aksi Unjuk Rasa Mahasiswa, Mahfud MD: Kalau Memang Masih Mau Demo, Agak Lebih Bermutu
Kasat Lantas Polres Landak, AKP Gandi Darma Yudanto menerangkan kronologis kepada Tribun Pontianak.
Menurut Kasat, kejadian bermula saat mobil fortuner KB 118 AT yang dikendarai AP meluncur dari arah Simpang Keraton Ismahayana, menuju Simpang Jalan Mungguk.
Sesampainya di Tempat Kejadian Perkara (TKP) di Jalan Pangeran Cinata, Desa Raja atau lebih tepatnya di Gang Ulak Imin, pengemudi mobil tiba-tiba kehilangan kesadaran seperti mengalami sakit.
Sehingga mobil yang awalnya berjalan dari arah kiri, langsung berbelok ke arah kanan.
"Saat itu pula, karena jarak dekat, pengendara motor tertabrak," kata Kasat.
• Diduga Sakit Hati Istri Selingkuh, Seorang Ayah di Demak Habisi Nyawa Anak, lalu Bunuh Diri
Tak sampai di situ, mobil tersebut juga menabrak warga yang sedang bersantai di depan rumah.
"Sehingga total ada lima yang tertabrak," terang Kasat Lantas.
Selanjutnya oleh anggota Sat Lantas, membawa mobil dan pengendaranya ke Kantor Polisi.
Sedangkan para korban tertabrak dibawa oleh warga ke RSUD Landak.
Sesaat setelah kejadian, satu orang dinyatakan meninggal dunia yakni anak usia 1 tahun berjenis kelamin perempuan.
Sedangkan empat korban lagi dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Landak.
Dari empat korban, ada yang mengalami kritis sehingga terpaksa di rujuk ke RS Soedarso Pontianak atas nama Jamrut (55) jenis kelamin perempuan.
• Kendaraan Taktis Polisi Tabrak Mahasiswa Unibos saat Demo, Ini Kronologinya
Namun di dalam perjalanan menuju RS Soedarso Pontianak nyawa tidak dapat tertolong.
Dengan demikian, dua orang dinyatakan meninggal dunia atas peristiwa tersebut.
Sedangkan tiga orang lagi menjalani perawatan serius, sebab ada yang mengalami patah kaki dan patah tangan.
Kasat Lantas mengatakan, setelah kejadian itu pihaknya langsung melakukan pemeriksaan kepada para saksi-saksi.
"Termasuk pengemudi mobil, kita ambil keterangannya. Keterangan awal, pengemudi mobil hilang kesadaran saat itu, diduga ada derita sakit," jelas AKP Gandi.
Polisi juga melakukan tes urine terhadap pengemudi Fortuner.
"Sopir mobil fortuner atas nama Astra Pegama sudah kita lakukan tes urine, hasilnya negatif. Artinya tidak ada konsumsi obat-obatan terlarang," ujar Kapolres Landak AKBP Ade Kuncoro, Sabtu (28/9/2019) pagi.
Dijelaskan Kapolres, kehilangan kesadaran yang dialami oleh pengemudi mobil fortuner diduga kuat karena alami sakit.
Sebab beberapa waktu lalu yang bersangkutan ada lakukan pemeriksaan medis ke doker.
"Jadi pengemudi mobil ini ada riwayat sakit, baru berobat ke dokter. Jadi intinya proses hukum laka lantas tetap lanjut," tukas AKBP Ade Kuncoro SIK.
• Ribuan Aparat Amankan Aksi Mujahid 212 Selamatkan NKRI, Polisi Alihkan Lalu Lintas di Jl MH Thamrin
Alumnus IAIN Pontianak
Annisa Yusnita, satu di antara lima korban Fortuner maut dirawat intensif di Rumah Sakit Antonius, di Pontianak.
Korban merupakan alumni Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak, Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam.
Perempuan berusia 26 tahun ini mengalami luka berat akibat tertabrak mobil Fortuner yang dikemudikan oleh AP, anggota DPRD terpilih Kabupaten Landak periode 2019-2024, Jumat (27/9/2019) sore kemarin di Jalan Pangeran Cinata, Desa Raja, Kabupaten Landak.
Selain Anisa, ada empat korban lainnya. Dua di antaranya meninggal dunia, termasuk anak dari Anisa, Rhakshandrina Kirey Zahida yang baru berusia satu tahun.
Nyawa anaknya tak terselamatkan, Rhakshandrina Kirey Zahida meninggal dunia di tempat. Sementara Anisa, tangan dan kakinya patah.
"Nisa sekarang dirawat di RS antunius. Kondisinya tangannya patah kaki kirinya patah dan insya Allah akan di operasi hari ini," kata Murni, kakak Anisa kepada Tribun Pontianak, Sabtu (28/9).
Hingga saat ini, Anisa belum mengetahui jika anak perempuannya meninggal. Pihak keluarga masih merahasiakan kabar duka ini, sampai keadaan Anisa membaik.
"Iya, dia belum tau (anaknya meninggal). Karena pas kejadian, Anisa tak sadar. Dan ketika sadar sengaja dirahasiakan dulu," ujar Murni.
Menurut Murni, adiknya sesekali sadarkan diri. Setiap kali sadar, nama anaknya yang dicari. " Hari ini anaknya dimakamkan di Ngabang," ungkapnya.
Anisa kata Murni, alumni IAIN Pontianak Jurusan KPI angkatan 2012. Kabar duka ini turut dirasakan keluarga alumni KPI. Doa mengalir deras untuk kesembuhan Anisa. (Alfon Pardosi/Agus)
Artikel ini telah tayang di tribunpontianak.co.id dengan judul Kronologi Kecelakaan Maut di Ngabang Renggut Nyawa Balita Perempuan dan PNS Disdukcapil Landak