Breaking News:

Terkini Daerah

Kronologi Kericuhan Penertiban Pasar Area TKB di Manado, Bermula dari Protes Para Penjual

Penertiban di Pasar 45 area Taman Kesatuan Bangsa (TKB), Kota Manado, Sulawesi Utara diwarnai kericuhan.

Tribunmanado.co.id/Siti Nurjanah
Suasana ricuh antara Sat Pol PP, PD Pasar dan pedagang saat penertiban di area TKB 45, Rabu (17/7/2019) siang 

TRIBUNWOW.COM - Penertiban di Pasar 45 area Taman Kesatuan Bangsa (TKB), Kota Manado, Sulawesi Utara yang dilakukan Satpol Polisi Pamong Praja (Sat Pol PP) diwarnai kericuhan.

Penertiban yang berlangsung pada Rabu (17/7/2019) siang itu diwarnai kericuhan yang melibatkan PD Pasar, pedagang dan Sat Pol PP.

Penertiban tersebut mendapat protes dari para penjual.

Awalnya penertiban berlangsung tertib, kericuhan dimulai saat tenda depan trotoar gedung presiden tidak dibersihkan oleh para Sat Pol PP.

Viral Pengendara Avanza Pepet Minibus Elf dan Acungkan Senjata Tajam, Diduga Tak Terima Disalip

Pihak PD Pasar menginginkan keadilan dalam artian kalau semua lapak diangkut tidak ada tebang pilih.

Namun, pihak Sat Pol PP tidak menghiraukan, mereka hanya mengangkut jualan para pedagang namun tidak mau mengangkat atau membersihkan sisa tenda.

Pihak Sat Pol PP maupun PD Pasar emosi dan saling lontarkan teriakan.

Para pedagang pun berteriak histeris, dengan menolak penertiban yang dilakukan Satpol Polisi Pamong Praja dan Anggota TNI.

"Kurang apa ngoni mo minta lagi, doi seragam so kase pa ngoni. Ngoni p anak mo sekolah dari pa torang ( Kurang apa lagi, uang seragam semua sudah diberikan, anak kalian mo bersekolah, semua dari kami para pedagang," jelas seorang ibu pedagang.

"Papancuri ngoni, pedagang yang kase gode pa dorang (Pencuri kalian, pedagang yang kase besar badan kalian," tambahnya.

Kritis, Petani di Bali Sempat Dipulangkan Paksa karena Biaya Operasi Rp 150 Juta Tak Masuk BPJS

Dari pantauan video para penjual menaruh besi tiang tenda di jalan keluar, sebagai bentuk protes tersebut

Para pedagang pun ikut berteriak.

Bahkan dari mereka ada yang memaki.

Leni Sajow (34), pedagang mengatakan, tidak terima dengan apa yang dilakukan Sat Pol PP.

Mereka tidak terima barang dagangan diangkut ke dalam mobil Sat Pol PP.

"Ada 131 tombak (gagang gorden) diangkat kerugian sudah tak terhitung, mereka angkat tiba-tiba, semua diangkat, ada 3 karung pakaian diangkut semua," ujarnya emosi.

Terdengar teriakan para pedagang lainnya, mereka meneriaki Sat Pol PP yang mengangkut dagangan mereka.

"Anak saya masih sekolah, tiap hari naik mobil, kalau kalian angkut dagangan saya jual di mana, anak saya naik mobil pakai uang siapa," teriaknya.

Masih di lokasi yang sama, Plt Lasat Pol PP, Tetty Taramen mengatakan, pihaknya hanya menjalankan aturan untuk menertibkan.

"Ini kan acuan pada eksotika kota, yang berjualan di trotoar harus ditertibkan," ujarnya.

Pria Ini Ditangkap setelah Culik dan Cabuli Bocah SD di Toilet SPBU, Akui Tak Bisa Tahan Nafsu

Ia menambahkan, sebelumnya pihaknya sudah memberikan peringatan untuk mengadakan penertiban.

Kericuhan kembali terjadi saat pihak PD Pasar mengaku anggotanya ada yang terkena bogem mentah.

Pihak TNI mencoba mengamankan keadaan.

Hingga berita ini diturunkan, keadaan masih belum terkendali. (Tribunmanado.co.id/Ana/Ren/Ind)

Tonton videonya:

Artikel ini telah tayang di tribunmanado.co.id dengan judul Penertiban Pasar Area TKB Ricuh, 131 Tombak Diangkut Sampai Pedagang Teriak Anaknya Masih Sekolah

WOW TODAY

Sumber: Tribun Manado
Tags:
ManadoSulawesi UtaraKericuhanSatpol PP
Rekomendasi untuk Anda
ANDA MUNGKIN MENYUKAI

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved