Demo Tolak RKUHP dan RUU KPK
Soroti Aksi Demo di DPR, Krisdayanti Ungkap Tuntutan PDIP soal Polemik RKUHP: Memang Komitmen Kami
Calon DPR RI Terpilih 2019-2024, Krisdayanti menyoroti aksi demonstrasi mengenai polemik RKUHP di depan gedung DPR RI, Jakarta.
Penulis: Atri Wahyu Mukti
Editor: Ananda Putri Octaviani
TRIBUNWOW.COM - Penyanyi sekaligus calon DPR RI Terpilih 2019-2024, Krisdayanti menyoroti aksi demonstrasi mengenai polemik Rancangan Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (RKUHP) di depan gedung DPR RI, Jakarta.
Menanggapi aksi demo yang dilakukan oleh ribuan mahasiswa, Krisdayanti lantas mengungkapkan tuntutan dari fraksinya, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) soal polemik RKUHP.
Krisdayanti mengatakan bahwa mempelajari RKUHP memang dibutuhkan waktu yang tak sebentar, Selasa (24/9/2019).
• Siapkan Tempat Demo, Ganjar Pranowo Tanda Tangan Tuntutan Mahasiswa Tolak Revisi UU KPK hingga RKUHP
Sebab menurutnya, putusan RKUHP berkaitan erat dengan keberlangsungan hidup rakyat.
Selain itu, ia menilai RKUHP harus benar dibicarakan secara matang mengingat Tanah Air merupakan bangsa yang beraneka ragam.
"Ini kan Indonesia majemuk banyak agama di situ," jelas Krisdayanti.
"Enggak bisa hanya menilai bahwa yang utama ini hanya satu saja."
"Jadi kalau kita bicara tentang kemasyarakatan, di situ ada banyak lapisan masyarakat, ada agama, ada juga beberapa agama yang juga harus di hormati di situ," sambungnya.
Terkait itu lah, Krisdayanti lantas mengungkapkan tuntutan dari partainya, PDIP mengenai polemik yang tengah ramai dibicarakan kini.

• Mahasiswa Demo Tolak RKUHP dan RUU KPK, Aming: Jangan Sampai Disusupi Provokator Oportunis
Ia menegaskan bahwa PDIP menuntut supaya pengesahan RKUHP benar ditunda dan dikaji lebih mendalam.
"Jadi memang komitmen partai kami memang menuntut meminta untuk ditunda," tukas Krisdayanti.
Simak videonya di sini:
Tanggapan Jokowi soal Demo Mahasiswa
Sebagian besar masyarakat khususnya Mahasiswa melakukan aksi turun ke jalan memprotes sejumlah pasal yang dianggap dapat merugikan rakyat Indonesia.
Menanggapi itu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku mengapresiasi.