Viral Medsos
Setelah Tabrak Lari Wanita di Flyover Manahan, Mobil Silver Ugal-ugalan Nyaris Nabrak Lagi
Setelah tabrak lari Retnoningtri hingga meninggal dunia, mobil Toyota Yaris Silver ugal-ugalan nyaris nabrak lagi di Patung Wisnu.
Penulis: Ifa Nabila
Editor: Claudia Noventa
TRIBUNWOW.COM - Retnoningtri (54), warga Slembaran RT 3 RW 3 Serengan, Solo menjadi korban meninggal dunia akibat tabrak lari dari sebuah mobil Toyota Yaris warna silver di jalan layang (flyover) Manahan, Solo, Senin (1/7/2019) dini hari.
Dikutip TribunWow.com dari TribunJateng.com, Kamis (11/7/2019), Satuan Lalu Lintas Polresta Solo menyebut setelah insiden tabrak lari, mobil silver itu melaju ugal-ugalan dan hampir menabrak lagi.
Hal tersebut diketahui dari hasil analisis rekaman 12 CCTV yang terpasang di beberapa titik di jalanan Solo.
Sebelum kecelakaan terjadi, awalnya mobil silver itu melaju dengan kecepatan tinggi sekitar 80 kilometer per jam ke arah utara atau masuk wilayah Kotta Barat.
Kasat Lantas Polresta Solo, Kompol Busroni, menyebut mobil melaju zigzag untuk mendahului dua motor di depannya.
• Kronologi Kasus Tabrak Lari di Manahan Solo, Anak Beberkan Percakapan Terakhir dengan Korban
"Sampai di lokasi kejadian atau di flyover, mobil tampak berusaha mendahului dua motor di depannya dari sisi kanan."
"Itu keputusan yang salah karena mobil melanggar marka ganda tidak terputus. Lalu terjadilah kecelakaan tersebut," ujar Kompol Busroni kepada Tribunjateng.com, Kamis (11/7/2019).
Setelah menabrak Retnoningtri, mobil silver tampak berhenti sejenak lalu melaju ke arah barat atau masuk ke Jalan Adi Sucipto.
Di jalan tersebut, Kompol Busroni menyatakan mobil silver itu sempat beberapa kali menabrak kendaraan lain di Patung Wisnu, Manahan.
"Di bundaran Patung Wisnu nyaris kena kendaraan. Lalu di dekat Ursulin juga, mobil melaju zigzag di lajur kiri menghindari motor lain."
"Jadi sopir itu ugal-ugalan. Pergerakannya kami pantau sampai Gapura Makutha," terang Kompol Busroni.
Pergerakan mobil itu terkem dari CCTV di wilayah Gendengan (Jalan Slamet Riyadi), Kotta Barat (Jalan Doktor Moewardi), lokasi kecelakaan (flyover Manahan), perempatan Mapolresta Solo (Jalan Adi Sucipto), dan depan Mapolresta Solo.
Selain itu ada juga CCTV di perempatan Patung Wisnu (Bundaran Manahan), Fajar Indah (Jalan Adi Sucipto Jajar) sampai Gapura Makutha (perbatasan Solo dan Sukoharjo) sisi barat.
• Viral di IG Video Tabrak Lari di Overpass Manahan Solo Tewaskan Retno, Ini Pesan Terakhir Korban
Anak Retnoningtri Beberkan Percakapan Terakhir dengan Ibunya
Harry Setiawan, anak korban memaparkan kejadian nahas yang menimpa ibunya tersebut.
Bermula saat korban setelah mengantarkan Harry ke Terminal Tirtonadi sekitar dini hari Senin (1/7/2019) pukul 02.00 WIB.
"Itu kejadiannya sekitar pukul 02.00, Senin dini hari. Itu ibu mau pulang ke rumah, setelah mengantarkan saya ke Terminal Tirtonadi. Saya kerja di Kudus, Senin sudah masuk kerja," kata Harry Setiawan melalui telepon, dikutip dari TribunJateng.com.
Di tengah jalan, saat bis Harry melintasi wilayah Boyolali, ia mendapat telepon dari Unit Laka Polresta Solo bahwa ibunya kecelakaan.
"Saya langsung turun, ganti kendaraan ke arah Solo. Lalu saya menuju ke Rumah Sakit Kasih Ibu, tempat ibu dirawat," lanjutnya.
Harry langsung menuju Rumah Sakit Kasih Ibu, Solo.
Peristiwa itu membuat korban mengalami patah tulang di 6 bagian, dan juga rahang patah.
• Viral Video Tabrak Lari di Flyover Manahan Solo yang Tewaskan Wanita 54 Tahun, Polisi Buru Pelaku
Percakapan Terakhir Korban
Harry mengatakan selama menemani korban di rumah sakit, ia sempat bercanda untuk mengusir kesedihan yang menimpanya.
"Saya bilang kepada ibu, ini cobaan dari Tuhan. Harus tabah," ujarnya.
Korban juga memberikan pesan agar Harry menjaga adiknya yang lulus SMA.
"Ibu pun mengiyakan. Beliau pesan, supaya saya menjaga adik. Adik lulus SMA mau kuliah, saya suruh membimbing supaya jadi orang sukses," ungkap Harry.
Korban lalu tak mampu bertahan dan menghembuskan nafas terakhirnya di hari yang sama Senin (1/7/2019) pukul 20.30 WIB.
Tak memiliki firasat apapun, Harry hanya merasa heran karena tak biasanya korban mengantarnya.
"Cuma saya heran saja. Kok tumben ibu mau antar saya. Padahal biasanya saya naik Gojek. Itu anehnya, tapi tidak ada firasat apa-apa waktu itu," tutur Harry.

Atas kepergian korban, Harry menuturkan telah ikhlas dan akan mencari pelaku sampai ketemu.
"Saya ikhlas ibu pergi. Tapi saya akan cari si penabrak sampai ketemu," ucapnya.
Harry menyampaikan terima kasih untuk warganet yang banyak mendoakan ibundanya.
Polisi Masih Berupaya Tangkap Pelaku
Kanit Laka Sat Lantas Polresta Solo, AKP Bambang Subekti membenarkan peristiwa itu terjadi pada Senin (1/7/2019) dini hari.
"Kami masih mencari penabraknya. Itu sangat tidak terpuji, menabrak lalu lari dari tanggungjawab," katanya melalui telepon, Rabu (10/7/2019) malam.
"Korban mengalami patah kaki kanan. Kami turut berduka cita untuk keluarganya. Akan kami ungkap kasus ini," tuturnya.
(TribunWow.com)
WOW TODAY