Otomotif
Bisakah Oli Power Steering Diganti dengan Oli Transmisi Otomatis? Adakah Efek Samping?
Apakah oli power steering bisa diganti dengan menggunakan oli transmisi otomatis? Simak penjelasannya di sini.
Penulis: Atri Wahyu Mukti
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Oli power steering merupakan pelumas yang dikhususkan untuk membantu putaran stir supaya dapat digerakkan dengan lebih ringan.
Namun, apakah oli power steering bisa diganti dengan menggunakan oli transmisi otomatis?
Dikutip TribunWow.com dari GridOto.com, punggawa Alfa Jaya Motor, Adhy Santoso menjelaskan bahwa penggantian oli power steering dengan oli transmisi otomatis tergantung pada mesin kendaraan yang digunakan, Jumat (30/8/2019).
Adhy mengatakan, seperti mobil keluaran Eropa memang harus menggunakan oli power steering untuk membantu pengemudi untuk memutar setir dengan ringan.
• Dampak Negatif Kendaraan Terlalu Banyak dan Terlalu Sedikit Oli Mesin, Kamu Wajib Tahu
"Iya dan tidak, karena ada beberapa sistem power steering yang memiliki spesifikasi khusus,' jelas Adhy.
"Sehingga wajib menggunakan oli power steering tersebut. Contohnya beberapa mobil Eropa," lanjut dia.
Namun, untuk mobil keluaran Jepang biasanya tidak bermasalah jika diganti dengan oli transmisi otomatis.
"Sudah sering dilakukan dan tidak ada masalah," kata Adhy.
"Tapi pastikan oli transmisi yang digunakan ATF. Karena oli transmisi CVT berbeda," imbuhnya.
Disarankan, meski sama sama fluida hidraulis, namun tetap harus memperhatikan sesuai dengan kebutuhan mesin kendaraan.
"Meski sama-sama power steering hidraulis, mobil modern dan tua pasti tetap berbeda," kata Ardhy.
"Komponen yang digunakan lebih ringan dan canggih pada mobil modern mungkin ada yang tidak bisa kena oli ATF yang lebih kasar," lanjutnya.
Namun demikian, perlu diperhatikan pula kapan waktu Anda sebaiknya mengganti oli mesin, khususnya oli transmisi otomatis.
Dikutip TribunWow.com dari Kompas.com, Section Head Technical Quality PT Suzuki Indomobil Sales (SIS), Imam Suyudi memberikan saran supaya mengganti oli transmisi otomatis sesuai dengan jarak tempuh.
Selain itu juga tetap menggunakan oli dengan yang sudah dianjurkan.
"Sebaiknya, ganti oli sesuai kilometer atau berbatas waktu. Oli yang memang disarankan oleh APM atau pabrikan, tentunya sudah disesuaikan dengan kondisi mesin atau kendaraan," papar Imam Suyudi.
• Tips Mengisi Oli Mesin Motor Matic, Perhatikan 2 Hal Ini agar Performa Motor Tetap Maksimal
Walaupun pada umumnya, oli mesin dirancang untuk jarak tempuh hingga 10.000 km.
Namun tetap direkomendasikan untuk mengganti oli setiap jarak tempuh 5.000 km.
Hal itu karena melihat beberapa faktor lain, seperti ketika jalan macet dan mesin tetap hidup.
"Sementara kendaraan tidak jalan, sehingga suhu oli menjadi tinggi. Maka itu, bengkel sering kali rekomendasi penggantian oli menjadi tiap 5.000 km," jelasnya.
(TribunWow.com)
WOW TODAY: