Breaking News:

Siswa SD Tewas Dipenggal

5 Fakta soal Siswa SD Tewas Dipenggal: Kronologi hingga Kondisi Pelaku setelah Ditangkap

Siswa SD tewas mengenaskan setelah dipenggal oleh tentangganya sendiri. RR (9) harus meregang nyawa akibat tebasan parang dari Ahmad (35).

Penulis: Mariah Gipty
Editor: Rekarinta Vintoko
Banjarmasin Post
Siswa SD tewas mengenaskan setelah dipenggal oleh tentangganya sendiri. RR (9) harus meregang nyawa akibat tebasan parang dari Ahmad (35). 

TRIBUNWOW.COM - Siswa SD tewas mengenaskan setelah dipenggal oleh tetangganya sendiri, Selasa (17/9/2019).

RR (9) harus meregang nyawa akibat tebasan parang dari Ahmad (35).

Pembunuhan itu terjadi di pekarangan rumah Ahmad di Desa Limpasu, Kecamatan Limpasu, Kabupaten, Hulu Sungai Tengah, Kalimantan Selatan.

Selain itu, terdapat fakta lain terkait kabar pembunuhan tersebut.

Berikut fakta soal Siswa SD Tewas Dipenggal dikutip TribunWow.com dari Banjarmasin Post, Kamis (19/9/2019) :

1. Kronologi kejadian

Pembunuhan sadis ini bermula saat korban sedang bekerja kelompok bersama temannya, KK (8) dan KH (6).

Ketiganya tengah di teras rumah korban dan belajar bersama pukul 12.00 WITA.

Tiba-tiba seorang warga bernama Ahmad datang dan menghampiri dengan membawa parang.

Ahmad yang datang dalam kondisi mengamuk itu tiba-tiba melayangkan parangnya ke arah korban yang sedang dalam posisi duduk.

Sedangkan dua teman korban yang lain langsung berlarian.

KH lalu berlari dan mengadukan kepada orangtuanya.

Pelaku saat itu sempat diamuk oleh warga karena aksinya.

 Kronologi Pria di Kalsel Penggal Kepala Bocah SD saat Belajar Kelompok hingga Teman Lari Ketakutan

Hingga polisi turun tangan dan segera menangkap pelaku yang telah babak belur.

Hal ini diungkapkan oleh Kasat Reskrim Polres Hulu Sungai Tengah, Iptu Sandi.

"Tersangka kami amankan. Karena sempat diamuk warga dan dalam keadaan babak belur," ujar Sandi.

Polisi juga mengamankan barang bukti berupa sebilah parang tanpa kumpang, baju daster penuh darah warna hijau motif kembang, satu buku tulis bernoda darah, dan satu pensil.

Ahmad diduga masih mengalami gangguan kejiwaan, sehingga, perlu penanganan ahli kejiwaan.

Apalagi, berdasarkan hasil pemeriksaan kepolisian didapatkan data perawatan Ahmad dari RSJ Sambang Lihum pada Januari 2018 silam, pernah dirawat selama enam bulan.

Kain penutup jenazah Rusdiana Ramadhan (10) bocah kelas 4 SD yang kepalanya dipenggal, Selasa (17/9/2019).
Kain penutup jenazah Rusdiana Ramadhan (10) bocah kelas 4 SD yang kepalanya dipenggal, Selasa (17/9/2019). (Banjarmasinpost.co.id - Intel Kodim)

 2. Pelaku Idap Gangguan Jiwa

 Keluarga Ahmad, Sutomo menuturkan jika korban merupakan cucu saudaranya.

Sedangkan Ahmad disebut mengalami gangguan kejiwaan.

Bahkan pelaku pernah membunuh saudara kandungnya menggunakan kayu ulin.

Saat itu pelaku membunuh kakaknya yang sedang tidur pulas.

Sutomo pun tak tahu persis kapan awal gangguan jiwa pada Ahmad termasuk penyebabnya.

Namun, menurutnya, gangguan jiwa ini terjadi karena faktor genetik.

 Kronologi Bocah 3 Tahun Dipenggal setelah Diperkosa 2 Pria, Aksi Pelaku Culik Korban Terekam CCTV

Bahkan sang adik Ahmad juga mengalami gangguan jiwa dan meninggal dunia karena gantung diri.

Sutomo menuturkan jika memang Ahmad tak bisa diproses hukum karena kondisinya, ia berharap bisa di lakukan pengobatan di rumah sakit jiwa.

“Warga juga menghendaki seperti itu agar Ahmad bisa ditangani dengan baik,” katanya.

“Dulu memang pernah diobati dan memang sempat membaik. Namun sekarang kumat lagi,” kata Sutomo menambahkan.

3. Kondisi pelaku setelah ditangkap

Saat dimintai keterangan di kepolisian, pelaku masih tidak memberikan keterangan apa pun.

Ahmad diketahui akan menjalani pemeriksaan selama 15 hari lebih dahulu.

Setelah itu baru lah pihak kepolisian mengambil tindakan selanjutnya.

Pihak kepolisian memgatakan hingga kini belum bertemu dengan keluarga pelaku.

“Keluarganya juga tidak dapat kami mencari. Ibunya yang satu rumah dengannya juga tidak ada. Memang kondisi ekomoni tersangka memang tidak bagus," jelas Kasat Reskrim Polres Hulu Sungai Tengah, Iptu Sandi di ruang kerja Kapolres Hulu Sungai Tengah, Rabu (18/9/2019).

"Apalagi rumah yang ditempatinya merupakan rumah program bedah rumah swadaya masyarakat,” lanjutnya.

Sandi mengatakan ia dan pihak kepolisian berharap keluarga pelaku datang ke Polres Hulu Sungai Tengah agar Ahmad bisa diajak berkomunikasi.

 Ditetapkan sebagai Tersangka, Dua Wanita yang Aniaya Guru SD di Gowa Ternyata Kakak Beradik

Pasalnya, Ahmad hingga kini masih bungkam serta menolak makan.

“Yang jelas, setelah ini akan kami bawa dulu. Jika memang terbukti gila maka sesuai pasal 44 ayat 1 maka tidak bisa dipertanggungjawabkan secara hukum," ujar Sandi.

"Nanti kami akan berkoordinasi dengan kejaksaan dengan mempertimbangkan surat rekomendasi dokter,” pungkasnya.

4. Pelaku pernah bunuh kakak kandung

Dikutip TribunWow.com dari Banjarmasin Post pada Kamis (19/9/2019), Ahmad bukan sekali ini membunuh seseorang.

Ahmad yang memiliki riwayat gangguan jiwa pernah membunuh kakak kandungnya sendiri.

Pria itu membunuh kakak kandungnya yang tenggah tertidur beberapa waktu tahun lalu.

Ahmad membunuh dengan cara memukulkan kayu ulin ke kakak kandungnya.

Akibat gangguan jiwa yang diderita oleh Ahmad, kasus tersebut terpaksa harus ditutup.

Menanggapi itu, Kapolres Hulu Sungai Tengah, AKBP Sabana Atmojo mengatakan pihaknya akan lebih waspada dengan penderita gangguan kejiwaan.

Ia tidak ingin kasus yang sama terulang kembali.

 Pria Penggal Leher Bocah Usia 10 Tahun hingga Tewas, Bungkam dan Tak Mau Makan setelah Ditangkap

“Kasusnya bukan pertama kali. Jadi penderita gangguan jiwa ini harusnya terdata agar kita semua lebih waspada,” ungkap Sabana di ruang kerjanya, Rabu (18/9/2019).

5. Cara pelaku dibawa ke Kantor Polisi

Ahmad membunuh RR dengan memakai sebuah parang yang ada di pekarangan rumahnya.

Dua anak yang melihat kejadian tersebut sontak ketakutan dan berlari ke dalam rumah serta melapor pada orangtuanya.

Para warga yang berada di sekitar yang mengetahui kejadian itu langsung datang ke lokasi dan menghajar Ahmad hingga babak belur.

Setelahnya Ahmad yang sudah babak belur, diikat di gerobak dan dibawa ke kantor polisi.

(TribunWow.com)

Tags:
Siswa SD Tewas DipenggalSiswa SDKronologiKasus PembunuhanKalimantan Selatan
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved