Breaking News:

Temuan Kerangka di Banyumas

Pembunuhan 2014 Silam Baru Terkuak Berkat Temuan Kerangka, Ini Cara Ibu dan Anak Tutupi Aksinya

Ibu dan 3 anak menjadi otak pembunuhan satu keluarga di Banyumas pada 2014 lalu, tak ada yang tahu aksinya karena hal ini.

Editor: Lailatun Niqmah
Kompas.com/FADLAN MUKHTAR ZAIN
Tersangka dihadirkan dalam ungkap kasus penemuan empat kerangka manusia di Mapolres Banyumas, Purwokerto, Jawa Tengah, Selasa (27/8/2019) 

TRIBUNWOW.COM - Identitas empat kerangka manusia di belakang rumah Misem (76) warga Grumbul Karanggandul, Desa Pasinggangan, Kecamatan/Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, akhirnya terungkap.

Tiga dari empat kerangka tersebut merupakan anak Misem yang telah lama dikabarkan merantau, yakni Supratno alias Ratno (51), Sugiono alias Yono (46) dan Heri Sutiawan (41).

Sementara satu kerangka lain adalah cucunya, Vivin Dwi Loveana (22), anak dari Ratno.

Keempat korban dibunuh oleh anak keduanya, Saminah (53) berserta tiga anak Saminah, Irvan Firmansyah (32), Achmad Saputra (27), dan Sania Roulita (37).

Terungkap, Ternyata Ini Pelaku Pembunuhan Satu Keluarga yang 4 Kerangkanya Ditemukan di Banyumas

Tersangka Saminah mengatakan, Misem selama ini kerap menjadi penengah konflik di antara anak-anaknya.

Misem selama ini sama sekali tidak mengetahui peristiwa pembunuhan terjadi di rumahnya yang dilakukan pada 9 Oktober 2014.

Polisi melakukan olah TKP di lokasi penemuan empat kerangka manusia di kebun warga Grumbul Karanggandul, Desa Pasinggangan, Kecamatan/Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Senin (26/8/2019).
Polisi melakukan olah TKP di lokasi penemuan empat kerangka manusia di kebun warga Grumbul Karanggandul, Desa Pasinggangan, Kecamatan/Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Senin (26/8/2019). (KOMPAS.COM/FADLAN MUKHTAR ZAIN)

"Ibu dibawa ke rumah atas keinginan saya. Mending saya ambil soalnya tidak ada sangkut pautnya, malah sering nengahin (konflik)," kata Saminah saat ungkap kasus di Mapolres Banyumas, Jawa Tengah, Selasa (27/8/2019).

Seperti diketahui, saat hari pembunuhan tersebut, Misem terlebih dahulu diungsikan ke rumah Saminah yang berada di sebelah rumah Misem.

Alasannya Misem sedang sakit dan memerlukan perawatan.

Kapolres Banyumas AKBP Bambang Yudhantara Salamun mengatakan, setelah peristiwa berdarah tersebut, Misem tidak langsung kembali ke rumah.

Misem tetap tinggal di rumah Saminah kurang lebih selama satu bulan.

Heboh Temuan Tengkorak Diduga Satu Keluarga di Banyumas, Kronologi hingga Korban Dianggap Merantau

"Hampir satu bulan (setelah peristiwa pembunuhan) Misem tinggal di rumah Saminah yang hanya berjarak lima meter dari rumahnya. Hampir dua minggu tersangka Irvan dan Putra membersihkan rumah tersebut," ujar Bambang.

Selama itu pula, Saminah bersama anak-anaknya berupaya menutupi pembunuhan tersebut.

Misem dijaga terus menerus agar tidak sampai masuk ke rumahnya yang menjadi lokasi pembunuhan.

"Mau ke mana dijaga, ke manapun didampingi. Jangan sampai tahu ada darah atau bau apa, jadi dijaga betul agar jangan masuk ke TKP," kata Bambang.

Para tersangka juga berusaha meyakinkan Misem bahwa ketiga anak dan cucunya pergi meninggalkan rumah.

"Pernah ada tetangga yang menanyakan keberadaan korban, tapi disampaikan mereka semua pergi merantau. Alasan itu pun disampaikan, diyakinkan oleh ibu Saminah kepada ibunya, Misem," ujar Bambang.

Namun setelah hampir lima tahun, peristiwa itu akhirnya terkuak.

Pembunuh Bayaran yang Habisi Ayah dan Anak Dibayar Setengah Miliar, Terungkap Korban Awalnya Diculik

Berawal ketika Misem meminta Sarman (63), tetangganya, untuk membersihkan kebun belakang rumah, Kamis (22/8/2019) pekan lalu.

Saat itu Sarman mendapati kain dan kerangka manusia yang terpendam di bekas kubangan lumpur.

Temuan tersebut akhirnya dilaporkan ke polisi Sabtu (24/8/2019) petang.

"Setelah kejadian itu mereka membuat segala macam aktivitas, kegiatan semua dilakukan di dalam rumah. Mereka termasuk keluarga yang tidak pernah bersosialisasi dengan lingkungan," kata Bambang.

Cekcok karena harta

Beberapa tahun sebelum pembunuhan terjadi, Minah sering terlibat cekcok dengan kakaknya, Supratno dan adik-adinya, Yono dan Heri.

Misem, sang ibu memiliki tanah seluas 298 meter persegi dan di atasnya terdapat dua rumah yang ditinggali Misem dengan empat korban dan satu rumah ditinggal Minah dan anak-anaknya.

Rumah Minah dibangunkan oleh mantan suaminya, dan sekitar 20 tahun lalu rumah Minah seperti akan di agunkan ke bank.

Hal tersebut memicu konflik di antara kakak adaik tersebut.

Selama ini, Misem yang selalu menengahi masalah yang terjadi pada anak-anaknya.

 Pesan Terakhir Rusmini yang Viral Diinjak Anaknya sebelum Meninggal Dunia: Ibu Tak Ingin Merepotkan

Keluarga Minah banyak melakukan aktivitas di dalam rumah dan termasuk keluarga yang jarang bersosialisasi dengan lingkungan.

Selama lima tahun mereka menutupi kematian empat anggota keluarga dengan alasan merantau keluar kota.

Untuk menutupi pembunuhan tersebut, Minah dan anak-anaknya selalu menjaga Misem agar tidak kembali ke rumahnya yang hanya berjarak 5 meter, Misem tetap tinggal di rumah Minah kurang lebih selama satu bulan setelah pembunuhan.

Sementara tersangka Irvan dan Putra membersihkan rumah Misem selama dua minggu untuk menghilangkan jejak pembunuhan.

(Kompas.com/Fadlan Mukhtar Zain)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ini Cara Ibu dan 3 Anaknya 5 Tahun Tutupi Pembunuhan Satu Keluarga yang Kerangkanya Ditemukan di Banyumas" dan dengan judul "Duduk Perkara Pembunuhan Satu Keluarga yang Kerangkanya Ditemukan di Banyumas".

WOW TODAY:

Sumber: Kompas.com
Tags:
Temuan Kerangka di BanyumasPenemuan Kerangka ManusiaPembunuhan Satu Keluarga
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved