Kalimantan Timur Ibu Kota Baru
Penajam Kaltim Jadi Ibu Kota Baru, Bupati Sebut Warga Bersyukur Bisa Dapat Fasilitas seperti Jakarta
Ibu Kota Penajam Paser Utara menjadi wilayah ibu kota baru Republik Indonesia. Bupati Penajam Paser Utara, Abdul Ghafur mengaku senang.
Penulis: Mariah Gipty
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
TRIBUNWOW.COM - Kabupaten Penajam Paser Utara di Kalimantan Timur menjadi wilayah ibu kota baru Republik Indonesia.
Menanggapi hal tersebut, Bupati Penajam Paser Utara, Abdul Ghafur Mas'ud mengaku senang.
Bahkan, Abdul Ghafur mengatakan warganya menyambut antusias dengan pemindahan ibu kota.
"Alhamdulillah warga kami dari masyarakat Penajam Paser Utara ini sangat antusias," kata Abdul Ghafur dikutip TribunWow.com dari channel Youtube Kompas TV pada Selasa (27/8/2019).
Selain itu, Abdul Ghafur mengungkap rasa syukur atas upaya pemerintah dalam mewujudkan Pancasila sila ke-5.
"Dan kami juga bersyukur, karena pemerataan pembangunan itu bagian dari sila ke-5 yaitu keadilan bagi seluruh bvangsa Indonesia," tuturnya.
• Ibu Kota Pindah ke Kaltim, Bupati Penajam Paser Utara Yakinkan Tidak Ada Hutan Lindung Dibabat
Kemudian, Abdul Ghafur membeberkan bahwa Pemerintah Penajam Paser Utara sudah mengeluarkan sejumlah fasilitas bagi masyarakat.
"Bahkan kami sudah bekerja sama dengan tokoh eksekutif, legislatif, yudikatif, tokoh masyarakat itu kita mengeluarkan BPJS gratis, pendidikan gratis," ungkap Abdul Ghafur.
Tak sampai disana, bupati menyebutkan warganya merasa senang jika nantinya akan mendapat fasilitas layaknya DKI Jakarta.
"Jadi masyarakat begitu mendengar ibu kota ingin dipindahkan di Kalimantan Timur, dan khususnya di Penajam Paser Utara kita semua antusius karena banyak dibangun fasilitas-fasilitas umum, kesehatan, pendidikan, yang seperti Ibu Kota Jakarta akan dibangun di Penajem Paser Utara.
• 4 Media Besar Internasional Wartakan Kepindahan Ibu Kota Indonesia ke Kaltim, Begini Isinya
Pada kesempatan itu, Aiman sebagai sebagai pembawa acara menanyakan mengenai adanya kemungkinan membabat hutan lindung yang ada di Kaltim untuk pembangunan ibu kota negara yang baru.
"Di atas 100 hektar, 200 ribu hektar yang kemungkinan dibutuhkan oleh negara, siap? Tanpa kemudian membabat hutan lindung?," tanya Aiman.
Abdul Gufron pun yakin akan memberikan lahan sesuai dengan kebutuhan pemerintah.
Ia juga meyakinkan bahwa kawasan hutan lindung akan tetap aman, tanpa adanya pembabatan hutan.
"Siap. Insya Allah," ucap Abdul Gufron tegas.
Abdul Gufron pun mengatakan bahwa sudah ada tanah kosong yang siap digunakan oleh negara.
"Tanah kosong dan punya negara?," tanya Aiman.
• Tanggapi soal Pemindahan Ibu Kota RI ke Kaltim, Mardani Ali: Negara Perlu Dikelola dengan Akal Sehat
Bupati Penajam Paser Utara pun menegaskan, bahwa lahan yang akan digunakan adalah tanah kosong dan memang milik negara.
"Artinya untuk mengambil alih tidak sulit. Meskipun ada satu dua orang segelintir memanfaatkan, bisa dilakukan pendekatan," ucap Aiman.
Bagi Abdul Gufron, dalam pemilihan lahan pihaknya tetap menghormati undang-undang yang sudah ada.
Namun ia akan berusaha semampu mungkin untuk memenuhi kebutuhan negara, dengan menyiapkan lahan untuk ibu kota negara yang baru.
"Tetap kita akan menghormati perundang-undangan dan aturan di republik ini, tetapi kalau negara yang meminta, apapun itu harus kita wujudkan," ujar Abdul Gufron.
Lihat video pada menit ke-30:17:
(TribunWow.com/Mariag Gipty/Ami)
WOW TODAY: