Breaking News:

Rusuh di Papua

Sertu Rikson, Tak Dibekali Senjata dan Gugur saat Pertahankan Kendaraan TNI di Papua

Kapolri Jenderal (Pol) Tito Karnavian mengatakan, Serda Rikson dilukai oleh kelompok penyerang.

Editor: Lailatun Niqmah
KOMPAS.com/AMRIZA NURSATRIA HUTAGALUNG
Karangan bunga ucapan bela sungkawa sudah terpasang dari kerabat dan rekan Sertu Rikson Edi Chandra di kediamannya di Desa Karang Endah Kecamatan Gelumbang Muara Enim Sumsel 

TRIBUNWOW.COM - Rabu (28/8/2019), sekitar 500 orang berunjuk rasa di depan Kantor Bupati Deiyai, Papua. Aksi tersebut adalah aksi lanjutan dari tanggal 24 Agustus 2019.

Aksi yang digelar pukul 09.00 waktu setempat, terkait tindakan rasisme yang dialami mahasiswa Papua di Surabaya beberapa waktu lalu.

Demo tersebut berakhir dengan kericuhan yang mengakibatkan meninggalnya personel TNI yang bernama Serda (sekarang Sertu Anumerta) Rikson.

Sementara lima anggota lainnya mengalami luka akibat terkena anak panah dan dilarikan ke Rumah Sakit Enarotali.

Asrama Yakuhimo di Jakarta Mendadak Sepi, Sebagian Mahasiswa Papua Diminta Orangtuanya Pulang

Selain aparat, terdapat dua terdapat dua warga sipil yang meninggal akibat kejadian itu.

Satu warga meninggal di RS Enarotali akibatke luka tembak di bagian kaki.

Sementara satu warga lainnya meninggal akibat terkena anak panah di bagian perut di halaman Kantor Bupati Deiyai.

Pertahankan kendaraan berisi senjata TNI

a
Ilustrasi TNI di Papua(KOMPAS/Aris Prasetyo)

Saat kejadian, Serda Rikson sedang menjaga kendaraan yang berisi senjata TNI.

Kapolri Jenderal (Pol) Tito Karnavian mengatakan, Serda Rikson dilukai oleh kelompok penyerang.

"Ada rekan kami satu anggota TNI yang gugur. Dia sedang menjaga kendaraan, menjaga senjata yang disimpan dalam kendaraan, kemudian dilukai, dibacok dengan panah, gugur," ujar Tito.

Kelompok penyerang tersebut berhasil merebut senjata di dalam kendaraan yang dijaga Serda Rikson.

Kapolda Papua Irjen Pol Rudolph A. Rodja mengatakan massa merampas sekitar 10 pucuk senpi sambil melakukan penembakan ke arah petugas TNI dan Polri yang sedang melakukan pengamanan unjuk rasa yang awalnya berjalan damai.

Komunikasi Jayapura Lumpuh, Ini Penjelasan Menkominfo, Sebut Kabel Koneksi Antar-BTS Dibakar Massa

Jenazah Serda Rikson dievakuasi ke Nabire melalui jalan darat beberapa saat kemudian.

Tidak dibekali senjata

Jenazah Sertu Anumerta Rikson Edi Chandra, tiba di Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang, Sumatera Selatan, Kamis (29/8/2019).

Jenazah diterbangkan menggunakan pesawat pada Kamis pagi tadi dari Jayapura dan tiba sekitar pukul 18.30 WIB di Palembang.

Jenazah tiba disambut dengan upacara militer.

Rikson bertugas di Papua sejak dua bulan lalu bersama 85 anggota Kodam II Sriwijaya.

Kasdam II Sriwijaya Brigjen Syafrial mengatakan Rikson dikirim ke Papua dalam rangka penugasan sebagai Satgas Teritorial untuk memperkuat seluruh Kodim yang ada di wilayah timur.

Pesan Jokowi soal Jayapura Memanas, Ungkap Perintah ke Menkolpulhukam, Kapolri, Kabin, Panglima TNI

"Penugasan korban satu tahun. Setelah itu baru akan dikembalikan ke Kodam masing-masing," kata Syafrial.

Ia mengatakan, 85 prajurit yang dikirim itu di tempatkan di tiga wilayah, yakni Kodam 16 Patimura yang membawahi wilayah Maluku, Ambon, dan Maluku Utara.

Termasuk Kodam 17 Cendrawasih Papua dan Kodam 18 Papua Barat. Rikson ditempatkan di Kodam 17 Cendrawasih bersama tiga anggota dari Kavaleri 5 kota Prabumulih.

Pada Rabu (28/9/2019), Rikson ditugaskan untuk mengawal demo dan tidak bersenjata karena menggunakan pendekatan persuasif kepada massa pendemo.

"Seluruh prajurit Kodam II Sriwijaya yang dikirim tidak dibekali senjata saat berangkat. Kita belum tahu apakah kodam wilayah sana membekali atau tidak (senjata)," ujarnya.

Inilah Sosok Tri Susanti, Tersangka Rusuh di Asrama Mahasiswa Papua, Saksi Prabowo di Sidang MK

Syafrijal mengaku tidak mengetahui pemilik 10 pucuk senjata api yang direbut oleh kelompok massa aksi tersebut.

"Kita di sana persuasif tidak bersenjata. Tapi pendemo sangat brutal, mereka menggunakan panah dan parang serta senjata tradisional menyerang korban," kata Syafrial.

Suasana duka menyelimuti kediaman Sertu Rikson Edi Chandra, personel TNI dari kesatuan Batalion Kavaleri (Yonkav­) V Serbu di Desa Karang Endah, Kecamatan Gelumbang, Muara Enim, Sumatera Selatan.

Endang Susilawati, istri dari Sertu Rikson Edi Chandra tampak terpukul.

Dengan erat, ia mendekap foto suaminya Sertu Rikson Edi Chandra sembari air matanya terus mengucur membasahi pipinya, Kamis (29/8/2019).

Jenazah Sertu Rikson akan dimakaman Jumat (30/8/2019) pagi di Taman Makam Pahlawan Kusuma Bangsa Prabumulih.  (Kompas.com/Devina Halim, Dhias Suwandi, Aji YK Putra)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Fakta Sertu Anumerta Rikson, Tidak Dibekali Senjata hingga Gugur Saat Pertahankan Kendaraan TNI"

WOW TODAY:

Sumber: Kompas.com
Tags:
Rusuh di PapuaDeiyaiTNI
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved