Di Sidang Terbuka MPR, Sandiaga Uno Dapat Kode Keras setelah Namanya Disebut Jokowi, Menteri Baru?

TRIBUNWOW.COM - Mantan Calon Wakil Presiden (Cawapres) Sandiaga Uno mengaku mendapat kode keras, saat menghadiri Sidang Terbuka Majelis Perwakilan Rakyat (MPR).

Hal itu disampaikan saat menjadi bintang tamu pada acara E-Talk Show yang tayang di tvOne.

Acara tersebut diungah di channel YouTube Talk Show tvOne dengan judul 'Kemana Sandiaga Uno Setelah Pilpres? Ini Pengakuannya' yang tayang pada Jumat (30/8/2019).

Pada acara itu, pembawa acara Indarto Priadi mengaku tahu bahwa nama Sandiaga Uno disebut dalam pidato Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat Sidang Terbuka MPR.

• Diundang Sidang MPR, Sandiaga Uno Masuk dari Pintu Belakang, Indiarto Priadi: Gebrak Meja Kalau Saya

"Saya melihat bahwa Anda, ketika di sidang paripurna tadi itu, sidang terbuka, ternyata disebut nama Anda oleh Pak Jokowi," ujar Indarto Priadi.

Indarto Priadi kemudian menanyakan tanggapan Sandiaga Uno, saat mendengar namanya disebut Jokowi.

"Saya bayangkan 'Ow ini mantan rival saya ini kemudian memanggil saya, menyebut saya'. Apa yang Anda pikirkan saat itu?," tanya Indarto Priadi.

Sandiaga Uno mengaku tersanjung saat Jokowi menyebutkan namanya.

Namun ia tidak menampik, bahwa ucapan Jokowi adalah kode keras untuk dirinya.

"Terus terang saya sangat tersanjung, terhormat. Terima kasih kepada Bapak Presiden Pak Jokowi. Tapi itu sekaligus kode keras, karena Beliau menyebutnyakan sahabat," ujar Sandiaga Uno.

Mendengar itu, Indarto Priadi langsung sumringah dan menduga, bahwa Sandiaga Uno akan diangkat menjadi menteri dalam kabinet kerja Jokowi yang baru.

• Pengakuan Sandiaga Uno soal Kegiatannya seusai Pemilu 2019 buat Penonton dan Pembawa Acara Tertawa

"Menteri ni kayaknya ni," ucap Indarto Priadi.

Sandiaga Uno mengaku memiliki pandangan yang berbeda dengan sebutan 'sahabat' dari Jokowi.

Menurutnya, sebuatan sahabat sebagai posisi untuk saling memberikan nasihat dan masukan.

"Jadi seorang sahabat itukan, justru menurut saya sahabat yang baik harus terus memberikan masukan," ucap Sandiaga Uno.

Baginya sebuah organisasi dengan pemimpin membutuhkan sebuah oposisi, untuk saling menilai dan memberikan masukan.

Sehingga ia menilai, posisinya ditujukan untuk memberikan masukan dan penilaian secara langsung ke Jokowi.

Ia juga menyebut, sebutan 'Sahabat' dari Jokowi merupakan contoh yang baik bagi banyak orang.

"Mungkin, ini kode keras Pak Presiden, juga untuk ke saya juga ke teman-teman yang lain, bahwa mantan rival harus tetap bersahabat memberi masukan yang kontruktif kepada pemerintah," ujar Sandiaga Uno.

Indarto Priadi kemudian menyinggung soal partai lain, yang ingin mengajak Sandiaga Uno untuk bergabung.

"Apakah itu berarti kalau diajak sebagai teman, untuk terlibat dalam partai yang ada di koalisi Pak Jokowi, jawabannya 'Ya saya ikutan'," ucap Indarto Priadi.

• Sandiaga Uno: Apakah Pemindahan Ibu Kota Sebanding dengan Biaya yang Dikeluarkan?

Sandiaga Uno mengaku sudah tidak ada keterkaitan, dengan partai bentukan mantan Calon Presiden (Capres) Prabowo Subianto.

Bahkan ia menyebu keputusan untuk mengajak bergabung atau tidak, ada ditangan para pemimpin partai.

Walau begitu, Sandiaga Uno mengaku memiliki penilaian tersendiri, mengenai masalah koalisi.

"Tapi saya memiliki pandangan pribadi ni. Pandangan pribadi bahwa, kemarin kita menawarkan sebuah gagasan, dan ada sekitar 68-70 juta memilih 02. Ini menawarkan suatu harapan untuk kita bisa menjadi sebuah elemen bangsa yang ada di luar pemerintahan untuk cek and belance," ujar Sandiaga Uno.

Bagi Sandiaga Uno posisi oposisi merupakan tempat dimana, ia bisa memberikan masukan secara bersahabat dengan Jokowi.

"Kalau oposisi, itu bukan artinya kita bermusuhan. Kalau bagus ya kita bilang bagus, kalau misalnya kurang baik ya diperbaiki dan beri masukan begitu," jelas Sandiaga Uno.

Lihat video pada menit ke-5:06:

(TribunWow.com/Ami)

WOW TODAY: