Terkini Nasional
Kuasa Hukum Ungkap Hubungan Kivlan Zen dengan 4 Tokoh Target Pembunuhan: Jadi Konsumsi Publik Kan
Kuasa Hukum Kivlan Zen, Tonin Tachta Singarimbun membeberkan hubungan kliennya dengan empat tokoh nasional yang disebut menjadi target pembunuhan.
Penulis: Roifah Dzatu Azma
Editor: Rekarinta Vintoko
"Nah dari 2018 Oktober dibuat ceritanya, lalu ketemu ada segala macam bulan dua (Febuari) uang untuk ini dibuat untuk ini, biar Tuhan lah yang bantu Pak Kivlan lah."
Kuasa hukum mantan Kepala Staf Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat Mayjen TNI (Purn) ini pun mengaku tak pernah menemukan tuduhan seperti ini.
"Jadi berarti kami pengacara perlu belajar lagi sekarang, bahwa sekarang ilmunya sudah begini rupanya, kami di sekolah hukum belajar jadi pengacara enggak ada yang begini," ujarnya.
• Kuasa Hukum Kivlan Zen Benarkan Adanya Transaksi Rp 150 Juta kepada Tersangka Kerusuhan 22 Mei
Ia mempertanyakan mengapa tersangka eksekutor bisa memperoleh Berita Acara Pemeriksaan (BAP) dan dipublish tuduhannya kepada publik.
"Maka saya bingung, nah memang betul dibilang Bapak, tidak ada aturannya, ada etika, kami sebagai pengacara belum tentu dapat BAP, penyidikan apalagi enggak dapat."
"Ini dikasih kepada orang lain yang enggak terkait, nah terus di sini ada 42 nama penyidiknya, yang ngomong ini bukan? Gimana transfernya," jelasnya.
"Memang polisi petugas penyidikan, tapi enggak ada surat tugas dia."
Ia pun menuturkan akan melaporkan Kepala Divisi Humas Mabes Polri Irjen Pol Mohammad Iqbal, Wadireskrimum Polda Metro Jaya AKBP Ade Ary Syam Indradi dan lainnya.
"Jadi ini kami mau laporkan yang buat hoaks kemarin, M Iqbal dan Ade Ary Syam Indari dan kawan-kawan. Lah dibilang Pak Kivlan dalangnya," pungkasnya.
Penemuan yang Diungkap di Kerusuhan 22 Mei
Kivlan Zen disebutkan berperan memberikan sejumlah uang untuk membeli senjata kepada tersangka lain.
Senjata tersebut diduga akan digunakan dalam melancarkan aksi rencana pembunuhan terhadap Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman (Menko Maritim) Luhut Binsar Panjaitan, Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Budi Gunawan, Staf Khusus Presiden Bidang Intelijen dan Keamanan Gories Mere, dan Direktur Eksekutif Charta Politika, Yunarto Wijaya.
Tersangka bahkan memaparkan keterlibatan Kivlan Zen atas rencana pembunuhan sejumlah tokoh nasional tersebut.
Dalam tersangka pertama, HK alias Iwan yang diketahui sebagai leader dan juga eksekutor dalam rencana pembunuhan sejumlah tokoh mengaku bahwa senjata yang dimilikinya dibeli dengan uang yang diberi oleh Kivlan.
"Senjata api yang ada kaitannya dengan senior saya, jenderal saya, yaitu Kivlan Zen," kata HK.