Rusuh di Papua
Komarudin Watubun Tanggapi Pernyataan Wiranto soal Pasukan di Papua, Tunjukkan Foto Ini
Kepada Najwa Shihab, Komarudin Watubun tunjukkan foto aparat di jalanan Jayapura yang buat kaget, tak puas dengan komentar Wiranto.
Editor: Rekarinta Vintoko
"Saya sepakat kalau itu untuk kepentingan alat-alat vital negara, itu kita setuju, tapi apakah sepanjang jalan itu semua alat vital negara, kan tidak," tuturnya.
Ia menyarankan agar pasukan bersenjata dipusatkan di tempat tertentu dan baru diterjunkan setelah ada hal yang membahayakan seperti kerusuhan.
• Sebut Jokowi Punya Niat Baik, Mamat Alkatiri di ILC: Orang Papua Sudah Membalas Kebaikannya
"Jadi sebaiknya pasukan itu ditempatkan di wilayah-wilayah tertentu, nanti kalau itu baru terjadi ini (kerusuhan) bisa dimobilisasi kan," pesan Komarudin Watubun.
Komarudin Watubun pun menganggap jawaban Wiranto wajar saja lantaran sang menteri tidak berada langsung di tempat dan tidak merasakan ketakutan rakyat.
"Apa kesan yang Anda dapatkan, kesan yang timbul ketika Anda ada di sana?" tanya Najwa Shihab.
"Oh iya, karena saya sendiri, Pak Wiranto tentu tidak merasakan hal ini, karena saya yang ada di lapangan, kan tadi saya rasakan itu," jawab Komarudin Watubun.
Komarudin Watubun menyadari bahwa pemerintah memang berkuasa untuk menurunkan pasukan TNI dan Polri, namun jangan sampai membuat rakyat malah takut.
Berikut video lengkapnya (menit ke-1:59):
• Disebut Najwa Shihab Terkesan Menutupi Informasi Rusuh di Papua, Wiranto: Jangan Asal Nuduh
Kata Wiranto soal Penerjunan TNI dan Polri di Papua
Wiranto mengklarifikasi bahwa penerjunan TNI dan Polri ke wilayah Papua yang akhir-akhir ini terjadi kerusuhan bukan untuk memerangi rakyat.
Najwa Shihab mengklarifikasi soal pernyataan Wiranto dalam konferensi pers soal pengiriman pasukan gabungan TNI dan Polri sejumlah 6000 orang.
Najwa Shihab pun bertanya apakah perlu untuk mengirim pasukan sejumlah ribuan itu ke wilayah Papua.
Wiranto menyebut di Papua memang butuh pasukan yang banyak untuk menjaga agar suasana tetap kondusif, bukan untuk memerangi rakyat.
"Jadi pasukan yang banyak itu memang dibutuhkan, bukan untuk menekan, bukan untuk memerangi rakyat, bukan."
"Tetapi justru kita butuhkan untuk bagaimana menjaga masyarakat agar tidak menjadi korban dari suatu kerusuhan yang terjadi di beberapa daerah, pertama," terang Wiranto.