Breaking News:

Kerusuhan di Manokwari

Aliansi Masyarakat Adat Nusantara Tuntut Jokowi Perintahkan Tito Karnavian Usut Kasus di Surabaya

Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk mengusut tuntas kerusuhan di Manokwari, Senin (19/8/2018).

Penulis: Mariah Gipty
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
Tribunnews.com/Kompas.com
Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) meminta agar Jokowi untuk memerintahkan Kapolri Tito Karnavian mencari sosok-sosok yang terlibat pada kejadian. 

TRIBUNWOW.COM - Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk mengusut tuntas insiden penangkapan 43 mahasiswa asal Papua yang berkuliah di Surabaya.

Dikutip TribunWow.com dari Tribunews.com, Senin (19/8/2019) AMAN meminta agar Jokowi untuk memerintahkan Kapolri Tito Karnavian mencari sosok-sosok yang terlibat pada kejadian.

"Presiden Jokowi memerintahkan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kapolri) untuk mengusut aktor-aktor yang terlibat langsung maupun tidak langsung pada kejadian tersebut," pinta Sekretaris Jenderal AMAN, Rukka Sombolinggi dalam keterangan tertulisnya kepada Tribunnews.com, Senin (19/8/2019).

AMAN menuntut agar Kapolri memberikan sanksi tegas pada aparat negara dan ormas yang terlibat aksi kekerasan pada 43 mahasiswa Papua di Surabaya tersebut.

Beri Tanggapan atas Kerusuhan di Manokwari, Ketua DPD RI: Kita Selesaikan dengan Kepala Dingin

AMAN menuntut hal tersebut agar kejadian itu tak terulang lagi.

Kekerasan terhadap mahasiswa Papua di Surabaya harus segera diselesaikan agar tidak meluas dan memastikan kekerasan serupa tidak berlulang di kemudian hari – bukan hanya terhadap Orang Papua tetapi kepada seluruh Masyarakat Adat di Nusantara," ungkap Rukka Sombolinggi.

Sedangkan, Jokowi sendiri berjanji akan menjaga kehormatan warga Papua dan meminta semuanya untuk tenang.

Ia menyampaikan hal tersebut saat ditemui awak media di Istana Negara.

Wawancara itu diunggah di channel YouTube Kompascom Reporter on Location yang tayang pada Senin (19/8/2019).

Di hadapan para wartawan, Jokowi mengaku sadar telah terjadi sesuatu yang membuat warga Papua tersinggung.

Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) angkat bicara terkait kerusuhan di Manokwari dan sejumlah wilayah di Papua.
Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) angkat bicara terkait kerusuhan di Manokwari dan sejumlah wilayah di Papua. (YouTube Kompascom Reporter on Location)

"Jadi Saudara-saudaraku, pace (bapak), mace (ibu), Mama-mama di Papua, Papua Barat, saya tahu ada ketersinggungan," ucap Jokowi.

Jokowi pun meminta seluruh warga Papua untuk saling memaafkan dan menjaga emosi.

"Oleh sebab itu, sebegai saudara sebangsa dan setanah air, yang paling baik adalah saling memaafkan. Emosi itu boleh tetapi memaafkan itu lebih baik, sabar itu juga lebih baik," ucap Jokowi.

 Menko Polhukam Apresiasi Gubernur Papua dan Gubernur Jawa Timur yang Saling sampaikan Perdamaian

Kepala negara tersebut juga berjanji akan terus menjaga kehormatan warga Papua maupun Papua Barat.

"Dan yakinlah pemerintah akan terus menjaga kehormatan dan kesejahteraan pace mace mama-mama yang ada di Papua dan Papua Barat," jelas Jokowi.

Lihat video berikut:

Sementara itu, Kepala Polri Jenderal Tito Karnavian menjelaskan, bahwa ada oknum tertentu yang mencoba menyebarkan hoaks atau kabar tidak benar.

Hal itu disampaikan pada awak media paca acara Breaking News yang tayang di Kompas Tv.

 Terjadi Insiden Pengepungan Mahasiswa Papua hingga Demo, Lenis Kagoya: Kita adalah Bangsa yang Sama

Acara tersebut kemudian diunggah di channel YouTube KOMPASTV yang tayang pada Senin (19/8/2019).

Pada awak media, Jendral Tito Karnavian menjelaskan bahwa masalah kericuhan di Papua Barat, bermula dari kericuhan kecil di Malang dan Surabaya.

"Ini memang di-trigger adanya kejadian yang ada di Jawa Timur, khususnya di Surabaya dan Malang. Ini kita sesalkan, kejadian itu harusnya tidak perlu terjadi," ucap Tito Karnavian.

Ia mengakui adanya kesalah pahaman antara warga Papua dengan warga Surabaya dan Malang.

Kepala Polri Jenderal Tito Karnavian menjelaskan awal mula unjuk rasa yang ada di Manokwari Papua Barat.
Kepala Polri Jenderal Tito Karnavian menjelaskan awal mula unjuk rasa yang ada di Manokwari Papua Barat. (YouTube KOMPASTV)

Dari hal itu menimbulkan kata-kata tidak nyaman yang membuat satu pihak merasa tidak emosi.

"Cuma kemarin memang di-trigger ada sedikit kesimpangsiuran informasi atau kesalahpahaman, kemudian ada yang membuat kata-kata kurang nyaman," ucap Tito Karnavian.

"Sehingga saudara-saudara kita yang ada di Papua mungkin merasa terusik dengan bahasa-bahasa seperti itu," tambahnya.

Ia juga menyebut ada oknum yang membersar-besarkan masalah hingga banyak kabar hoaks beredar.

 Wali Kota Malang Minta Maaf atas Kerusuhan di Manokwari, Tegaskan Tidak Pulangkan Mahasiswa Papua

"Dan ada pihak-pihak yang mengembangkan informasi seperti itu untuk kepentingan mereka sendiri. Ini sekali lagi kejadian yang ada di Surabaya dan Malang, itu sebetulnya hanya peristiwa kecil ya," ucap Tito Karnavian.

Lihat video pada menit ke-0:36:

(TribunWow.com)

WOW TODAY:

Tags:
Kerusuhan di ManokwariManokwariPresiden Joko Widodo (Jokowi)Tito Karnavian
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved