Kabar Tokoh
Sebut Jokowi Lancar Berbahasa Inggris di KTT G20, Luhut Cerita Serunya Obrolan dengan Ivanka Trump
Luhut Pandjaitan sebut Jokowi lancar komunikasi pakai bahasa Inggris di KTT G20 Osaka Jepang, ia cerita serunya obrolan presiden dengan Ivanka Trump.
Penulis: Ifa Nabila
Editor: Tiffany Marantika Dewi
TRIBUNWOW.COM - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Indonesia, Luhut Binsar Pandjaitan, menyebut Presiden Joko Widodo (Jokowi) lancar dalam berbicara menggunakan bahasa Inggris saat menghadiri KTT G20 Osaka Jepang.
Bahkan Luhut menceritakan bagaiaman asyiknya obrolan antara Jokowi dengan putri Presiden Amerika Serikat Donald Trump, Ivanka Trump, dalam pertemuan tersebut.
Hal itu dibeberkan Luhut melalui halaman Facebook resmi miliknya Luhut Binsar Pandjaitan, Selasa (2/7/2019).
Cerita itu diberikan Luhut menanggapi terkait banyaknya komentar miring terhadap kemampuan berbahasa Inggris Jokowi dalam pertemuan internasional.
• Para Perempuan Muda dan Berprestasi yang Digadang-gadang Jadi Calon Menteri Jokowi, Siapa Saja?
Luhut menegaskan bahwa Jokowi lancar berkomunikasi dengan bahasa Inggris meskipun ia memiliki aksen medok khas Jawa.
Menurut Luhut, hal itu bukanlah hal yang memalukan lantaran tiap daerah di Indonesia punya logat sendiri-sendiri yang akan mempengaruhi ketika bicara dengan bahasa lain.
Bahkan para pemimpin negara lainnya juga memiliki aksen medok, misalnya medok ala Jerman dan Prancis sehingga tak perlu menilai rendah orang lain.
Luhut pun menceritakan bagaimana asyiknya obrolan Jokowi dengan Ivanka Trump yang sampai tertawa-tawa saat mengobrol.
Dalam acara tahunan itu, jajaran Jokowi bersama jajaran pemerintah dari negara lain membicarakan banyak hal.
Di antaranya adalah industri pertahanan, investasi, lingkungan hidup, hingga soal perekonomian.
• Jadi Sampul Majalah Gaya Hidup Arab Saudi Arrajol, Jokowi Disebut Rendah Hati dan Sederhana
"Ada yang bilang bahasa Inggris Pak Jokowi medok Jawa. Memang betul. Saya juga medok, tapi medok Batak.
Lantas apakah kita harus malu dengan lidah Indonesia kita? Saya tidak setuju, karena saya bangga jadi orang Indonesia, dan saya bangga dengan logat Batak saya.
Masalah aksen ini saya perhatikan ketika mendampingi Pak Jokowi selama menghadiri KTT G20 di Jepang minggu lalu.
Saya mendengar Beliau selalu berbahasa Inggris dengan lancar dalam setiap komunikasinya dengan pimpinan negara lain.
Kalau bahasa Inggrisnya tidak baik, maka tidak mungkin seperti Ivanka Trump atau para pimpinan negara lain sampai ketawa-ketawa saat berbincang dengan Beliau.
Tidak hanya terhadap Pak Jokowi, saya juga memperhatikan aksen dari pemimpin negara lain seperti dari Jerman dan Prancis.
Mereka medok juga, tapi medok ala Jerman dan Prancis. Artinya setiap bangsa punya logat khasnya masing-masing. Jadi, tidak perlu kita menilai rendah seseorang hanya karena aksen bahasa Inggrisnya.
Pak Jokowi sendiri tadinya menerima 17 permintaan pertemuan bilateral dari negara lain. Ini adalah bukti betapa populernya Indonesia sekarang di kalangan anggota G20 yang notabene merupakan negara-negara dengan ekonomi terbesar di dunia.
Tapi karena waktu itu harus menunggu pengumuman Mahkamah Konstitusi sebelum bertolak ke Jepang, maka pertemuan bilateral jadi banyak dikurangi.
Satu di antara pertemuan yang terlaksana adalah bersama Putra Mahkota Kerajaan Saudi Mohammad bin Salman, di mana Beliau berkomitmen untuk membuat kerja sama dua negara menjadi lebih dekat lagi.
Lainnya adalah pertemuan dengan Presiden Erdogan dari Turki yang berlangsung sangat bersahabat. Bahkan Setiap ada masalah menyangkut Timur Tengah, Presiden Erdogan selama ini sering menelpon langsung Presiden Jokowi.
Dalam pertemuan itu juga dibahas kerja sama industri pertahanan. Kemarin disepakati bahwa LAN, PT PAL dan PT DI akan dilibatkan dalam kerjasama dengan skema transfer teknologi dari Turki yang sudah sesuai dengan standar NATO
Pertemuan dengan World Bank juga berjalan sangat baik, di mana mereka akan melanjutkan bantuannya untuk mendorong proyek SDG’s di Indonesia yang akan diinkubasi dalam skema blended finance.
Pertemuan dengan Presiden Tiongkok Xi Jinping juga berjalan sangat baik sama seperti yang lainnya, di mana kedua negara sepakat menyusun struktur special fund dengan bunga yang murah untuk perusahan-perusahaan Tiongkok yang investasi di Indonesia dan partnernya yaitu perusahaan - perusahaan Indonesia. Dengan demikian perusahaan Indonesia bisa ikut menikmati bunga pinjaman yang lebih murah.
Dalam skema kerja sama B to B (business to business) kedua negara, pemerintah Indonesia tidak akan membuat government guarantee sehingga tidak akan membebani debt to GDP kita.
Selain itu, saya sendiri juga sempat bertemu dengan Menteri Lingkungan Hidup Jepang Yoshiaki Harada yang mengapresiasi Indonesia karena kita dianggap sebagai champion dalam penanganan plastic debris.
Jepang sendiri berkomitmen untuk membantu melatih peneliti Indonesia dalam hal monitoring sampah.
Permasalah lingkungan yang seperti inilah yang harus kita tangani bersama supaya dapat membawa dampak positif pada kesehatan, ekonomi, dan pariwisata.
Sudah cukuplah dengan perbedaan-perbedaan yang muncul di pilpres lalu, jangan lagi kita buka. Mari kita menatap 5 tahun ke depan dengan penuh optimis.
Negara ini harus tetap kompak untuk membangun. Sama seperti Pak Jokowi yang saya lihat komitmennya tidak ada habis-habisnya untuk membangun Indonesia.
Kredit foto: Kemen Setneg RI," tulis Luhut Binsar di akun Facebooknya.
• Pengamat Nilai Keinginan Jokowi untuk Rekrut Banyak Anak Muda di Kabinet Kerja II Patut Diapresiasi
Momen Jokowi Berbincang dengan Donald Trump di KTT G20
Jokowi tampak duduk berdampingan dengan Donald Trump saat menghadiri KTT G20 di Osaka, Jepang, Sabtu (29/6/2019).
Momen tersebut dibagikan Jokowi melalui akun Instagram pribadinya, @jokowi, Sabtu (29/6/2019).
Dari foto yang diunggah, Jokowi duduk di antara sejumlah pemimpin negara peserta KTT G20.
Terlihat Jokowi yang mengenakan setelan jas dengan dasi merah duduk berjejer dengan Donald Trump yang mengenakan setelan jas dengan dasi warna biru.
Keduanya duduk berdampingan dengan posisi berdekatan.
• Nasdem Mengaku Inginkan 11 Kursi Menteri di Kabinet Jokowi 2019-2024: Kan Suara Lebih Besar
Melalui caption-nya, Jokowi menuliskan bahwa di sela-sela kegiatan KTT G20, dirinya masih bisa menyempatkan untuk berbincang.
Bahkan, ia mengaku masih bisa berbisik-bisik saat acara berlangsung.
"KTT G20 yang berlangsung dua hari di Osaka sungguh padat acara, resmi atau santai, rapat besar atau pertemuan bilateral, jamuan makan dan foto bersama.
Apa pun acaranya, di sela-selanya masih bisa mengobrol bahkan sekadar bisik-bisik," tulis Jokowi.

(TribunWow.com/Ifa Nabila/Atri Wahyu Mukti)
WOW TODAY