Wacana Ibu Kota Jabar Pindah
Keunggulan Rebana, Kandidat Ibu Kota Baru Jawa Barat, Jadi Kawasan Segitiga Emas Ekonomi Jabar
Seperti satu di antara indikator ibu kota baru yang disampaikan Ridwan Kamil, Rebana memiliki keunggulan dari segi ekonomi.
Penulis: Laila N
Editor: Mohamad Yoenus
Dikatakan, industri-industri khususnya industri padat karya akan banyak berdiri di sana.
"Rencananya akan ada 10 kawasan potensial yang akan dikembangkan dengan jumlah potensi perusahaan mencapai 6.857.
13 sektor di antaranya pertambangan, makanan, industri digital dan lain-lain. Memiliki luas area pemukiman 38.352 hektar dengan penduduk mencapai 3,39 juta jiwa.
Adapun keuntungan dari Segitiga Emas Rebana ini mencakup sumber daya listrik, air, pusat data dan keamanan, peluang SEZ (Special Economic Zone), dan kemudahan mengelola izin serta lisensi," tulis akun Instagram disparbudjabar, 15 April 2019 lalu.
Rebana Akankah Jadi Simalakama?
Sebelum wacana pemindahan Ibu Kota Jawa Barat mencuat, Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah lebih dulu memutuskan untuk memindahkan Ibu Kota RI dari Jakarta ke Kalimantan Timur.
Satu di antara alasannya adalah beban Jakarta yang terlalu besar, lantaran menjadi pusat bisnis sekaligus pusat pemerintahan.
Terkait hal itu, Ridwan Kamil menyebut bahwa Kota Bandung dan Jakarta memiliki kesamaan.
Yakni sudah tidak cocok menjadi pusat pemerintahan.
"Karena pada dasarnya, secara fisik Kota Bandung sama seperti Jakarta, sudah tidak cocok lagi melayani pusat pemerintahan," kata Ridwan Kamil di Gedung Sate, Jalan Diponegoro, dikutip dari Kompas.com, Kamis (29/8/2019).
Lantas, melihat kawasan Rebana sebagai kawasan segitiga emas ekonomi, bagaimana beban wilayah itu jika ditambah dengan pusat pemerintahan?
Apakah pemindahan Ibu Kota dari Bandung ke Rebana tidak akan menjadi simalakama, karena menyatukan pusat bisnis dan pemerintahan?
Mengenai persoalan-persoalan dan ketepatan lokasi calon ibu kota baru itu, Pemprov Jabar dan DPRD Jabar masih melakukan kajian mendalam.
"Di Kertajati (Majalengka) memang relatif tidak rawan bencana tapi apa dasarnya menetapkan di sana kan butuh kajian," ucap Ketua Pansus VIII DPRD Jabar Herlas Juniar, dikutip dari Kompas.com, Kamis (29/8/2019).
Oleh karena itu, pihaknya tidak mencantumkan secara pasti lokasinya di mana dalam Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW).
"Mana yang mau dipilih itu nanti berdasar kajian, karena itu kita minta dan tidak kita cantumkan dalam RTRW," sambung Herlas.
Hingga kini, belum diputuskan mana lokasi yang tepat untuk ibu kota baru Jawa Barat.
Ridwan Kamil juga membuka peluang bagi daerah lain sebagai kandidat.