Polisi Terbakar di Cianjur
Pengakuan Anak Mendiang Ipda Erwin, Polisi Terbakar di Cianjur: Sempat Ada Dendam, Kini Sudah Ikhlas
Putra almarhum Ipda Erwin Yuda Wildani, Erik Yudha Saputra (23), mengatakan dirinya sempat memiliki rasa dendam kepada para mahasiswa pengunjukrasa.
Editor: Rekarinta Vintoko
TRIBUNWOW.COM - Putra almarhum Ipda Erwin Yuda Wildani, Erik Yudha Saputra (23), mengatakan dirinya sempat memiliki rasa dendam kepada para mahasiswa pengunjukrasa yang melempar bensin dan mengakibatkan ayahnya terbakar.
Namun rasa dendam itu kini telah sirna dan sudah diikhlaskan oleh Erik.
Ia memilih saat ini untuk mendoakan almarhum ayahnya agar masuk surga dan diampuni segala dosanya.
"Pertama setelah kejadian sempat ada rasa dendam, namun kini saya sudah ikhlas, saya memilih untuk mendoakan agar ayah diterima di sisi yang maha kuasa dan diampuni segala dosanya," ujar Erik ditemui di area pemakaman Taman Makam Pahlawan Cikaret, Senin (26/8/2019).
• Polisi Terbakar di Cianjur Meninggal, Kapolres: Semoga Tak akan Terjadi Lagi Demo yang Brutal
Erik mengatakan, ia baru saja menyelesaikan urusan perkuliahannya sehingga ia banyak waktu untuk menunggu mendampingi selama ayahnya dirawat di rumah sakit Pertamina di Jakarta.
"Selama 11 hari saya menemani ayah, di rumah sakit," kata Erik.
Ia mengatakan, malam sebelum ayahnya meninggal ia tak mendengar ayahnya berkata apapun.
Erik tak menduga ayahnya tersebut akan meninggal.
"Sore harinya tak bilang apa-apa, saya juga langsung tidur," kata Erik.
Tak jauh dari Erik, sang ibu, Sukarni (46), terlihat masih sangat bersedih. Matanya sembab dan beberapa kerabat terpaksa terus membopongnya.
• Sosok Ipda Erwin, Polisi Terbakar di Cianjur yang Meninggal, Telah Bertugas di Polri Selama 25 Tahun
Adik Erik, Adinda Dini Wulandari (18), terus duduk berada dekat dengan sang ibu.
Setelah upacara pemakaman selesai, keluarga kembali menghampiri makam untuk berdoa bersama-sama.
Paman almarhum Ipda Erwin Yuda Wildani, Letkol Eri Winardi, menanti itikad baik dari keluarga para tersangka untuk bersilaturahmi.
Ia mengatakan, jika ada kekhawatiran atau ketakutan maka didampingi oleh pihak aparat pun boleh dilakukan. Ia meyakini keluarga Erwin terbuka dan sudah menyerahkan sepenuhnya kepada pihak kepolisian untuk kasus hukumnya.
"Keluarga menanti itikad baik dari para keluarga tersangka, didampingi pun tidak apa-apa," ujar Eri di area Taman Makam Pahlawan Cikaret, Kabupaten Cianjur, Senin (26/8).
Eri mengatakan pihak keluarga sudah ikhlas dan menyerahkan sepenuhnya kepada pihak berwajib soal urusan hukum. Namun ia belum melihat ada keluarga dari mahasiswa datang ke rumah keponakannya tersebut.
"Sekarang sudah ikhlas, keluarga almarhum saya melihat tak menuntut apapun, malah terbuka untuk urusan yang baik," kata Eri.
Eri mengatakan, keponakannya tersebut hidup sederhana terlihat dari rumah yang ia miliki bersama keluarganya.
"Bisa dilihat, ia polisi yang hidup sederhana bersama dengan keluarganya," kata Eri.
DA salah seorang mahasiswa pengunjukrasa yang sempat diperiksa namun dilepas kembali oleh Satreskrim Polres Cianjur dan tak menjadi tersangka turut hadir di pemakaman IPDA Erwin Yuda Wildani, yang dikebumikan di Taman Makam Pahlawan Cikaret, Cianjur, Senin (26/8) siang.
• BREAKING NEWS: Ipda Erwin Yudha, Polisi Terbakar di Cianjur yang Meninggal akan Dimakamkan di TMP
DA terlihat ditemani oleh beberapa orang. Ia berdiri di belakang barisan orang yang duduk di tenda.
Tangannya sedikit gemetar saat mencoba untuk diajak mengobrol. DA mengaku mendapat kabar dari teman dan rekannya. Ia pun bersama beberapa orang berinisiatif untuk datang ikut menyaksikan upacara pemakaman IPDA Erwin Yuda Wildani.
"Saya ikut sedih pa, terpukul juga rasanya," ujar DA sambil memegang dadanya.
Tak banyak yang ia katakan, ia hanya melihat dari belakang ke arah titik tanah merah yang baru saja digali.
Sementara itu, Ketua Persatuan Alumni GMNI Cianjur, Iwan Permana, mengucapkan belasungkawa yang sebesar-besarnya untuk keluarga korban.
• Innalillahi Wainna Ilaihi Rojiun, Erwin Yudha, Polisi yang Terbakar di Cianjur Meninggal Dunia
Iwan mengatakan, alumni GMNI berniat akan melayat ke rumah keluarga korban.
"Dari keluarga para tersangka juga sudah berniat akan melayat, mungkin waktunya akan diinformasikan kembali," kata Iwan.
Ia juga mengatakan, hingga saat ini masih membantu pihak kepolisian untuk mempermudah pemeriksaan para mahasiswa yang terlibat dalam aksi unjukrasa yang berujung pada terbakarnya IPDA Erwin Yuda Wildani.
"Kami prihatin atas aksi beberapa waktu lalu itu, kami mendukung sepenuhnya upaya kepolisian dalam menuntaskan kasus ini," kata Iwan.
Pesan Terakhir
Plt Bupati Cianjur, Herman Suherman, sempat menjenguk Ipda Erwin Yuda Wildani di Rumah Sakit Pusat Pertamina Jakarta.
Herman mengatakan, tak banyak percakapan yang dilakukan saat itu karena kondisi Ipda Erwin masih kritis.
"Saya sakit, saya sakit... hanya itu yang disampaikan beliau kepada saya," ujar Herman mengutip kata-kata terakhir yang disampaikan kepadanya.
Herman mengaku hanya bisa menitikkan airmata. Apalagi hari ini Herman mendapat informasi Ipda Erwin meninggal dunia.
"Saya merasa sedih dan turut berduka cita. Saya sempat menjenguk almarhum ketika masih dirawat di RSPP Jakarta," katanya yang ikut acara pemakaman, Senin (26/8/2019).
Herman mengatakan, almarhum meninggalkan seorang istri bernama Sukarni (46), dan 2 anak masing-masing Erik Yudha Saputra (24) dan Adinda Wulandari (18). Erik baru lulus kuliah, sementara adiknya masih kuliah di Universitas Suryakancana Cianjur.
"Untuk anaknya yang baru lulus kuliah, kami akan mengupayakan dapat bekerja di lingkungan Pemkab Cianjur, sedangkan adiknya yang masih kuliah akan dijamin biaya hingga lulus," kata Herman.
Jenazah almarhum Ipda Erwin sudah dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Cikaret, Cianjur, dengan upacara kedinasan yang dipimpin langsung Kepala Kepolisian Daerah Jawa Barat, Inspektur Jenderal Rudy Sufahriadi
Bendera Setengah Tiang
Kapolda Jabar Irjen Pol Drs Rudy Sufahriadi, telah menginstruksikan jajaran kepolisian di Jawa Barat untuk mengibarkan bendera setengah tiang.
Pengibaran bendera setengah tiang itu dilakukan untuk menghormati gugurnya Ipda Erwin Yudha Wildani, Senin (26/8/2019).
Ipda Erwin meninggal dunia di Rumah Sakit Pusat Pertamina Jakarta pukul 01.30 WIB setelah dirawat selama 11 hari.
"Sebagai tanda belasungkawa kami menginstruksikan jajaran kepolisian di Jawa Barat agar mengibarkan bendera setengah tiang," ujar Rudi usai memimpin upacara pemakaman di Taman Makam Pahlawan Cikaret.
Ia mengatakan, gugurnya Ipda Erwin merupakan bagian tugas kepolisian. Sebab, tugas kepolisian tidak mudah. Semua anggota Polri sudah berjanji memilih jalan hidup dengan segala resiko yang harus dihadapi dalam memberikan pelayanan keamanan bagi masyarakat.
"Berkorban nyawa adalah bagian dari relisiko kami sebagai anggota kepolisian. Ini tidak mudah, tapi sebagai bentuk tanggung jawab yang harus dihadapi dan diketahui oleh publik," kata Rudy.
Rudy berharap peristiwa ini merupakan yang terakhir. Dia pun mengajak semua warga turut mendoakan almarhum.
"Peristiwa ini jangan sampai terulang. Ini harus menjadi yang terakhir. Semoga almarhum diterima di sisi Allah SWT," katanya.(fam)
Artikel ini telah tayang di Tribuncirebon.com dengan judul Ipda Erwin Terbakar Hidup-hidup Kini Meninggal, Anak Ipda Erwin: Saya Sempat Dendam ke Pengunjukrasa
WOW TODAY