Terkini Daerah
Video Warga Pantai Sine Tulungagung Lari Ketakutan karena Teriakan 'Tsunami', Berawal dari Pesan WA
Teriakan "tsunami" membuat warga Pantai Sine di Dusun Sine, Desa Kalibatur, Kecamatan Kalidawir, Tulungagung, lari ketakutan.
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Teriakan "tsunami" membuat warga Pantai Sine di Dusun Sine, Desa Kalibatur, Kecamatan Kalidawir, Tulungagung, lari ketakutan.
Ibu-ibu di Pantai Sine, Tulungagung, sampai terpisah dari anaknya saat menyelamatkan diri.
Semua kejadian ini berawal dari pesan berantai di WhatsApp (WA).
Kronologi
Warga Pantai Sine, di Dusun Sine, Desa Kalibatur, Kecamatan Kalidawir, Tulungagung, tengah menggelar rangkaian acara labuh laut, Jumat (19/7/2019) malam.
• Kata BMKG soal Kabar Potensi Tsunami Dahsyat Setinggi 20 Meter Bakal Terjang Pantai Selatan Jawa
Saat itu, tengah ditampilkan kesenian jaranan, dan disaksikan warga kampung yang tidak seberapa luas ini.
Namun di tengah pertunjukan, terjadi kekacauan.
Tiba-tiba tersebar isu akan ada tsunami yang melanda Pantai Sine.
Ratusan orang yang tengah menyaksikan pertunjukan kesenian tradisional ini pun semburat menyelamatkan diri.
Kursi-kursi bergelimpangan karena diterjang warga yang berusaha lari ke pegunungan.
Dalam waktu singkat, warga berlomba menyalakan motor dan berusaha melaju lebih dulu.
Namun karena akses jalan satu-satunya tidak seberapa lebar, situasi macet dan terjadi kekacauan.
Sejumlah ibu terpisah dari anaknya saat menyelamatkan diri.
• Saldo Nasabah Berubah Drastis karena Gangguan Bank Mandiri, Klarifikasi Bank: Kami Pastikan Aman

Berdasarkan pantauan dari video yang diterima TribunJatim.com, tampak kursi-kursi berwarna hijau di acara tersebut semburat.
Ada pula situasi kemacetan pasca kejadian warga berlarian.
Menurut Andri, kekacauan itu bermula dari munculnya isu tsunami.
Beberapa hari sebelumnya memang ada pesan berantai lewat WhatsApp (WA), tentang adanya megathrust di pesisir selatan Jawa.
“Pesan ini sudah menimbulkan ketakutan di antara warga,” ucap Andri.
Dalam pesan itu, akan terjadi gempa dahsyat yang menimbulkan gelombang setinggi 90 meter.
Isu tsunami Tulungagung akan menerjang 22 pantai yang ada di Tulungagung.
Apalagi di media sosial ada yang menulis, tsunami akan terjadi antara Jumat (19/7/2019) hingga pertengahan Agustus mendatang.
Pada saat acara pertunjukan ini tengah berlangsung, ada warga yang melihat air laut tengah surut.
Diduga sudah termakan isu tsunami, warga ini ketakutan dan memperingatkan yang lain.
“Setelah ada yang teriak memperingatkan tsunami, langsung terjadi ketakutan dan bubar,” sambung Andri.
Namun setelah suasana tenang, warga kembali ke rumah masing-masing.
Kejadian ini bukan pertama kali terjadi di Pantai Sine.
• Buntut Gangguan Bank Mandiri Hari Ini, Warga Geruduk Bank, Petugas sampai Kewalahan Klarifikasi
Saat tengah ramai film “2012” di akhir tahun 2009, isu tsunami juga tersebar di antara warga di pantai ini.
Isunya saat itu, akan ada meteor besar yang jatuh ke laut Sine, dan memicu tsunami.
Ini Deretan Pantai yang Rawan Tsunami di Tulungagung, BPBD Berencana Tambah EWS di Pantai Gemah
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tulunggagung akan menambah early warning system (EWS) tsunami.
Sebab dari rangkaian pantai yang membentang di empat kecamatan, baru dua pantai yang sudah terpasang EWS.
"Dua pantai yang sudah terpasang EWS adalah Pantai Sidem dan Pantai Popoh," terang Kepala BPBD Tulungagung, Suroto, Rabu (17/7/2019).
Kedua pantai itu ada di Desa Besole, Kecamatan Besuki.
Total ada 9 desa yang masuk kategori bahaya tsunami.
Tujuh desa lainnya ada di Kecamatan Tanggunggunung, Kalidawir, dan Pucanglaban.
Masih menurut Suroto, dari dua EWS tersebut, alat yang terpasang di Pantai Sidem dalam kondisi rusak.
Sebelumnya alat ini sempat membuat panik warga, karena berbunyi keras dan memberikan peringatan kepada warga.
Warga yang sudah dilatih kemudian berlarian melewati jalur evakuasi ke titik aman di ketinggian.
• Pasangan Terjatuh dari Apartemen Lantai 9 saat Berhubungan Intim di Jendela, sang Wanita Tewas

Namun setelah ditunggu lama, tsunami tidak terjadi.
"Jadi sama warga sengaja dirusak untuk mematikan sirine peringatan," ungkap Suroto.
Dua EWS serta rambu evakuasi yang ada berasal dari Pemprov Jawa Timur.
Satu pantai yang akan dipasang EWS adalah di Pantai Gemah, Desa Keboireng, Kecamatan Besuki.
Pengadaan EWS beserta rambu evakuasi ini bersumber dari ABPD Kabupaten Tulungagung.
Dari 9 desa yang masuk rawan tsnami, ada belasan pantai yang masuk wilayah desa tersebut.
"Total, kita masih butuh antara 10 sampai 15 EWS lagi," pungkas Suroto. (Surya/TribunJatim/David /YohanesAni Susanti)
WOW TODAY: