Gempa di Banten
Tunda Kunjungan ke Kalimantan, Kepala BNPB Tinjau Pelayanan Publik Pasca-gempa di Pandeglang Banten
Kepala BNPB Letjen Doni Monardo tundak kunjungan ke Pontianak dan Palangkaraya, prioritaskan tinjau pelayanan publik pasca-gempa di Pandegalang Banten
Penulis: Ifa Nabila
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
TRIBUNWOW.COM - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen Doni Monardo menunda kunjungannya ke Kalimantan dan memilih untuk meninjau pelayanan publik pasca-gempa di Pandeglang, Banten, Sabtu (3/8/2019) pagi.
Berdasarkan rilis yang disampaikan oleh Staf Khusus Kepala BNPB Egy Massaidah, Doni Monardo ingin memastikan terlebih dahulu seluruh warga Banten terdampak gempa bisa mendapatkan pelayanan publik.
Padahal pagi ini seharusnya Doni Monardo bertolak ke Palangkaraya dan Pontianak.
Adapun agenda Doni Monardo ke Kalimantan adalah untuk meninjau kegiatan Satgas Kebakaran Hutan dan Lahan di sana.
• Beberapa Warga Pelabuhanratu Sukabumi Pilih Tetap Bertahan di Masjid Pasca-gempa Banten 6,9 SR
"Semestinya subuh ini Sabtu 3 Agustus 2019, Kepala BNPB Letjen Doni Monardo bertolak ke Palangkaraya dan Pontianak untuk meninjau kegiatan Satgas Kebakaran Hutan dan Lahan."
"Namun beliau menundanya dan memutuskan untuk berada di Banten terkait dengan gempa yang terjadi semalam," terang Egy Massadiah kepada wartawan.
Mantan Danjen Kopassus itu disebut ingin memastikan secara langsung bahwa warga masyarakat di Pandeglang Banten sudah terlayani dengan maksimal setelah gempa Jumat (2/8/2019) malam.
"Saya ingin memastikan bahwa semua dukungan untuk masyarakat yang terdampak langsung atau tidak, semua berjalan dengan baik," demikian ujar Doni Monardo sebagaimana disampaikan oleh Egy Massaidah.
• Gempa 6,9 SR Banten Terasa di Yogyakarta hingga Mataram, Ini Alasannya

• BNPB Ungkap Data Sementara Rumah Rusak Akibat Gempa 6,9 SR, Kabupaten Cianjur Paling Terdampak
Diketahui, semalam setelah gempa melanda Banten, Presiden Joko Widodo (Jokowi) memerintahkan BNPB, TNI, Polri, dan Menteri Sosial untuk segera bertindak.
"Apabila ada yang memang harus disikapi, kita bergerak," kata Jokowi di tengah pertunjukan Wayang Kulit di Halaman Istana Merdeka, Jakarta.
Jokowi kini memastikan keadaan masyarakat pasca-gempa sudah aman lantaran gempa tidak berpotensi tsunami.
Jokowi juga terus memantau kondisi melalui aparat terkait untuk mendapatkan informasi terbaru.
Dikutip TribunWow.com dari Kompas.com, Sabtu (3/8/2019), gempa Banten dikabarkan bermagnitudo 7,4 (kemudian dimutakhirkan menjadi 6,9) terjadi Jumat (2/8/2019) pukul 19.03 WIB.
Gempa ini terasa cukup lama di berbagai daerah, mulai dari Jakarta, Lampung, Yogyakarta, Banyuwangi, hingga Mataram.
• Gempa Bumi di Banten Terasa hingga Jakarta, Ini Reaksi Para Tokoh saat Musibah Terjadi
Gayatri Indah Marliyani, pakar Tektonik Aktif Geologi Gempa Bumi dari Pusat Studi Bencana Alam (PSBA) UGM menyebut getaran gempa bisa merata lantaran adanya intra-slab.
"Karakteristik gempa merata seperti itu, biasanya (pusat) gempanya ada di bagian dalam dari zona subduksi."
"Atau istilah geologinya intra-slab," terang Gayatri saat dihubungi Kompas.com, Jumat (2/8/2019).
Peristiwa demikian biasanya terjadi karena ada lempeng samudera yang pecah, retak, atau patah, sehingga hiposenter agak dalam.
Getaran gempa juga bisa terasa sampai ratusan bahkan bisa jadi ribuan kilometer.
Gayatri menyebut karakteristik gempa seperti ini umumnya sesar tak bisa dipetakan lantaran berpusat di lempeng samudera.
Menurut Gayatri, gempa jenis ini jarang memunculkan gempa susulan.
(TribunWow.com/Ifa Nabila)
WOW TODAY: