Ibu Kota Baru
Sosok Sherly Annavita, Wanita Lulusan Australia yang Berani Sindir Jokowi di ILC, Pernah Juara MTQ
Sherly sempat menjadi sorotan saat dirinya menyampikan beberapa pendapat terkait keputusan Jokowi memindahkan ibu kota ke daerah Kalimantan.
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Sherly Annavita, sosok wanita yang jadi sorotan saat berani sindir Jokowi di ILC tvOne, Selasa (21/8/2019).
Sherly Annavita menjadi narasumber duduk berdampingan dengan narasumber ILC lainnya seperti Rocky Gerung, Fahri Hamzah, Fadli Zon, Maruarar Sirait serta politisi muda PSI Tsamara Amany.
Sherly sempat menjadi sorotan saat dirinya menyampikan beberapa pendapat terkait keputusan Jokowi memindahkan ibu kota ke daerah Kalimantan.
Dalam acara ILC yang disiarkan tvOne, Sherly Annavita menyindir keputusan Jokowi memindahkan ibu kota tersebut karenan kegagalannya menangani permasalahan yang saat ini terjadi.
Sherly Annavita menjelaskan jika salah satu janji kampanye Jokowi saat menjadi gubernur dan presiden yaitu bisa menangani banjir, macet serta polusi udara.
• Sebut Jokowi Tak Koordinasi DPR, Fahri Hamzah: Anies Baswedan Tak Tahu Rencana Ibu Kota Pindah
"Ketika sekarang alasan Jokowi untuk memindahkan ibu kota maka seolah mengkonfirmasi kegagalanya saat kampanye saat jadi gubernur dan presiden," tegasnya.
Keberaniannya dalam menyampaikan pendapat ini sempat menjadi sorotan.
Publik dibuat penasaran dengan siapakah sosok Sherly Annavita tersebut.
Berikut sosok Sherly Annvita yang berhasil dirangkum oleh Tribunnews.com.
1. Lulusan Australia
Sherly Annavita, lahir di Lhokseumawe, 12 September 1992.
Dalam unggahannya, Sherly Annavita menuliskan bahwa dirinya berasal dari Hubungan Internasional, Universitas Paramadina, Jakarta.
Kemudian pada 2016 Sherly Annavita melanjutkan pendidikan di Fakultas Hukum dan Bisnis, Swinburne University, Melbourne, Australia.
2. Motivator
Sherly Annavita aktif sebagai motivator kepemudaan.
Dalam Instagram @sherlyannavita, ia mengunggah jadwalnya yang begitu padat dibeberapa kota.
• Innalillahi Wainna Ilaihi Rojiun, Kabar Duka Datang dari Politisi Demokrat Andi Arief
3. Mendirikan SEA Indonesia (Sherly Enlightment Academy)
"RANGKAIAN ACARA MAKASSAR
.
Selesai sudah rangkaian acara di Makassar. Mengisi acara di STIE AMKOP Makassar dan SMAN 5 Makassar.
.
Dan yang paling utama adalah launching SEA (Sherly Enlightment Academy) INDONESIA."
Sherly Annavita kini membuktikan pengabdiannya ke masyarakat.
Sherly sebuah lembaga yang bergerak di bidang public speaking SEA Indonesia.
Baru-baru ini Sherly melaunching SEA Indonesia di Makassar.
4. Sering membuat vlog mengenai isu politik saat ini
"PAK PRABOWO DAN GERINDRA MASUK PEMERINTAH?
.
Apa yang terjadi ketika Gerindra masuk dalam koalisi Pemerintah?
Mari kita telaah
.
Apabila Gerindra masuk dalam koalisi Pemerintahan, maka ini tentu menguntungkan bagi Pak Jokowi dan koalisinya, karena akan mendapatkan tambahan kekuatan dan mengurangi jumlah oposisi.
.
Apabila mendapatkan jatah posisi strategis dan bisa memperbaiki kualitas pemerintahan tentu Gerindra juga akan mendapatkan nilai positif tersendiri dan para pemilih setianya kemungkinan besar akan memilih kembali pada pemilu selanjutnya.
.
Namun sebaliknya, Pak Prabowo dan Gerindra akan merasakan efek negatif apabila kinerja pemerintah tidak membaik atau justru semakin memburuk.
.
Bukan tidak mungkin Pak Prabowo dan Gerindra akan ditinggalkan pemilihnya karena dianggap tidak bisa memperbaiki keadaan, pragmatis dan transaksional. .
Terlebih lendukung terbesar Pak Prabowo dan Gerindra selama ini adalah mereka yang tidak puas denga kinerja pemerintah .
.
Apabila itu terjadi, maka partai yang paling lantang mengkritisi pemerintah atau yang menjadi oposisilah yang akan mendapatkan keuntungan limpahan suara Gerindra pada pemilu yang akan datang.
.
Partai manakah itu?
.
Dan apakah Gerindra sudah siap andai itu terjadi?
.
Teman-teman ada pendapat?"
"Prof Eddy saksi Ahli TKN 01 pada sidang MK kemarin berkisah di zaman Rasul, jubah Sayyidina Umar dicuri seorang kafir quraisy, lantas Umar membawa pencuri itu ke hadapan Rosululloh.
.
Salah mengidentifikasi tergugat, penggugat, hakim, waktu kejadian dan TKP.
.
Semoga saja kualitas persaksiannya sebagai saksi ahli TKN 01 juga bisa dipertanggungjawabkan.
.
Teman-teman ada pendapat?"

5. Prestasi
Juara pertama Syarhil Quran MTQ tingkat Kota Lhokseumawe, Aceh Utara (2008)
Juara ketiga pidato Bahasa Jepang tingkat Provinsi di NAD (2008)
Juara pertama Syarhil Quran MTQ Aceh Utara (2010)
Juara kedua karya tulis “Menjadi Perempuan Muslim Berkarya” di Kendari, Sulawesi Tenggara (2009)
Duta Indonesia ‘International Youth Forum’ di Laguna, Filipina 2012
Best Performance pada acara International Culture Day di Filipina
Finalis ‘Dai Muda Antv (2012)’ Accepting Fellowship Homestay (Summer Camp) in Australia(2012).
Saat Sherly Annavita Sindir Macet Jadi Alasan Ibu Kota Pindah: Janji Jokowi Bukanya Tangani Jakarta?
Millenial Influencer, Sherly Annavita mengkritisi alasan Presiden Joko Widodo (Jokowi) memindahkan ibu kota Indonesia.
Sherly Annavita menilai bahwa alasan yang dipakai Jokowi justru memperlihatkan kapasitasnya dalam menangani problem ibu kota Jakarta.
Dilansir TribunWow.com, hal ini diungkapkan Sherly saat menjadi narasumber dalam program Indonesia Lawyers Club (ILC) bertajuk 'Perlukah Ibu Kota Dipindahkan?', Selasa (20/8/2019).
Sherly lalu menjelaskan, ia menyoroti empat alasan Jokowi dalam memindahkan ibu kota.
"Alasan utama presiden yang kita dengarkan di awal ini, setidaknya ada empat (alasan) yang ingin saya highlight Pak Karni, yang pertama alasannya banjir, macet, polusi dan perataan tanah," papar Sherly.
Namun, ia melihat alasan itu justru menohok kapasitas Jokowi dalam menangani problem Jakarta sebagai ibu kota yang akan ditinggalkan.
• Sebut Jokowi Pernah 3 Kali Sampaikan Gagasan Pemindahan Ibu Kota, Fadli Zon: Kasihan Negara Ini
Padahal masalah itu yang menjadi janji Jokowi saat mencalonkan diri.
"Alasan ini sebenarnya menohok kapasitas Pak Jokowi sendiri dalam memerintah, karena bukankah salah satu program besar Pak Jokowi saat itu mencalonkan diri menjadi gubernur dan menjadi presiden adalah menangani segala keruwetan Jakarta," ujarnya.
"Di dalamnya termasuk macet, banjir, polusi dan lain-lain. Jadi sekarang beliau menjadikan alasan pindahnya ibu kota ini karena macet, banjir, polusi dan semua yang kita dengar," tambahnya.
Karena hal itu, Jokowi telah mengonfirmasi kegagalannya.
"Maka seolah beliau sedang mengonfirmasi kegagalannya dalam memenuhi janji kampanye, atau kegagalan beliau saat Pilgub dan Pilpres, seorang gubernur dan presiden," ujar Sherly disahuti tepuk tangan dari para penonton studio.
Saat itu, terlihat Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon dan Pengamat Politik, Rocky Gerung tertawa.

Tak hanya alasan itu yang dikritisi Sherly, ia juga mengkritisi mengenai pemerataan pembangunan.
"Alasan pemerataan pembangunan, kita bisa punya pandangan berbeda tentang ini. Tapi kalau alasannya ini untuk pemerataan pembangunan," sebutnya.
"Saya pikir tentu saja solusi yang harusnya ditawarkan meningkatkan pengawasan perataan pembangunan ke daerah-daerah, bukan memindahkan ibu kota ke daerah tersebut."
"Kenapa? Apakah ada jaminan ketika ibu kota dipindahkan ke satu daerah, sebutlah ke Kalimantan, adakah jaminan pemeratan pembangunan akan membaik? Apakah tidak akan menimbulkan konflik baru? Semisal kecemburuan sosial dari provinsi lainnya," papar Sherly.
• Di ILC, Sherly Annavita Tanyakan Urgensi Ibu Kota Pindah: Apakah Ada Jaminan Indonesia Membaik?
Ia lantas menyetujui ucapan Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah yang mengusulkan untuk dipindah ke Aceh atau ke Papua.
"Bang Fahri juga tadi bilang, jika alasannya pemerataan pembangunan, akan lebih bermanfaat warga Aceh atau Papua yang merasakan pemindahan ibu kota tersebut."
"Jadi jangan sampai alasan pemindahan ibu kota ini memicu konflik baru, kecemburuan sosial dari provinsi lainnya," sebut Sherly.
Lihat video di menit ke 1.39:
(Tribunnews.com/Anugerah Tesa/TribunWow.com/Roifah Dzatu Azma)