Terkini Daerah
Penjelasan Polisi soal Foto Viral 3 Pria yang Diduga Tersangka Pembunuhan Anggota TNI Kopda Lucky
Viral foto yang diduga 3 tersangka pembunuhan terhadap Anggota TNI AD Kopda Lucky Prasetyo di media sosial. Ini kata polisi.
Editor: Astini Mega Sari
Kabid Humas Polda Sulut Kombes Ibrahim Tompo mengatakan, kejadian berawal dari cekcok antara korban dan temannya dengan para tersangka.
"Ini kejadian salah paham. Para korban dan pelaku sama-sama punya teman hingga terjadi penganiayaan," kata Ibrahim dalam konferensi pers di Mapolresta Manado, Minggu (30/06/2019)
Kombes Ibrahim Tompo mengungkapkan, kasus ini cepat terungkap berkat kerja sama Polresta Manado dengan Polisi Militer Kodam Merdeka. Setelah olah TKP, polisi memeriksa 7 saksi.
"Kemudian dilakukan penangkapan dan diamankan 4 orang. Namun, dilakukan pendalaman 3 orang dijadikan tersangka dan satu lagi sedang kami dalami perannya di kejadian itu. Sejauh ini baru 3 orang ditetapkan jadi tersangka," ungkapnya.
"Kita tak menyebutkan namanya langsung, baik korban maupun tersangka. Ini untuk menjaga rasa kemanusiaan di antara pelaku dan korban," katanya
• Viral di FB Pengeroyokan Remaja Putri di Kompleks Perumahan Padat, Pemkot Surabaya Langsung Bereaksi
Polisi mengamankan barang bukti berupa senjata airsoft gun, helm, 2 sepeda motor, sandal, ponsel, rekanam CCTV, pakaian korban, dan pakaian pelaku.
"Kami akan menerapkan pasal yang maksimal kepada para tersangka. Kami terapkan Pasal 338 subsider 170 ayat 2 subsider 354, subsider 351. Ancaman hukuman bisa sampai 15 tahun, namun putusan ada di pengadilan," katanya.
Katanya, polisi masih menyelidiki penyebab cekcok dan hubungan para tersangka dan ketiga korban.
Sayangnya, para tersangka tak ditampilkan dalam konferensi pers.
"Tersangka sudah diamankan. Kami tak bisa ekspos posisi penahanannya untuk pertimbangan kemanusiaan," katanya.
Ibrahum menjelaskan, kasus ini ditangani bersama oleh pihak kepolisian dan TNI, karena melibatkan warga sipil dan anggota TNI.
"Visum masih dalam proses. Materi visum adalah teknis penyelidikan, sehingga tidak kami ekspos," tegasnya.
Perintah Pangdam Merdeka
Kapendam XIII/Merdeka Kolonel Kav M Jaelani mengatakan Pangdam Mayjen TNI Tiopan Aritonang langsung bertindak untuk mencegah peristiwa itu berkembang luas.