Briptu Heidar Gugur di Papua
Disandera lalu Dibunuh KKB Papua, Ini Sosok Briptu Heidar yang Ternyata Anak Tunggal Berprestasi
Briptu Heidar yang gugur setelah disandera oleh KKB Papua. Ternyata ia adalah anak tunggal yang berprestasi.
Penulis: AmirulNisa
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
TRIBUNWOW.COM - Muncul satu lagi korban meninggal yang disebabkan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua.
Korban tersebut adalah Briptu Heidar yang merupakan anak tunggal berprestasi.
Ia tewas setelah sebelumnya disandera saat sedang bertugas di wilayah Kabupaten Puncak.
Dikutip TribunWow.com dari Kompas.com, Sealasa (13/8/2019), Briptu Heidar adalah seorang anggota yang berbakat hinga pernah mendapat kenaikan pangkat luar biasa.
Petugas yang merupakan anak tunggal itu lahir di Kabupaten Barru, Sulawesi Selatan pada 17 Juli 1995.
• Briptu Heidar Dibunuh KKB Papua, sang Ayah Menduga Anaknya Dijebak
Briptu Heidar pertama kali bergabung kepolisian, dengan mengikuti Pendidikan Bintara Tugas Umum Polri, pada tahun 2014 di SPN Jayapura Polda Papua.
Kabid Humas Polda Papua Kombes AM Kamal menngatakan, Briptu Heidar mulai ditempatkan pada tahun 2015 di Polres Lanny Jaya.
Saat pertama kali bertugas ia menjabat sebagai Bintara Reskrim selama dua tahun.
"Selanjutnya pada 2017 bergabung di Dit Reskrimum Polda Papua," ucap Kombes AM Kamal, Selasa (13/8/2019).
Ia juga menjelaskan prestasi-prestasi yang dimiliki selama 5 tahun bertugas.
• Polisi Sempat Lakukan Negosiasi, Briptu Heidar Tetap Dibunuh oleh KKB Papua setelah Disandera
Briptu Heidar disebut telah berhasil menuntaskan 11 kasus selama menjadi polisi.
Bahkan pada tahun 2017, Briptu Heidar mendapat kenaikan pangkat luar biasa.
Penghargaan itu diberikan atas jasanya, dalam membantu pembebasan sandera warga Papua dan non-Papua oleh KKB di Tembagapura.
Penyandaraan terjadi di Kampung Banti, Distrik Tembagapura, pada 11 November 2017.
"Almarhum banyak mendapatkan bintang jasa karena berhasil mengungkap 11 kasus kriminal yang dilakukan oleh kelompok kriminal bersenjata (KKB) yang terjadi di wilayah pegunungan tengah Papua," ucap Kombes AM Kamal.
Sebelumnya Briptu Heidar tewas setelah disandera oleh KKB Papua.
Dikutip TribunWow.com dari Tribun-Timur.com, Selasa (13/8/2019), kejadian bermula saat Briptu Heidar dan Bripka Alfonso Wakum sedang melakukan tugas penyelidikan di wilayah Kabupaten Puncak.
Keduanya berangkat dengan mengendarai sepeda motor sekitar pukul 11.00 WIT, Senin (12/8/2019).
• Briptu Heidar Diseret ke Semak-semak oleh 10 Orang KKB sebelum Tewas, Bripka Alfonso Sempat Ditembak
Saat bertugas itu, Briptu Heidar bertemu dengan kawannya yang merupakan warga sekitar.
Ternyata niatnya untuk bertegur sapa berakhir dengan dikepung oleh sekelompok orang.
Bripka Alfonso langsung pergi mencari bantuan, untuk menyelamatkan Briptu Heidar.
Pihak kepolisian yang juga dibantu Tentara Nasional Indonesia (TNI) berusaha melakukan negosiasi dengan pihak KKB.
Namun usaha tersebut berakhir sia-sia, dan di hari yang sama pada pukul 17.30 WIT Briptu Heidar ditemukan tewas.
"Briptu Heidar ditemukan pukul 17.30 WIT dalam keadaan meninggal dunia. Lokasinya tidak jauh dari tempat penyanderaan," ujar Kombes Pol AM Kamal, di Jayapura, Senin (12/8/2019).
(TribunWow.com)
WOW TODAY: