Liga 1
Bobotoh akan Lancarkan Aksi Balasan, Pelatih Persib Bandung Robert Alberts Berikan Pesan Ini
Pelatih Persib Bandung Robert Rene Alberts berikan pesan kepada suporter Maung Bandung yakni Bobotoh setelah mendengar akan lakukan aksi balas dendam
Penulis: Khistian Tauqid Ramadhaniswara
Editor: Rekarinta Vintoko
TRIBUNWOW.COM - Pelatih Persib Bandung Robert Rene Alberts memberikan pesan khusus kepada suporter Maung Bandung yakni Bobotoh.
Pesan itu disampaikan Robert Alberts setelah dirinya mendengarBobotoh akan lakukan aksi balas dendam insiden pelemparan batu.
Insiden pelemparan batu itu dialami Persib Bandung seusai laga melawan Tira Persikabo di Stadion Pakansari Cibinong, Kabupaten Bogor, Sabtu (14/9/2019) malam.
Dalam insiden tersebut, bus Persib Bandung dilempari batu yang berukuran cukup besar dan mengenai bagian kaca sisi kanan.
Lemparan batu tersebut membuat kaca bus pecah hingga membuat dua pemain Persib Bandung Omid Nazari dan Febri Hariyadi terluka.
Dikutip TribunWow.com dari vikingpersib.co.id, Senin (16/9/2019) Robert Alberts juga menjelaskan bahwa dirinya terus memantau melalui sosial media tentang aksi yang akan dilancarkan Bobotoh.
• Robert Alberts Jawab Keinginan Gelandang Persib Bandung Omid Nazari untuk Tampil di Laga Selanjutnya
"Saya rasa ini penting, saya lihat di sosial media, orang-orang membicarakan tentang balas dendam, dan ingin melakukan aksi balasan," ucap Robert Alberts.
"Bukan seperti itu caranya, semua orang harus melawan aksi seperti ini, saya hanya bisa bilang, maaf ini sudah terjadi, dan maaf kejadian ini tak akan terulang kembali," imbuhnya.
Robert Alberts berharap kepada para Bobotoh untuk tidak melakukan hal serupa sebagai aksi balasan.
Pelatih asal Belanda tersebut juga mengatakan bahwa aksi balasan akan memperkeruh suasana dan menimbulkan pertikaian yang tak kunjung usai.
"Kita tidak akan melakukan aksi balasan, kita tak akan balas dendam, kita Persib kita tidak seperti itu. Kita akan pastikan, orang yang berbuat seperti ini akan malu pada akhirnya," ucap Robert Alberts.
"Saya ingin bertanya kepada suporter yang mencitai sepakbola, dan juga Bobotoh. Ketika tim lain datang ke Bandung, kita tak ingin balas dendam, kita bicara tentang fair play, pertandingan yang ingin kita nikmati, imbuhnya.
"Ketika kita bicara tentang balas dendam, kalian bukan lagi suporter sepakbola," tandasnya.
• Soal Insiden Pelemparan Batu ke Bus Persib Bandung, Pemain Persija Jakarta Tuliskan Komentar Panjang
Dengan memberikan dukungan dan tanpa harus melakukan aksi balas dendam akan menjadi sebuah pembuktian bahwa Bobotoh adalah pendukung setia Persib Bandung.
"Jika kalian mencintai sepakbola, kalian akan mencintai klub kalian, dan menghormati klub lainnya. No revenge (balas dendam), no retaliation (aksi balasan)," ucap Robert Alberts.
"Kita harus berkembang, kita harus buktikan kepada dunia sepakbola di Indonesia mengalami perkembangan yang baik," tutupnya.
• Lini Depan Persib Bandung Mandul, Robert Alberts Lakukan Evaluasi sebelum Lawan Semen Padang
Sebelumnya Persib Bandung resmi mengirimkan surat keberatan terkait dengan insiden penyerangan bus yang mengakibatkan dua pemainnya terluka.
Dikutip TribunWow.com dari laman resmi klub, Senin (16/9/2019), Persib Bandung setidaknya menyuarakan empat butir tuntutan yang ditujukan kepada Panitia Pelaksana (Panpel) Tira Persikabo dan PT Liga Indonesia Baru (LIB).
Berikut empat butir tuntutan PERSIB atas insiden penyerangan bus, 14 September 2019 malam:
1. Bahwa pihak panitia pelaksana pertandingan (Panpel) PS Tira Persikabo abai akan keamanan dan keselamatan tim PERSIB dengan memperbolehkan kami meninggalkan Stadion Pakansari setelah sempat tertahan selama satu jam usai pertandingan.
2. Bahwa selain kaca bus yang pecah, dua pemain PERSIB, Febri Hariyadi dan Omid Nazari menderita luka robek di bagian kepala. Karenanya, kami menuntut pihak Panpel dan PT Liga Indonesia Baru untuk bisa mengusut tuntas kejadian ini karena kejadian ini sudah masuk ke ranah hukum pidana.
3. Bahwa insiden seperti ini adalah yang kedua kalinya kami terima saat menjalani laga tandang di Liga 1 2019 dan dikhawatirkan akan menjadi trauma bagi beberapa pemain. Sebelumnya, tim PERSIB mendapatkan perlakuan serupa setelah sesi official training di Stadion Kanjuruhan dalam rangkaian pertandingan melawan Arema FC. Oleh karenanya, kami menuntut agar PT Liga Indonesia Baru dan PSSI untuk membuat regulasi baru terkait standar keamanan dan keselamatan tim selama dalam rangkaian pertandingan supaya ke depannya tidak ada kejadian-kejadian seperti ini lagi.
4. Sepakbola adalah alat pemersatu bangsa dan tidak sepatutnya menjadi ajang rivalitas seperti ini. Maka, kami, PERSIB meminta kepada semua pihak untuk segera menyudahi segala bentuk pertikaian yang ada.
Demikian keberatan ini kami sampaikan sebagai bentuk pernyataan sikap PERSIB demi kebaikan sepakbola Indonesia ke depannya.
(TribunWow.com/Khistian Tauqid Ramadhaniswara)