Viral Medsos
Nasib 2 Turis Asing yang Berbuat Tak Senonoh di Tempat Suci Bali, Dapat Sanksi Adat seperti Ini
Beredar video tidak senonoh yang dilakukan oleh dua turis asing di Bali. Aksi viral bule itu kemudian mendapat kecaman dari masyarakat, ini hukumannya
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Beredar video tidak senonoh yang dilakukan oleh dua turis asing di Bali.
Dalam video tersebut, pasangan turis tersebut yakni laki-laki terlihat mencipratkan air suci dari Pelinggih yang ada di kawasan Monkey Forest Ubud, Bali ke bagian bokong perempuan.
Video tersebut viral dan dianggap sebagai pelecehan terhadap tempat suci yang ada di Bali.
Terkait dengan video tersebut, kedua turis sudah membuat video permintaan maaf.
Kedua turis juga sudah hadir dalam upaya mediasi yang dilakukan antara wisatawan, pihak kepolisian, pihak imigrasi, honorary consul Republik Czech beserta pihak dari desa adat.
Kepada Kompas.com, Senin (12/8/2019) Arya Wedakarna, Senator DPD RI utusan Provinsi Bali yang ikut dalam proses mediasi mengatakan ke-dua turis tersebut dikenakan sanksi adat.
• Murid di Kalimantan Temukan Obat Kanker yang Diakui Dunia, sang Guru Justru Khawatir karena Hal Ini
“Berita sudah menyebar banyak komponen di Bali, baik umat Hindu dan komponen budaya yang merasa keberatan dari postingan bule terkait air suci di pura. Hasil kesepakatan mereka dikenakan sanksi adat,” tuturnya.
Menurut Arya, sanksi adat yang diberikan adalah mereka harus ikut terlibat dalam upacara pura dan pembersihan pura serta meminta maaf secara adat.
Nantinya mereka harus hadir pada 15 Agustus 2019 tepat hari purnama di upacara yang diadakan desa.
Mereka harus berpartisipasi dan membantu sebagian biaya upacara yang diadakan di Pura Beji Kawasan Monkey Forest Ubud.
“Mereka harus ikut tata cara, karna mereka yang harus meminta maaf kepada para dewa. Jadi 3 orang, 2 wisatawan dan 1 perekam harus hadir ikut kebudayaan. Cara-cara sesuai tradisi,” ujarnya.
Berkaitan dengan air suci yang digunakan wisatawan untuk tindakan kurang senonoh tersebut, Arya menjelaskan air tersebut merupakan air yang disucikan oleh masyarakat Hindu.
Air suci berfungsi untuk media yang digunakan saat upacara.
• Kecelakaan Maut di Tol Purbaleunyi, Anak Bupati Bengkulu Tengah Tabrakan Beruntun Vs Truk, 2 Tewas
Selain itu, umat juga diperbolehkan mengambil termasuk untuk tujuan kesehatan. Ia menegaskan, yang pasti penggunaan air suci tersebut tak boleh sembarangan.
Hanya untuk hal-hal bersifat suci, seperti ritual, upacara dan sebagainya.
Saat kejadian tersebut berlangsung, Arya menjelaskan bahwa kedua turis datang sebagai wisatawan tanpa dipandu oleh pemandu lokal.
Namun, menurut dia, kedua turis merupakan wisatawan yang sudah beberapa kali berkunjung ke Bali.
Menurut Arya, sebetulnya sudah terdapat papan tanda yang dipasang di pura yang menjelaskan bahwa pura tersebut merupakan pura suci dan penggunaan air suci di pura tersebut tidak boleh sembarangan.
“Di pura sudah ada tanda pura suci, air suci tak boleh mencuci ini itu tapi mereka masih melanggar,”imbuhnya.
Saat proses mediasi, Arya menjelaskan bahwa ke dua turis sudah dijelaskan bahwa selama mereka masih berada di Bali, meskipun nantinya mereka sudah melaksanakan upacara adat mereka tetap terikat dengan undang-undang baik UU Imigrasi, UU ITE, maupun hukum pidana.
Namun, Arya juga menjelaskan, saat ini dicoba dicari solusi karena bagaimanapun Indonesia harus tetap menjaga hubungan baik dengan Republik Czech.
“Ancaman secara hukum, yang merekam tentunya kena Undang-Undang ITE. Yang berbuat juga. Tapi kita cari solusi, karna hubungan kita harus kita jaga. Jangan hanya karena 2 turis hubungan bilateral antar bangsa jadi terganggu,” ujarnya.
Sebuah video dua warga asing yang diduga melakukan pelecehan pada tempat suci di Bali viral di media sosial.
Dalam video berdurasi sekitar 10 detik tersebut dua warga negara asing terlihat sedang berada di kawasan Monkey Forest, Ubud, Bali.
Dalam areal tersebut terdapat Pelinggih yang disucikan warga setempat.
• Viral Sepasang Bule Lecehkan Tempat Suci Umat Hindu, Ini Pernyataan Pengelola Monkey Forest Ubud
Sambil tertawa pria yang ada dalam video tersebut mengambil air dari pancuran pelinggih kemudian digunakan untuk membasuh b*k**g teman perempuannya.
Setelah melakukan hal itu mereka terlihat tertawa tanpa rasa bersalah sama sekali.
Belakangan diketahui pelaku perempuan adalah Zebina Delozalova sedangkan pria yang bersamanya diketahui bernama Zdenek Slouka.
Keduanya berasal dari Republik Ceko.
• Oknum Guru Ikat dan Lecehkan Siswanya, Rekaman Beredar Luas hingga Korban Syok
Dikecam warga Bali
Aksi keduanya viral dan menuai kecaman dari warga Bali dan netizen.
Salah satunya datang dari tokoh perempuan Bali Ni Luh Djelantik.
Bahkan melalui akun instagramnya Djelantik mengecam tindakan kedua warga Ceko tersebut.
Dalam akun Instagramnya Luh Jelantik menulis "..Bali tak lagi harus diam. Jemput kedua manusia ini dan juga yang merekam videonya untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.."
Saat dihubungi Kompas.com pada Senin (12/08/2019) Djelantik mengatakan sangat kesal dengan aksi kedua warga asing ini.
Pasalnya dalam klarifikasi yang dilakukan keduanya menyebutkan bahwa tidak mengetahui bahwa tempat tersebut adalah tempat suci.
"Kalau mereka baru pertama kali ke Bali dan tidak mengetahui itu tempat suci bisa kita maklumi. Tapi kalau kita dengarkan rekaman di video itu jelas-jelas mereka tahu itu tempat suci, si pengambil gambar menyebut air suci dan meminta untuk menggunakan air suci untuk mencuci alat vital si perempuan," katanya.
• Kondisi Siti Habibah Sempat Menurun, SBY Terus Pantau Kondisi Ibunya yang Dirawat di Rumah Sakit
Kedua WNA berbohong Bukti
keduanya berbohong dapat dilihat dari postingan di media sosialnya.
Di mana keduanya berada sudah cukup lama di Bali.
Tentunya harus paham dengan Bali beserta adat istiadat dan kepercayaannya.
Menurutnya apa yang dilakukan kedua warga Ceko tersebut akan membuat orang tidak respek pada Bali.
Seakan-akan wisatawan bisa berbuat sesuka hati dan mengabaikan nilai-nilai lokal.
Selain itu di masa mendatang perlu filter yang ketat bagi turis yang datang.
Bali tidak butuh jumlah yang besar, tapi paling penting kualitas.
"Bali itu cinta damai, tapi kita harus tetap bisa memfilter dan lebih selektif lagi. Kita tak butuh kuantitas, kita butuh mereka yang bisa menghargai Bali," ucap Ni Luh Djelantik. (Kompas.com/Robinson Gamar)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Viral WNA Lecehkan Tempat Suci di Bali, Air Pelinggih untuk Cuci Alat Vital" dan "Dianggap Melecehkan Air Suci Bali, Dua Turis Asing Dihukum Adat"
WOW TODAY: