Terkini Nasional
Staf Khusus Menko Polhukam Ungkap Reaksi Wiranto saat Tahu Keterlibatan Kivlan Zen di Aksi 22 Mei
Begini Jawaban Staf Khusus Menko Polhukam, Sri Yunanto saat ditanya respons Wiranto begitu tersangka kerusuhan 21-22 Mei menyebut nama Kivlan Zen.
Penulis: Ananda Putri Octaviani
Editor: Astini Mega Sari
"Masya Allah, saya katakan, saya tidak ngomong apa-apa. Sekarang yang bicara hasil penyidikan dan penyelidikan," sambungnya.
Fakta yang Diungkap di Kerusuhan 22 Mei
Habil Marati disebutkan berperan memberikan sejumlah uang untuk membeli senjata kepada tersangka lain yaitu Kivlan Zen.
Senjata tersebut diduga akan digunakan dalam melancarkan aksi rencana pembunuhan terhadap Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman (Menko Maritim) Luhut Binsar Panjaitan, Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Budi Gunawan, Staf Khusus Presiden Bidang Intelijen dan Keamanan Gories Mere, dan Direktur Eksekutif Charta Politika, Yunarto Wijaya.
"Memberikan uang sebesar Rp 150 juta kepada tersangka KZ untuk pembelian senjata api," kata Ade.
Peran HM lainnya adalah memberikan uang sebesar Rp 60 juta kepada tersangka lain sebagai biaya operasional pembelian senjata.
Sedangkan Kivlan Zein terseret dalam pemaparan tersangka kerusuhan yang menjelaskan soal kerusuhan aksi 21-22 Mei.
• Wiranto Tanggapi Pengakuan Tersangka Rencana Pembunuhan Tokoh Nasional: Bukan Karangan Kita
Tersangka bahkan memaparkan keterlibatan Kivlan Zen atas rencana pembunuhan sejumlah tokoh nasional tersebut.
Dalam tersangka pertama, HL alias Iwan yang diketahui sebagai leader dan juga eksekutor dalam rencana pembunuhan sejumlah tokoh mengaku bahwa senjata yang dimilikinya dibeli dengan uang yang diberi oleh Kivlan.
"Senjata api yang ada kaitannya dengan senior saya, jenderal saya, yaitu Kivlan Zen," kata HL.
"Di mana pada bulan Maret saya dipanggil Bapak Kivlan Zein, dalam pertemuan tersebut saya diberi uang 150 juta, untuk pembelian alat senjata yaitu senjata laras pendek dua dan senjata laras panjang dua," ujarnya.
Sedangkan Irfansyah yang merupakan eksekutor rencana pembunuhan tokoh ini menceritakan dirinya yang diminta untuk mengamati Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya dan mengeksekusinya.
"Pak Kivlan mengeluarkan hp dan menunjukkan alamat serta foto Pak Yunarto lembaga quick count, dan mengatakan pada saya coba kamu cek alamat ini nanti kamu foto dan videokan," papar Irfansyah.
• Sebut Gerindra Dapat Tawaran Koalisi, Andre Rosiade: Kami Terbesar Kedua, Lebih Besar dari Demokrat
Sementara itu, eksekutor lain, TJ mengaku dirinya diminta untuk mengeksekusi Wiranto, Luhut Binsar Pandjaitan, Budi Gunawan, dan Gories Mere.
Menurut keterangan TJ, perintah itu didapatnya dari Kivlan Zen melalui Iwan.
"Saya mendapatkan perintah dari Bapak Mayjen Purnawirawan Kivlan Zen melalui Melalui Kurniawan Alias Iwan untuk menjadi eksekutor penembakan target atas nama, Wiranto, Luhut Binsar Pandjaitan, Budi Gunawan, dan Gories Mere," terang TJ.
(TribunWow.com/Ananda Putri Octaviani/Roifah)
WOW TODAY: