Sayembara Mahfud MD
Dituding Anti-Tauhid karena Sebut 'TNI Kecolongan', Mahfud MD: Medsos Liar, Saya Suruh Buktikan
Mahfud MD mengatakan pernyataannya mengenai Enzo Zenz Allie yang lolos seleksi Akademi Militer (Akmil) menjadi liar di media sosial.
Penulis: Roifah Dzatu Azma
Editor: Claudia Noventa
TRIBUNWOW.COM - Anggota Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Mahfud MD mengatakan pernyataannya mengenai Enzo Zenz Allie yang lolos seleksi Akademi Militer (Akmil) menjadi liar di media sosial.
Hal ini diungkapkan Mahfud MD berkaitan dengan berbedanya statement dirinya soal Enzo dengan yang dipahami warganet.
Dikutip TribunWow.com dari Kompas.com, Selasa (13/8/2019), Mahfud MD disebut oleh sejumlah folowersnya di Twitter bahwa dirinya anti-bendera tauhid.
Hal ini karena ia mengatakan TNI kecolongan meloloskan Enzo di Akmil setelah diminta tanggapan mengenai Enzo.
Mahfud mengaku, pernyataannya itu tidak ada kaitannya dengan bendera tauhid.
"Ada wartawan tanya ke saya, bagaimana menurut pak Mahfud soal Enzo Zens, 'Ya saya bilang bisa saja TNI kecolongan kan', tetapi menurut saya TNI itu seleksinya ketat kan gitu, orang dilihat latar belakangnya dari ibunya, saudaranya kalau masuk akmil gitu, tidak ada kaitannya (dengan bendera Tauhid)," kata Mahfud MD.
• 6 Fakta Sayembara Mahfud MD, Alasan Sebut TNI Kecolongan soal Enzo hingga Berikan Uang Rp 10 Miliar
Mahfud pun menuturkan warganet media sosial liar dalam memaknai pernyataannya.
"Iya di medsos liar, karena itu saya suruh buktikan di mana saya mengatakan itu, kan beritanya enggak begitu, semua ada empat wartawan, enggak ada yang menulis begitu (anti-bendera Tauhid), tapi kan lalu muncul pengembangan di medsos," ujar dia.
Dijelaskannya, bahwa bendera Tauhid bukan milik perorangan.
"Bendera tauhid itu milik semua orang, bukan milik orang radikal, dan saya termasuk yang punya bendera tauhid. Dulu saya sudah bertahun-tahun ada tulisan La Ilaha Illallah," ucap Mahfud MD.
"Nah, saya enggak menganggap bendera tauhid itu bendera radikalisme, itu lambang keimanan dan kecintaan orang. Bahwa seseorang menggunakan itu (bendera tauhid) tidak harus disimpulkan dibilang radikal itu tidak benar," pungkas Mahfud MD.
• Tanggapi soal Kembali ke UUD 1945, Mahfud MD: Tidak Ada Undang-Undang yang Baik atau Buruk
Mahfud MD Gelar Sayembara
DilansirTribunWow.com, Mahfud MD mengatakan menggelar sayembara saat menjadi narasumber di acara 'iNews Sore' unggahan channel YouTube, Official iNews, Selasa (13/8/2019).
Sayembara Mahfud MD yakni bagi mereka yang bisa membuktikan ia pernah ber-statement bahwa bendera tauhid adalah bukti adanya tindak radikalisme.
"Saya tantang siapapun yang pernah merekam saya atau mendengar saya atau mencatat saya di berbagai tempat atau ada di cuitan saya."
"Bahwa radikalisme itu identik dengan kalimat Tauhid, siapapun yang bisa menunjukkan itu akan saya bayar setiap orang yang menemukan itu, Rp 10 juta," jelas Mahfud MD.
• Mahfud MD Tegaskan Dirinya Ahli Tauhid, Ungkap Selalu Kumandangkan Azan Tauhid saat Anak Lahir
"Saya meyakinkan diri tentang itu, karena saya memang tidak menganggap bahwa orang membawa bendera Tauhid itu radikal."
Mahfud MD yang serius dalam menyelenggarakan sayembara mengaku siap untuk mengeluarkan uang Rp 10 miliar.
"Ada yang tanya begini, 'Pak Mahfud kalau ada yang menemukan betul dan yang menemukan seribu orang, apa mau dikasih masing-masing Rp 10 juta?' Iya saya kasih," ujar Mahfud MD.
Ia mengatakan tak memiliki uang Rp 10 miliar namun akan memberikan jika memang ada.
"Saya tidak bicara punya atau tidak punya, karena saya berani mengeluarkan sayembara itu karena tidak ada seorang pun yang bisa menemukan saya mengatakan itu," tegasnya.
Lihat Videonya di Menit ke 2.00
Tanggapan Menhan dan Moeldoko
Kepala Kantor Staf Presiden sekaligus mantan Panglima, Moeldoko menegaskan lolosnya Enzo dalam seleksi Akmil bukan berarti TNI kecolongan, dikutip TribunWow.com dari Kompas.com, Senin (12/8/2019).
Ia menuturkan bahwa masuk Akmil sangat ketat dan diproses dengan pendidikan nasionalis.
"Istilahnya bukan kecolongan. Artinya, bahwa sesuatu itu undetected. Tetapi ingat, di TNI itu penilaian terus menerus, sangat ketat. Pasti akan ketahuan nanti kalau muncul penyimpangan-penyimpangan perilaku," ujar Moeldoko di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (12/8/2019).
Jika memang TNI meloloskan secara tidak tidak sengaja, Moeldoko mengatkan akan ingatkan TNI perketat seleksi masuk.
"Saya belum koordinasi lagi sama panglima TNI. Saya akan sampaikan ke Panglima agar diwaspadai lagi," ujar Moeldoko.
• Mahfud MD Tetap Meyakini Enzo Harus Diselidiki: TNI kan Tidak Membantah Kemungkinan Kecolongan
Sedangkan Menteri Pertahanan (Menhan) Jenderal TNI (Purn) Ryamizard Ryacudu juga turut memberikan tanggapan.
"Itu kan baru mau masuk. Saya suruh periksa. Kalau dia memang jiwanya begitu, ya enggak pantas," ujar Ryamizard di kawasan Sudirman, Jakarta Pusat, Senin (12/8/2019).
Hal ini karena menurut Ryamizard, bahawa TNI merupakan penjaga Pancasila.
"Bagaimana bisa menjaga Pancasila kalau orangnya tidak pancasila? Tapi kita lihat dulu, kan lagi diperiksa TNI," kata dia.
"Saya tidak mau cawe-cawe dulu lah. Periksa dulu, baru nanti saya ambil alih," pungkas dia.
(TribunWow.com)
WOW TODAY