Breaking News:

Otomotif

Hindari Melumasi Rantai Sepeda Motor dengan Oli Bekas, Berikut Dampaknya

Rantai yang kering memang harus diberikan pelumas, namun sebaiknya menghindari untuk menggunakan oli bekas

Penulis: Elfan Fajar Nugroho
Editor: Astini Mega Sari
Kompas.com
Gir dan rantai motor 

TRIBUNWOW.COM - Rantai menjadi bagian yang tidak bisa terpisahkan dari kendaraan bermotor.

Rantai berperan dalam menggerakkan roda belakang.

Rantai membutuhkan perawatan untuk menjaganya tetap bekerja dengan baik.

Perawatan rantai motor tidaklah ribet. Rantai motor hanya membutuhkan pelumas ketika sudah dalam keadaan kering.

Jangan Dianggap Remeh, Jarang Menguras Minyak Rem Bisa Berakibat Fatal

Namun kebanyakan rantai yang kering hanya diberi pelumas dengan menggunakan oli bekas.

Dikutip dari Kompas.com, Minggu (7/7/2019), Kepala Bengkel Honda, AHASS Daya Motor Cibinong dan Sawangan, Asep Suherman menyarankan untuk menggunakan cairan yang memang khusus untuk rantai.

"Alangkah baiknya untuk pelumasan rantai kita gunakan cairan khusus yang memang peruntukannya untuk melumasi rantai," ujar Asep.

"Karena di dalamnya terdapat zat kimia yang bukan hanya sekadar melumasi, tapi juga untuk menahan gesekan agar tidak cepat aus dan tidak mengakibatkan debu serta kotoran menempel secara berlebihan," sambungnya.

Penggunaan BBM yang Tidak Sesuai Ternyata Bisa Berdampak pada Busi Jadi Cepat Aus

Asep menjelaskan penggunaan oli bekas untuk melumasi rantai bisa mengakibatkan rantai menjadi panas.

"Jika kita melumasi rantai menggunakan oli bekas maka dapat mengakibatkan rantai cepat panas, karena kotoran dan debu mudah menempel dan lain sebagainya. Jadi saya sarankan baiknya dari kita gunakan pelumas rantai yang sesuai peruntukannya."

Meski begitu, walaupun sebenarnya tidak dibenarkan, namun Asep menilai lebih baik memakai oli bekas daripada tidak sama sekali.

"Tapi jika memang sifatnya mendesak artinya dalam keadaan terpakasa itu semua bisa digunakan. Karena pada dasarnya lebih baik rantai terlumasi daripada tidak ada pelumasan sama sekali,"

Sering Bersihkan Mesin Pakai Bensin atau Solar? Berikut Dampak Negatifnya

Waktu untuk Ganti Rantai

Dikutip oleh Kompas.com, Service Education PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing, Ridwan Arifin mengatakan rantai yang sudah harus diganti, pada umumnya diawali dengan bunyi kasar saat berkendara.

"Suara ini muncul dari bagian rantai. Untuk menghilangkannya, bisa dengan melumasinya kembali atau mengatur keregangannya lagi," ujar Ridwan, kepada Kompas.com.

Setelah keregangannya diatur dan juga sudah berikan pelumas dan suara kasar hilang, berarti rantai masih layak untuk dipakai.

Namun jika masih terlalu renggang, maka itu pertanda rantai sudah waktunya untuk diganti.

Rantai yang sudah terlalu renggang bisa berisiko putus jika terus dipaksakan untuk berkendara.

Penyebab Motor Tiba-Tiba Mati, Periksalah 5 Komponen Berikut Ini

Diketahui penggantian rantai umumnya dilakukan setiap 25.000 KM.

Sebelum mengganti rantai, sekalian juga pastikan girnya, apakah masih runcing atau sudah tumpul.

Jika sudah tumpul maka juga harus diganti, karena bisa mengakibatkan rantai sering lepas saat digunakan.

"Jika ingin mengganti gir dan rantai, sebaiknya dilakukan bersamaan. Jangan terpisah, agar performa sistem penggerak tetap optimal," ucap Ridwan.

(TribunWow.com)

WOW TODAY:

Tags:
OliSepeda MotorTips Otomotif
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

berita POPULER

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved