Breaking News:

Harga Garam Petani Lokal Anjlok, Susi Pudjiastuti Sebut Impor Garam Berlebihan dan Bocor

Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengatakan, harga garam yang anjlok di pasaran karena faktor impor garam yang berlebihan.

Editor: Claudia Noventa
TRIBUNNEWS.COM/JEPRIMA
Ilustrasi - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menyebut harga garam anjlok karena impor berlebihan. 

TRIBUNWOW.COM - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengatakan, harga garam yang anjlok di pasaran karena faktor impor garam yang berlebihan.

Dengan melimpahnya stok garam dalam negeri, mengakibatkan garam yang diproduksi petani lokal harganya anjlok.

“Persoalan harga jatuh adalah impor terlalu banyak dan bocor. Titik. Itu persoalannya,” ujar Susi di kantornya, Jakarta, Kamis (4/7/2019).

Alasan PDIP Mengaku Wajar jika PKB Minta 10 Menteri dan Nasdem 11 Menteri di Kabinet Jokowi-Maruf

Aktivitas petani garam di Pamekasan, Madura, Jawa Timur. Gambar diambil pada Rabu (6/9/2017).
Aktivitas petani garam di Pamekasan, Madura, Jawa Timur. Gambar diambil pada Rabu (6/9/2017). (KOMPAS.com/TAUFIQURRAHMAN)

Menurut Susi, jika garam impor yang masuk ke dalam negeri di bawah 3 juta ton, maka harga garam di tingkat petambak tidak akan anjlok seperti saat ini.

“Kalau diatur impornya di bawah 3 juta ton kayak tempo hari kan harga di petani masih bisa Rp 2.000, Rp 1.500. Persoalannya impor terlalu banyak dan itu bocor,” kata Susi.

Saat ini harga garam produksi rakyat kualitas unggul (KW I) ada di level Rp 600 per kilogram (kg).

Terlibat Cekcok, Calon Penumpang di Makassar Pukul Staf Sriwijaya Air

Sementara, untuk garam jenis KW II ada di level Rp 500 per kg dan KW III sebesar Rp 400 per kg.

Padahal, Padahal tahun lalu, harga garam sempat berada di atas Rp 1.000 per kg.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Susi: Harga Garam Petani Anjlok Karena Impor Berlebih dan Bocor

WOW TODAY:

Sumber: Kompas.com
Tags:
Susi PudjiastutiMenteri Kelautan dan Perikanan IndonesiaGaram
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved