Breaking News:

Kabar Ibu Kota

Jakarta Jadi Kota Terpolusi di Dunia, Berikut Deretan Upaya Pemprov DKI Tanggulangi Polusi Udara

Pemerintah Provinsi (pemprov) DKI Jakarta mengupayakan menanggulangi polusi udara setelah Ibu Kota sempat tercatat menjadi kota terpolusi di dunia.

Penulis: Atri Wahyu Mukti
Editor: Astini Mega Sari
Tribunnews/Jeprima
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat melakukan sesi wawancara khusus dengan Tribun Network di Gedung Balaikota, Jakarta Pusat, Senin (15/10/2018). 

TRIBUNWOW.COM - Pemerintah Provinsi (pemprov) DKI Jakarta berupaya menanggulangi polusi udara setelah Ibu Kota sempat tercatat menjadi kota terpolusi di dunia.

Diketahui sebelumnya, Jakarta tercatat menjadi kota terpolusi menurut Airvisual.com, pada Selasa (25/6/2019) lalu.

Untuk itu, Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan melakukan sejumlah upaya untuk menanggulangi polusi udara di Jakarta.

Dikutip TribunWow.com dari Kompas.com, berikut deretan upaya Pemprov DKI untuk menekan polusi udara di Jakarta:

1. Bengkel dan SPBU harus punya alat uji emisi

Anies menjelaskan bahwa bengkel dan SPBU di Jakarta harus memiliki alat uji emisi untuk kendaraan bermotor.

Dijelaskan Anies, terdapat 150 bengkel dari sekitar 70 bengkel di Jakarta yang sudah memiliki alat uji emisi.

"Kami akan mewajibkan perpanjangan izin bengkel, harus sudah memiliki fasilitas untuk uji emisi," ujar Anies.

Update Kebakaran di Ibu Kota, Pemprov DKI Jakarta Cek Instalasi Listrik hingga Kata Wali Kota Jaktim

2. Kendaraan wajib uji emisi

Kendaraan wajib uji emisi akan diterapkan sebagai satu di antara syarat untuk membayar pajak kendaraan bermotor.

Hal ini akan berlaku di Jakarta mulai tahun 2020 nanti.

Di sisi lain, dirinya juga akan menaikkan tarif parkir kendaraan yang tidak lolos uji emisi.

"Bila tidak lolos uji emisi, maka akan ada disinsentif berupa pajak dan yang kedua parkir yang akan lebih mahal," kata Anies, Jumat (5/7/2019).

3. Perbanyak alat ukur kualitas udara

Memperbanyak alat ukur kualitas undara juga merupakan upaya pemprov DKI Jakarta untuk menekan polusi udara.

Alat ukur ini akan merepresentasikan kualitas udara di seluruh wilayah Jakarta.

Anies menuturkan, alat ukur kualitas udara yang ada saat ini, hanya bisa memantau maksimal di 15 titik saja.

"Salah satu langkah yang akan kami kerjakan adalah memiliki alat ukur kualitas udara secara lebih banyak sehingga kami bisa menjangkau lebih luas di Jakarta," jelas Anies.

Selain itu, pihaknya juga mengimbau kepada masyarakat supaya beralih menggunakan transportasi umum.

Diketahui bahwa Jakarta sering terkena macet akibat banyaknya warga yang menggunakan kena]daraan pribadi.

"Transjakarta jangkauannya sudah lebih luas, kualitasnya baik, ada MRT, dan juga kendaraan-kendaraan umum lainnya. Gunakan itu," jelas Anies.

4. Ganti bus

Rencananya, Pemprov DKI Jakarta juga akan mengganti bus-bus yang mengahasilkan polusi tinggi.

Dipaparkan Anies, penggantian bus untuk menekan pousi udara sehingga lebih ramah lingkungan.

"Bus-bus kita yang hari ini mengeluarkan asap polusi yang luar biasa tinggi sedang dalam proses untuk pergantian di BPBJ (Badan Pengadaan Barang dan Jasa) sudah dalam proses," papar Anies.

Kisah Korban Kebakaran di Cipinang Jakarta Timur, Ada yang Nekat Nyebur ke Kali demi Selamatkan Diri

5. Mesin diesel harus diganti dengan baterai PLN

Pemprov DKI Jakarta, juga akan mewajibkan seluruh penyelenggara acara yang biasa menggunakan mesin diesel beralih menggunakan baterai dari PT PLN (Persero).

Hal itu dilakukan karena diesel juga dinilai berperan banyak dalam menyebabkan polusi udara di Jakarta.

"Kegiatan-kegiatan event di Jakarta yang selama ini menggunakan generator diesel yang membuang asap polusi udara tinggi, itu akan diwajibkan untuk menggunakan baterai. PLN sudah memiliki baterai itu," tegas Anies.

Sementara itu, dikutip dari situs Airvisual.com pada Rabu (3/7/2019) malam, Kota DKI Jakarta masih menduduki posisi teratas sebagai kota terpolusi di dunia.

Setelah DKI Jakarta, kota Santiago di Cili dan Dubai di Uni Emirat Arab juga menduduki posisi kedua dan ketiga.

DKI Jakarta menduduki kota pertama kota terpolusi di dunia, Rabu (3/7/2019) malam.
DKI Jakarta menduduki kota pertama kota terpolusi di dunia, Rabu (3/7/2019) malam. (Capture Airvisual.com)

 Disebut Ingin Nyalon Jadi Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ini Kata Mantan Menpora Adhyaksa Dault

Dikutip dari Kompas.com, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, Andono Warih turut menanggapi hal tersebut.

Disampaikan oleh Andono bahwa Jakarta akan terus mengalami pemanasan lantaran tidak adanya hujan.

Hal itu dikatakan Andono saat di Gedung DPRD DKI Jakarta, Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (3/7/2019).

"Tiga bulan ke depan akan panas terus, enggak ada hujan," jelas Andono.

"Cuaca panas selama musim kemarau, dan tidak adanya hujan membuat lapisan partikel debu itu bertahan di atmosfer dan mempengaruhi tingkat polusi udara."

"Yang membuat berbeda di saat musim penghujan, lapisan partikel polusi di atmosfer dibersihkan oleh hujan. Ibaratnya seperti dibilas kotorannya, sedangkan di musim kemarau, kotorannya menumpuk," tandasnya.

(TribunWow.com/Atri Wahyu Mukti)

WOW TODAY:

Sumber: Kompas.com
Tags:
DKI JakartaPemprov DKI JakartaPolusi
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved