Breaking News:

Demo Tolak RKUHP dan RUU KPK

Haris Azhar Bela Mahasiswa dan Contohkan Menkumham Ikut Demo, Yasonna Langsung Menoleh ke Arahnya

Aktivis HAM, Haris Azhar secara terang-terangan memprotes Menteri Hukum dan HAM, Yasonna Laoly terkait RKUHP.

Penulis: Mariah Gipty
Editor: Lailatun Niqmah
Channel Youtube Indonesia Lawyers Club
Aktivis HAM, Haris Azhar secara terang-terangan memprotes Menteri Hukum dan HAM, Yasonna Laoly terkait Rancangan Kitab Undang-undang Hukum Pidana (RKUHP). 

TRIBUNWOW.COM - Aktivis HAM, Haris Azhar secara terang-terangan memprotes Menteri Hukum dan HAM, Yasonna Laoly terkait Rancangan Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (RKUHP).

Dilansir TribunWow.com, hal itu terjadi saat acara 'Indonesia Lawyers Club' pada Selasa (24/9/2019).

Haris Azhar secara terang-terangan membela mahasiswa yang telah disebut berdemonstrasi sebelum benar-benar mengetahui secara detail soal pasal-pasal di RKUHP.

Dilansir oleh TribunWow.com dari channel YouTube 'Indonesia Lawyers Club' pada Rabu (24/9/2019), Haris Azhar menilai gelombang protes mahasiswa terkait RKUHP wajar terjadi.

Mahasiswa dimaklumi apabila belum benar-benar membaca detail draf RKUHP yang cukup banyak.

"Enggak ada yang masalah dengan temen-temen mahasiswa kalau dia enggak baca draf rancangan KUHP atau rancangan undang-undang yang lain," kata Haris Azhar.

Haris Azhar kemudian mencontohkan jika Yasonna Laoly menjadi seorang mahasiswa.

Unggah Pasal RKUHP di Instagram, Dian Sastro: Daripada Kecil Hati Dibilang Nggak Tahu Apa-apa

"Kalau tadi Pak Menteri ikut demo, pasti susah juga kita membayangkan puluhan ribu mahasiswa harus baca sampai puluhan ribu seperti itu," ucapnya.

Mendengar namanya disebut, Yasonna Laoly langsung menengok dan melihat wajah Haris Azhar.

Yasonna Laoly terlihat langsung menengok ke arah Haris Azhar setelah namanya disinggung.
Yasonna Laoly terlihat langsung menengok ke arah Haris Azhar setelah namanya disinggung. (Channel Youtube Indonesia Lawyers Club)

Kamudian, laki-laki lulusan Universitas Trisakti ini membeberkan bahwa setiap orang memiliki perannya masing-masing.

Mahasiswa diyakini pasti mempunyai catatan tersendiri mengapa mereka memprotes RKUHP hingga turun ke jalan.

"Yang saya tahu saya juga pernah kuliah Alhamdulillah dibayarin sama orangtua saya."

"Kita punya bagi tugas jadi temen-temen ini kan presiden mahasiswa gitu."

"Dia punya bagian-bagian, bidang-bidang soal hal yang menjadi dasar mereka untuk turun ke lapangan," papar dia.

Soal RKUHP, Ketua DPR Bambang Soesatyo: Ditunda sampai Waktu yang Tidak Ditentukan

Lantas ia menyinggung demo Mahasiswa soal RKUHP yang berlangsung hingga malam hari.

"Sampai malam ini mereka belum bubar tadi saya ada di lapangan saya lihat, mereka disemproti water canon," jelasnya.

Ia meminta agar anggota DPR yang turut hadir di ILC mencari jalan keluar agar masalah segera diselesaikan.

"Jadi kalau ada anggota DPR di sini yang duduk memperdebatkan, mudah-mudahan koneksi juga ke lapangan supaya minta polisi untuk tidak terus-terusan ada kejar-kejaran terhadap mahasiswa," saran Haris Azhar.

"Mahasiswa bukan mau main kejar-kejaran," lanjutnya.

 Tanggapi Aksi Demo Mahasiswa, Menteri Yasonna Laoly: Kebebasan yang Sebebasnya Adalah Anarki

Pernyataan Haris Azhar tersebut lantas mendapat tepuk tangan dari para penonton. 

Ia menambahkan, mahasiswa yang melakukan aksi unjuk rasa hanya ingin menyampaikan aspirasi.

"Mahasiswa itu mau menyampaikan aspirasi," terang Haris Azhar.

"Bung Hatta sudah bilang dari dulu bahwa mahasiswa itu akal dan hati dari masyarakat."

Haris Azhar lantas mempertanyakan perihal RKUHP yang menuai pro dan kontra di kalangan masyarakat itu. 

VIRAL di Twitter Kutipan RM BTS di Tengah Aksi Demo Tolak RKUHP dan RUU KPK di Malang: Bersuaralah

"Sampai di situ saya mau nyambung lagi, KUHP dibahas oleh ahli hukum, tetapi pernah dihitung enggak pak yang masuk penjara itu ahli hukum bukan?," tanya dia.

Ia menyebut selama ini tak ada ahli hukum yang masuk penjara.

"Enggak ada ahli hukum yang masuk penjara, ahli hukum itu jadi lawyer, jadi saksi ahli," ungkap Haris Azhar.

Haris Azhar sebut mahasiswa yang melakukan unjuk rasa tolak RKUHP hanya ingin menyampaikan aspirasi, bukan main kejar-kejaran.
Haris Azhar sebut mahasiswa yang melakukan unjuk rasa tolak RKUHP hanya ingin menyampaikan aspirasi, bukan main kejar-kejaran. (Tangkapan Layar YouTube Indonesia Lawyers Club)

Haris Azhar menyebut selama ini orang yang masuk penjara adalah mereka yang tak mengerti hukum.

"Yang masuk penjara itu orang-orang yang enggak ngerti hukum," ujar Haris Azhar.

"Yang masuk penjara itu yang masuk pengadilan, mohon maaf yang kayak domba disidangkan di pengadilan."

Simak video selengkapnya sejak menit awal:

Yasonna Laoly Debat dengan Mahasiswa

Terjadi perdebatan antara Menteri Hukum dan HAM (Menkumham) Yasonna Laoly dengan tiga Ketua BEM universitas terkenal di Indonesia.

Tiga ketua BEM itu antara lain Manik Marganaputra (Universitas Indonesia), Dinno Ardiansyah (Universitas Trisakti) dan Fatur (Universitas Gadjah Mada).

Perdebatan tersebut terjadi saat acara 'Indonesia Lawyers Club' pada Selasa (24/9/2019) malam.

Mulanya, Yasonna menegaskan bahwa pemerintah sudah ikhlas untuk menunda Rancangan Kitab Undang-undang Hukum Pidana (RKUHP).

Namun, Yasonna mengatakan jika masih terjadi lagi terdapat perdebatan, ia menduga ada motif lain di balik gelombang protes menolak RKUHP.

"Jadi saya kira Bang Karni tidak banyak-banyak saya mau menyampaikan atas nama pemerintah kita sudah mengambil keputusan dengan senang hati dengan legowo."

"Kalau masih ada upaya untuk mengatakan ini dengan suatu gerakan, i question the motif, i question the motif (saya mempertanyakan motif)," ujar Yasonna dikutip TribunWow.com dari channel YouTube Indonesia Lawyers Club pada Rabu (25/9/2019).

Kemudian, Yasonna membeberkan cara jika ada pihak yang akan menolak RKUHP.

Soal RKUHP, Ketua DPR Bambang Soesatyo: Ditunda sampai Waktu yang Tidak Ditentukan

"Tadi Pak Imam Putrasidin misalnya dengan Revisi Undang Undang KPK, kita ini kan negara beradab, berhukum ada mekanisme konstitusional kok," ujarnya.

Namun ia menduga bahwa gerakan massa ada yang menunggangi.

"Apa yang diambil di jalan sana? Sampai apa? Mau apa? Menjatuhkan Pemerintah? this is the way you do it (ini caranya kalian melakukan ini)? Main paksa? Itu memang caranya? Kalau semua orang mau main paksa dengan caranya sendiri, this is the way you do it, the truly nation? I dont think so ? (Ini caranya kalian melakukan ini ? Ini yang benar-benar bangsa? aku rasa tidak)," katanya

Sehingga ia meminta agar masyarakat untuk dewasa dalam berpolitik maupun menyampaikan pendapat

"Chaos (kekacauan) akan datang, jadi kita harus dewasa dalam berpolitik, jadi kita harus dewasa dalam mengelola pemerintahan juga, terbuka akan kritik bagi pemerintah juga kami terbuka sebagai pemerintah."

"Dan presiden sudah menunjukkan itu, jauh-jauh presiden sudah mengatakan stop," papar dia.

Menteri asal Sumatera Utara ini lantas membeberkan bagaiman presiden telah meminta dirinya untuk menunda pengesahan RKUHP.

VIRAL di Twitter Kutipan RM BTS di Tengah Aksi Demo Tolak RKUHP dan RUU KPK di Malang: Bersuaralah

"Saya dipanggil secara khusus ke Istana Bogor, Pak Menteri kondisi seperti ini, okey Pak Presiden siap," ucap Yasonna.

Bahkan, Yasonna mengatakan DPR juga menerika penundaan tersebut.

"Saya kan mencoba menyakinkan teman-teman DPR, DPR juga siap Bang Karni, tidak stabben juga kok," ungkapnya.

"Jadi apa lagi kalau, mengapa lagi kita hura-hura ini, whats wrong with us (apa yang salah dari kami)," tambah Yassona.

Menjawab pertanyaan soal adanya yang menunggangi gerakan mahasiswa, Ketua BEM UGM, Fatur secara tegas membantahnya.

"Saya akan menjawab pertanyaan dari Pak Menteri."

"Saya ingin sampaikan kayak gini pemerintah sering sekali pola-pola gerakan, ketika muncul dipandang tidak normal gitu, dituduh ditunggangi gerakannya kayak gitu," ujar Fatur.

Menurutnya, pemerintah yang telah salah memandang protes itu.

Pemerintah bisa saja salah dalam menjalankan pemerintahan.

"Saya ingin katakan gerakann kami independen, dan barang kali kenapa sih tidak melihat gelombang-gelombang besar ini bukan tidak normal,"

"Tapi mungkin cara menjalankan pemerintahanya yang tidak normal," tegas Fatur.

Sementara itu, Manik lantas menimpali bahwa dirinya kecewa dengan anggapan pemerintah kalau gerakan mereka karena adanya motif lain dan tidak murni.

"Kami juga sangat kecewa, di sini kami juga sangat kecewa mengapa karena ketika pemerintah kemudian tidak bisa membantahkan begitu banyaknya permasalahan yang ada di negeri ini malah membuat isu baru yang membuat publik ingin berpikir ulang kembali."

"Saya rasa kira publik juga sudah bisa menilai, mana gerakan massa yang bergerak secara organik dan mana gerakan massa yang diarahkan dengan uang," papar Manik.

Yasonna kemudian menyinggung adanya massa yang membakar hingga menimbulkan korban

"Jadi gini dek, kalau sudah membakar sampai ada korban tell me? Memang itu tujuanmu?," ujar Yasonna balik bertanya.

Manik lalu mengangkat mikrofonnya lagi dan menegaskan itu bukan bagian dari mahasiswa.

"Tentu bukan, tentu bukan dan itu bukan kami, dan itu jelas," tegas Manik.

Sehingga, Yasonna merasa bahwa penumpang-penumpang gelap itu benar-benar ada.

"So? Thats it (Jadi itu dia)," kata Yasonna.

Ia pun langsung menyerahkan mikrofon yang dipeganya ke Sekjen PPP Arsul Sani yang berada di sampingnya.

Arsul Sani yang telah mendapatkan mikrofon pun langsung menambahi pernyataan Yasonna Laoly.

Lihat videonya mulai menit 12:15:

(TribunWow.com/Mariah Gipty/Jayanti Tri Utami)

Tags:
Haris AzharYasonna LaolyIndonesia Lawyers Club (ILC)Demo Tolak RKUHP dan RUU KPK
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved