Jelang Lawan Persebaya Surabaya, Pelatih Persib Bandung Bicara soal Tekanan Bonek Mania

TRIBUNWOW.COM - Pelatih Persib Bandung, Robert Alberts memberikan tanggapan soal suporter Persebaya Surabaya, Bonek Mania.

Jelang Big Match melawan Persebaya Surabaya pada Sabtu (6/7/2019), Robert Alberts menganggap timnya tidak mendapat tekanan bermain di kandang lawan.

Bermain di hadapan ribuan suporter Persebaya Surabaya di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Robert Alberts menganggap hal itu bukan sebuah masalah.

Bahkan, pelatih asal Belanda tersebut menggangap keramaian suporter Persebaya Surabaya justru bagus bagi pertandingan.

“Itu adalah bagian dari pertandingan. Sebetulnya, tidak ada tekanan dari luar. Tekanan itu datang dari diri kita sendiri. Saya menggangapnya sebagai atmosfer dan hal ini selalu bagus di Indonesia,” kata Robert Alberts dikutip dari laman resmi Persib Bandung, Kamis (4/7/2019).

• Persebaya Surabaya Vs Persib Bandung, 3 Pemain Pilar Bajul Ijo Absen, Tim Tamu Tampil Full Team?

Meski begitu, Robert Alberts menekankan agar suporter tetap tertib dan berkepribadian baik.

Jika tidak, maka hal itu akan merugikan timnya sendiri.

“Tapi yang harus kita tekankan bahwa semua suporter harus bertingkah laku baik. Karena itu juga bagian dari fair play,” katanya.

Selain itu, Robert Alberts turut berkomentar soal persahabatan suporter Maung Bandung dengan Persebaya Surabaya.

Seperti diketahui, persahabatan antara Bobotoh dan Bonek Mania cukup menarik perhatian publik.

Robert Alberts mengapresiasi hal positif tersebut.

Namun, pelatih 64 tahun ini ingin mengubah budaya tersebut.

Yang dimaksud mengubah budaya itu, yakni agar persahabatan antar suporter tidak hanya terjadi pada Bobotoh dan Bonek Mania.

Melainkan, terjadi pada seluruh suporter di Indonesia.

• Pelatih Persib Bandung Anggap Hilangnya Lizio di Persebaya Tak Berdampak, Ini Sosok Penggantinya

"Seperti pernah saya katakan sebelumnya, persaudaraan ini harus terjadi terhadap semua kelompok suporter. Kita harus respek terhadap semua tim, juga suporternya. Kita harus mengubah budaya ini," kata Robert Alberts, Rabu (3/7/2019).

Robert Alberts ingin agar suporter bersatu atas nama Indonesia.

"Kita harus berteman dan bersaudara dengan semua suporter di Indonesia. Karena kita ini semua satu, Indonesia," tegas mantan pelatih PSM Makassar tersebut.

Sementara itu, mendapat Persib Bandung baru saja mendapat sanksi denda.

Mereka mendapat sanksi dari Komisi Disiplin (Komdis) PSSI berupa denda Rp 70 juta.

Tim mendapat sanksi lantaran tingkah laku buruk supporter dan soal kedisiplian.

Suporter Persib Bandung melakukan aksi pelemparan botol pada suporter PS Tira Persikabo saat laga tunda pekan kedua Liga 1 2019 di Stadion Si Jalak Harupat, Selasa (18/6/2019).

Hal itu tertuang dalam surat Komdis PSSI bernomor 020/L1/SK/KD-PSSI/VI/2019 tentang tingkah laku buruk suporter dan 021/L1/SK/KD-PSSI/VI/2019 tentang pelanggaran disiplin.

• Bobotoh Diminta Tertib saat Saksikan Laga Kandang Persib Bandung karena Bisa Rugikan Tim

• PSM Makassar Naik 7 Peringkat, Persija Masih 100 Besar Lalu Bagaimana Nasib Persib di Ranking AFC?

“Bahwa pada tanggal 18 Juni 2019 bertempat di Stadion Si Jalak Harupat, Kab. Bandung telah berlangsung pertandingan Liga 1 2019 antara PERSIB Bandung vs TIRA Persikabo, dimana suporter PERSIB Bandung terbukti melakukan pelemparan botol terhadap supporter TIRA Persikabo dan diperkuat dengan bukti-bukti yang cukup untuk menegaskan terjadinya pelanggaran disiplin. Panitia pelaksana pertandingan terbukti lalai dan gagal memberikan rasa aman dan nyaman terhadap suporter,” bunyi surat nomor 021/L1/SK/KD-PSSI/VI/2019 bertanda tangan ketua Komite Disiplin PSSI, Asep Edwin Firdaus, 28 Juni 2019.

Akibatnya, tim harus membayar Rp 70 juta dengan rincian:

1. Denda senilai Rp 50 juta atas tingkah laku buruk suporter.

2. Denda senilai Rp 20 juta atas kasus pelanggaran disiplin.

Persib Bandung diwajibkan membayar denda tersebut selambat-lambatnya 14 hari setelah diterimanya keputusan tersebut.

(TribunWow.com/Mariah Gipty)

WOW TODAY: