Breaking News:

Kerusuhan di Manokwari

Mahasiswa Papua Desak Pemerintah Pusat Lewat Kapolri Usut Video Hoaks Penyebab Rusuh di Manokwari

Komunitas Mahasiswa Unsri mendesak agar Pemerintah Pusat melalui Kapolri mengusut tuntas insiden yang terjadi di Surabaya dan Malang.

Penulis: Mariah Gipty
Editor: Rekarinta Vintoko
Kompas.com
Komunitas Mahasiswa Universitas Sriwijaya (Unsri) mendesak agar pemerintah pusat melalui Kapolri mengusut tuntas insiden yang terjadi di Surabaya dan Malang. 

TRIBUNWOW.COM - Komunitas Mahasiswa Universitas Sriwijaya (Unsri) mendesak agar pemerintah pusat melalui Kapolri mengusut tuntas insiden yang terjadi di Surabaya dan Malang.

Ketua Komunitas Mahasiswa Unsri, Viktor Anam meminta agar Kapolri menangkap penyebar hoaks.

Sebagaimana diketahui, Polisi menjelaskan bahwa video hoaks yang viral di sosial media merupakan penyebab kerusuhan di Manokwari.

“Kami berharap pemerintah pusat melalui Kapolri dan aparat keamanan lainnya menindaklanjuti masalah ini, terutama penyebar berita hoaks,” ungkap Viktor Anam dikutip TribunWow.com dari Kompas.com, Selasa (20/8/2019).

Meski kondisi di Papua sempat memanas, namun Viktor Anam menegaskan bahwa Mahasiswa Papua di Sumatera Selatan tidak terpengaruh dengan kabar tersebut.

Pasca-kerusuhan di Manokwari, Lenis Kogoya Temui Gubernur Jatim dan Mahasiswa Papua di Surabaya

Kendati demikian, ia ingin mengetahui kondisi rekan-rekannya di Surabaya dan Malang.

“Kami tidak terpengaruh dengan apa yang terjadi di Papua, hanya kami ingin memastikan kondisi rekan di Surabaya dan Malang aman, termasuk keluarga di Papua,” ungkap Mahasisiwa semester VI bidang studi Ekonomi Pembangunan tersebut di Indralaya, Ogan Ilir, Sumatera Selatan, Selasa (20/8/2019).

Dikutip TribunWow.com dari Tribunnews.com, Senin (19/8/2019), pihak Mabes Polri yang diwakili oleh Karo Penmas Divisi Humas Polri, Brigjen Pol Dedi Prasetyo menyebut kerusuhan di Manokwari diakibatkan oleh video yang viral di media sosial.

Dedi menyebut mahasiswa Papua sempat terpancing amarahnya setelah ada video viral yang diduga menghina mereka.

"Ini akibat video viral di medsos itu. Mereka tidak terima dengan sebutan mereka seperti itu artinya ada penghinaan lah," kata Dedi di Mabes Polri Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan.

Dedi mengatakan perkataan yang ada dalam video viral itu disebarkan oleh akun yang tidak bertanggung jawab dan kini menimbulkan kerusuhan.

Gubernur Papua Nilai Jokowi Kurang Tegas: Sudah Lama, Rasisme pada Pemain Sepak Bola Juga Terjadi

"(Kerusuhan) di Surabaya sendiri sudah cukup kondusif dan berhasil diredam dengab baik. Tapi karena disebar oleh akun yang tidak bertanggung jawab membakar atau mengagitasi mereka yang disebut narasi itu diskriminasi," ungkap Dedi.

Sementara itu, Ketua Ikatan Keluarga Besar Papua Surabaya, Piter Frans Rumaseb mengatakan, semua orang Papua yang tinggal di Surabaya dalam keadaan aman.

Sehingga ia meminta agar warga Papua tidak khawatir yang berlebihan.

"Mama di Papua dan papa di Papua dan semua saudara saya di Papua, kami semua di sini aman. Anak-anak kuliah juga aman, tidak usah khawatir yang berlebihan."

"Kita semua di sini anak-anak Ibu Pertiwi," ungkap Piter Frans setelah menggelar pertemuan tertutup di Mapolda Jatim, Senin (19/8/2019).

 Wali Kota Malang Minta Maaf atas Kerusuhan di Manokwari, Tegaskan Tidak Pulangkan Mahasiswa Papua

Bahkan, Piter Frans mengatakan aparat kepolisian tidak melakukan pengusiran pada Mahasiswa Papua dari asrama di Jalan Kalasan Surabaya.

Bahkan, aparat kepolisian justru melindungi Mahasiswa Papua tersebut.

"Mereka justru diamankan oleh polisi dari potensi tekanan dari ormas, dan kembali dipulangkan pada malam hari. Saya yang mengawal di kepolisian sampai kembali ke asrama," ujarnya.

Pada kesempatan itu, Piter Frans turut mengklarifikasi video yang viral di sosial media.

Pieter Frans bersaksi bahwa ada mahasiswa yang tewas itu hanyalah hoaks belaka.

Sedangkan, terkait kasus perusakan bendera, Piter Frans akan menyerahkan pada kepolisian.

Pieter Frans membeberkan, terdapat lebih dari 1.000 orang Papua di Surabaya.

Ketua Ikatan Keluarga Besar Papua Surabaya, Piter Frans Rumaseb mengungkap kondisi terkini warga Papua yang berada di Surabaya, Jawa Timur setelah  menggelar pertemuan tertutup di Mapolda Jatim, Senin (19/8/2019).
Ketua Ikatan Keluarga Besar Papua Surabaya, Piter Frans Rumaseb mengungkap kondisi terkini warga Papua yang berada di Surabaya, Jawa Timur setelah menggelar pertemuan tertutup di Mapolda Jatim, Senin (19/8/2019). (Kompas.com)

 Koordinasi dengan Gubernur Jatim, Wagub Papua Barat Minta Cabut Pernyataan Pulangkan Mahasiswa Papua

Sedangkan, ada 27 koordinator wilayah Mahasiswa yang tersebar di Kota Surabaya.

Piter Frans semua warga Papua di Surabaya tersebut dalam kondisi aman.

"Kami di Surabaya aman-aman saja, karena juga bagian dari warga Surabaya," ujar Piter Frans.

(TribunWow.com/Mariah Gipty)

WOW TODAY:

Tags:
Kerusuhan di ManokwariManokwariPapuaKapolriSurabayaTito KarnavianUniversitas Sriwijaya
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved