Mayat Dalam Karung
Polisi Terkejut, Wanita yang Ikut Bunuh Gadis Dalam Karung di Tegal Terekam Ikut Tonton Olah TKP
Polisi terkejut, wanita dari lima pelaku pembunuhan Nurhikmah di Tegal terekam ikut tonton olah TKP.
Penulis: Ifa Nabila
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
TRIBUNWOW.COM - Seorang gadis bernama Nurhikmah (16) menjadi korban pembunuhan oleh lima teman dekatnya yang kemudian jasadnya dimasukkan ke dalam karung, di Desa Cerih, Kecamatan Jatinegara, Kabupaten Tegal.
Pihak kepolisian kaget ketika melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) atau rekonstruksi penemuan mayat Nurhikmah, terekam satu di antara pembunuh itu turut menonton.
Dikutip TribunWow.com dari TribunJateng.com, Kamis (15/8/2019), AKP Bambang Purnomo menjelaskan soal olah TKP di tempat penemuan jasad Nurhikmah.
Olah TKP penemuan mayat dalam karung itu direkam oleh pihak kepolisian dan ditonton oleh warga setempat.
Betapa terkejutnya pihak kepolisian ternyata satu di antara sekian banyak warga yang menonton adalah teman dekat Nurhikmah yang kini diduga ikut membunuh gadis malang itu.
• Terungkap, Motif Gadis Dalam Karung Dibunuh 5 Teman Dekatnya, Sakit Hati hingga Alasan Setia Kawan
Diberitakan sebelumnya, pelaku pembunuhan Nurhikmah adalah teman dekatnya sendiri, yakni AM (20), MS (18), SA (24), IS (17), dan EL (16).
Jasad Nurhikmah ditemukan hanya tinggal tulang belulang yang terikat di dalam karung di sebuah rumah kosong, Jumat (9/8/2019).
Bambang menjelaskan para pelaku pembunuhan ada yang merasa sakit hati dengan ucapan korban dan ada juga yang merasa cemburu.
Dengan dasar rasa setia kawan, akhirnya mereka memutuskan untuk mengakhiri hidup Nurhikmah.
"Pertama karena sakit hati, kedua cemburu, dan ketiga didorong atas rasa kesetiakawanan di antara pelaku," kata Bambang, Rabu (14/8/2019).
• 5 Fakta Gadis dalam Karung, Pembunuh Ternyata Lima Teman Dekat hingga Kecurigaan sang Ayah
Alasan sakit hati diungkapkan satu di antara pelaku karena kekasihnya direbut.
Satu di antara lima pelaku ternyata juga pernah berpacaran dengan korban.
Tak hanya itu, pelaku lain mengaku tersinggung dengan ucapan korban baik di dunia maya maupun dalam kesehariannya.
"Ya, ada tiga hal mendasar yang memicu sehingga terjadinya kasus pembunuhan mengenaskan ini. Masing-masing pelaku memainkan perannya masing-masing," terang Bambang.

• Sosialita Meyssi Gelapkan Rp 2,1 M, Nangis Curhat Tak Dianggap Keluarga sampai Remas Tangan Wartawan
Kronologi pembunuhan
Dikutip TribunWow.com dari Kompas.com, Selasa (13/8/2019) disebutkan, korban dibunuh pada tiga bulan lalu.
Mulanya seorang pelaku mengajak korban bertamasya ke objek wisata Praba Lintang, Tegal.
Korban pun diajak untuk menenggak minuman keras.
Setelah itu, mereka berpindah tempat meneruskan menegak miras di sebuah rumah kosong di Desa Cerih, Kecamatan Jatinegara, Tegal.
Di lokasi rumah kosong tersebut, korban kemudian diajak berhubungan badan oleh seorang tersangka, hingga satu di antaranya kemudian mencekik korban hingga tewas di lokasi itu.
Saat berupaya menghilangkan jejak, jenazah korban dimasukkan ke dalam karung plastik berwarna putih.
• Gegara Tagih Utang Mie Instan, Ayah dan Anak di Jambi Dirampok serta Dibacok hingga Tewas
Kemudian diikat melilit mulai dari kepala hingga kaki sebelum akhirnya ditinggalkan.
Korban pun disebutkan oleh telah hilang sejak 10 hari sebelum bulan puasa lalu.
Mayatnya pertama kali ditemukan oleh seorang warga di rumah kosong di di Desa Cerih, Kecamatan Jatinegara, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah.
Bermula dari bau menyengat dari dalam rumah kosong.
Warga yang penasaran pun menelusuri dan menemukan sebuah karung berisi kerangka manusia dalam kondisi terikat.
Penemuan itu kemudian dilaporkan oleh warga ke Polsek Jatinegara.
Olah TKP dilakukan oleh Tim Identifikasi Polres Tegal.
Lantas didapat informasi adanya tanda pengenal dan dilakukan otopsi oleh Tim Dokter Rumah Sakit.
Hingga Senin (12/8/2019), jasad korban telah dikebumikan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Desa Cerih Kecamatan Jatinegara.
• Kejiwaan Sehat, Ibu di Boyolali yang Benturkan Kepala Anaknya hingga Tewas Murni Kesal Anaknya Rewel
Penuturan ayah korban
Ayah korban, Imam Maliki (40) bersyukur pelaku yang menghabisi nyawa putrinya telah ditangkap.
"Alhamdullilah, puji syukur pelaku sudah ditangkap semua. Katanya, satu pelaku masih saudara dengan ibu saya. Yang jelas, semuanya saudaraan dengan saya," ujar Imam saat berada di ruang penyidik Satreskrim Polres Tegal, Senin (12/8/2019) pagi, dikutip TribunWow.com dari TribunJateng.com, Senin (13/8/2019).
Imam pun mengatakan korban merupakan anak yang pendiam semasa hidupnya.
"Saya akan kuburkan jasad anak saya selayaknya manusia meninggal dunia di dekat tempat kami (TPU Desa). Anak saya dari dulu pendiam. Saya sudah mulai curiga sejak anak saya tidak balik lagi ke rumah berbulan-bulan," ujarnya sembari menunduk, mengusap mata.
(TribunWow.com/Ifa Nabila/Roifah Dzatu Azma)
WOW TODAY: