Breaking News:

Sayembara Mahfud MD

Mahfud MD Siap Gelontorkan Uang Rp 10 Miliar untuk Hadiah Sayembara, Hal Ini yang Buatnya Yakin

Mahfud MD serius dalam menyelenggarakan sayembara dan mengatakan siap untuk mengeluarkan uang Rp 10 miliar.

Penulis: Roifah Dzatu Azma
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUN MEDAN/DANIL SIREGAR
MAHFUD MD - Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi, Mahfud MD hadiri diskusi yang bertajuk Saresehan Kebangsaan, di Four Points Hotel, Medan, Sumatera Utara, Sabtu (9/2/2019). 

TRIBUNWOW.COM - Anggota Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Mahfud MD serius dalam menyelenggarakan sayembara dan mengatakan siap untuk mengeluarkan uang Rp 10 miliar.

Sayembara Mahfud MD yakni bagi mereka yang bisa membuktikan ia pernah ber-statement bahwa bendera tauhid adalah bukti adanya tindak radikalisme.

DilansirTribunWow.com, hal itu dibeberkan Mahfud MD saat menjadi narasumber di acara 'Inews Sore' unggahan channel YouTube, Official iNews, Selasa (13/8/2019).

Mahfud MD juga menuturkan akan mengeluarkan uang Rp 10 juta per orang yang bisa membuktikannya.

Tak terkecuali jika seribu orang yang bisa membuktikan, ia siap memberikan uang Rp 10 miliar.

"Ada yang tanya begini, Pak Mahfud kalau ada yang menemukan betul dan yang menemukan seribu orang, apa mau dikasih masing-masing Rp 10 juta? Iya saya kasih," ujar Mahfud MD.

Ia mengatakan tak memiliki uang Rp 10 miliar namun akan memberikan jika memang ada.

"Saya tidak bicara punya atau tidak punya, karena saya berani mengeluarkan sayembara itu karena tidak ada seorangpun yang bisa menemukan saya mengatakan itu," tegasnya. 

Sebelumnya Mahfud MD dalam mengumumkan sayembaranya meyakini bahwa tidak akan ada yang berani.

"Enggak bakalan ada yang menang, enggak bakalan ada yang berani," kata Mahfud MD.

"Karena saya menyatakan, saya itu tidak pernah mengaitkan bendera Tauhid La ilaha illallah Muhammadur Rasulullah itu sebagai bendera radikal."

"Ketika orang mengatakan itu radikal, saya tidak pernah mengatakan itu," tegasnya.

Mahfud MD Tegaskan Dirinya Ahli Tauhid, Ungkap Selalu Kumandangkan Azan Tauhid saat Anak Lahir

Anggota Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Mahfud MD mengatakan TNI harus menyelidiki latar belakang Enzo Zenz Allie yang lolos seleksi Akademi Militer (Akmil).
Anggota Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Mahfud MD mengatakan TNI harus menyelidiki latar belakang Enzo Zenz Allie yang lolos seleksi Akademi Militer (Akmil). (Capture iNews TV)

Ia pun menantang bagi siapapun yang bisa menunjukkan statementnya soal bendera tauhid tersebut.

"Oleh sebab itu, saya tantang siapapun yang pernah merekam saya atau mendengar saya atau mencatat saya di berbagai tempat atau ada di cuitan saya."

"Bahwa radikalisme itu identik dengan kalimat Tauhid, siapapun yang bisa menunjukkan itu akan saya bayar setiap orang yang menemukan itu, Rp 10 juta," jelas Mahfud MD.

"Saya meyakinkan diri tentang itu, karena saya memang tidak menganggap bahwa orang membawa bendera Tauhid itu radikal."

Ia mengatakan juga memiliki banyak kalimat Tauhid di rumahnya.

"Wong di rumah saya banyak kalimat Tauhid, di rumah saya ini, tanyakan saja pada reporter Anda ini di sebelah kiri saya ada kalimat Tauhid."

"Allahu somad, hanya Allah-lah tempat meminta. Itu lukisan Amri Yahya tahun 82. Saya pasang di ruang saya," pungkasnya.

Lihat Videonya di Menit ke 9.19

Asal Mula Mahfud Menuturkan 'TNI Kecolongan'

Mahfud MD menjadi perbincangan saat mengungkapkan kata 'TNI kecolongan'.

Mahfud MFD lalu menceritakan awalnya kalimat itu muncul saat ia diminta wartawan untuk menanggapi seorang remaja bernama Enzo yang lolos seleksi TNI.

"Begini lho ceritanya, saya pulang dari Rusia. Sesudah itu saya ke Denpasar, begitu saya ke kantor di Jogja, itu ada 4 wartawan," ujar Mahfud MD.

Mahfud MD lalu ditanyakan mengenai kabar Enzo yang diterima di Akademi Militer yang disebutkan terpapar radikalisme.

"Wawancara ke saya 'Pak gimana tentang Enzo Allie itu' lho kenapa? Saya baru pulang dari Muskodam dari Denpasar, enggak dengar berita apa-apa. 'Begini, ini TNI menerima Enzo di Akmil, ternyata ia diduga terpapar radikal," ujar Mahfud MD.

Mahfud MD Tegaskan Dirinya Ahli Tauhid, Ungkap Selalu Kumandangkan Azan Tauhid saat Anak Lahir

Ia lalu mengatakan tak ada kalimat tauhid yang disebutkan, hanya dugaan Enzo terpapar radikalisme.

Mendapati ada dugaan perwira Akmil terpapar radikalisme, Mahfid MD pun sontak mengatakan TNI kecolongan.

"Enggak ada kata Tauhid, saya juga enggak tahu apa kasusnya, oh saya bilang begini 'kalau itu benar bahwa ada orang radikal masuk ke Akmil, berarti kecolongan dong TNI," ungkap Mahfud MD menjelaskan.

"Tetapi juga tertulis diberita itu, saya sendiri ragu TNI kecolongan karena TNI itu ketat, memasukkan orang itu rekam jejaknya dari keluarganya di kampung, gurunya, kakeknya itu sudah dijejak lebih dulu," tambahnya.

"Agak sulit percaya kalau kemudian TNI itu kecolongan, tapi kalau itu terjadi berarti kecolongan, saya kira begitu," papar Mahfud MD.

Calon Taruna Akmil Enzo Allie Diduga Terpapar Radikalisme, Mahfud MD Jelaskan Hal Ini

Mahfud MD juga saat itu mengatakan agar Enzo dipecat jika memang benar terpapar radikalisme.

"Nah kemudian saya bilang itu tadi, kalau kecolongan dipecat saja begitu. Karena tidak memenuhi prasarat. Itu yang tertulis di berita, enggak ada nyebut soal kalimat tauhid."

Karena kesalahpahaman itu, Mahfud MD pun ditanyai oleh sejumlah orang yang mempertanyakan statementnya.

"Tetapi kemudian saya ke Singapura ketemu banyak orang, ditanya 'Pak Mahfud Anda di medsos katanya ramai kalimat Tauhid, di mana? Karena Enzo itu masuk Akmil membawa Tauhid harus dipecat, lho di mana saya enggak tahu Enzo bawa kalimat Tahuhid," ujar Mahfud MD.

Lihat di menit ke 4.11:

Asal Mula Enzo Disebut Terindikasi Radikal

Indikasi tersebut berawal ketika Enzo yang merupakan remaja keturunan ayah asal Paris, Perancis sedangkan sang ibu WNI asli, lolos sebagai calon Taruna Akmil.

Video Enzo yang tengah diwawancara Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto menjadi viral, diunggah oleh akun YouTube Bataylon TV, Minggu (4/8/2019).

Wajah blasteran dan keinginan masuk Akmil sejak muda membuat Enzo menjadi perbincangan media.

Akun media sosial Enzo pun diketahui publik.

Dalam foto profilnya, Enzo memegang bendera tahuhid berwarna hitam.

Dikutip TribunWow.com dari TribunJabar.id, Kamis (5/8/2019), Di Facebook, akun Salman Fariz menyebut Enzo Zenz Allie disebut diduga sebagai simpatisan dari organisasi yang kini dilarang di Indonesia, yakni HTI.

"Penasaran dengan sosok Enzo Allie.

Remaja belasteran Indonesia-Prancis yang viral karena lolos jadi anggota TNI.

Iseng nyari akun FB-nya, wah ngeri-ngeri sedap juga rupanya.

Anak ini bersama ibunya yang bernama Hadiati Basjuni Allie terindikasi kuat sebagai simpatisan HTI.

Pendukung Khilafah dan anti pemerintah.

Kalau ayahnya sendiri yang berkebangsaan Prancis, menurut informasi telah wafat.

Bukan apa-apa, sekedar untuk kewaspadaan saja. Jangan sampai TNI "memelihara" anak ular.

Akun Enzo:
https://www.facebook.com/enzo.allie

Akun ibunya:
https://www.facebook.com/titie," tulis Salman Faris, pada Rabu (7/8/2019).

Akun Salman Fariz menyebut Enzo Zenz Allie disebut diduga sebagai simpatisan dari organisasi yang kini dilarang di Indonesia
Akun Salman Fariz menyebut Enzo Zenz Allie disebut diduga sebagai simpatisan dari organisasi yang kini dilarang di Indonesia (Facebook Salman Fariz)

Tanggapan Menhan dan Moeldoko

Kepala Kantor Staf Presiden sekaligus mantan Panglima, Moeldoko menegaskan lolosnya Enzo dalam seleksi Akmil bukan berarti TNI kecolongan, dikutip TribunWow.com dari Kompas.com, Senin (12/8/2019).

Ia menuturkan bahwa masuk Akmil sangat ketat dan diproses dengan pendidikan nasionalis.

"Istilahnya bukan kecolongan. Artinya, bahwa sesuatu itu undetected. Tetapi ingat, di TNI itu penilaian terus menerus, sangat ketat. Pasti akan ketahuan nanti kalau muncul penyimpangan-penyimpangan perilaku," ujar Moeldoko di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (12/8/2019).

Jika memang TNI meloloskan secara tidak tidak sengaja, Moeldoko mengatkan akan ingatkan TNI perketat seleksi masuk.

"Saya belum koordinasi lagi sama panglima TNI. Saya akan sampaikan ke Panglima agar diwaspadai lagi," ujar Moeldoko.

Mahfud MD Beberkan Siapa yang Menyebarkan Tudingan Dirinya Mengaitkan Tauhid dengan Radikalisme

Sedangkan Menteri Pertahanan (Menhan) Jenderal TNI (Purn) Ryamizard Ryacudu juga turut memberikan tanggapan.

"Itu kan baru mau masuk. Saya suruh periksa. Kalau dia memang jiwanya begitu, ya enggak pantas," ujar Ryamizard di kawasan Sudirman, Jakarta Pusat, Senin (12/8/2019).

Hal ini karena menurut Ryamizard, bahawa TNI merupakan penjaga Pancasila.

"Bagaimana bisa menjaga Pancasila kalau orangnya tidak pancasila? Tapi kita lihat dulu, kan lagi diperiksa TNI," kata dia.

"Saya tidak mau cawe-cawe dulu lah. Periksa dulu, baru nanti saya ambil alih," pungkas dia.

(TribunWow.com/ Roifah Dzatu Azmah/ Mariah Gipty)

WOW TODAY:

Tags:
Sayembara Mahfud MDMahfud MDradikalisme
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved