Pilpres 2019
Ferdinand Hutahaean: Keberadaan Kami di Koalisi 02 Hanya Tinggal Catatan dan Nama Saja
Ferdinand Hutahaean memberikan pernyataan soal posisi Demokrat di koalisi 02 Prabowo Subianto - Sandiaga Uno.
Penulis: Tiffany Marantika Dewi
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Kadiv Advokasi dan Bantuan Hukum Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean memberikan pernyataan soal posisi Demokrat di koalisi 02 Prabowo Subianto - Sandiaga Uno.
Hal itu disampaikan pada acara tv One Apa Kabar Indonesia Pagi, Minggu (9/6/2019).
Mulanya, Ferdinand ditanya soal posisi Demokrat yang beberapa waktu terakhir membuat polemik dari kubu 02.
"Dalam beberapa ya mungkin satu bulan terakhir manuver Demokrat mas AHY (Ketua Kogasma Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono) segala macam begitu dinamis, sehingga orang bertanya-tanya apakah ini masih berada di koalisi? Atau mau keluar dari koalisi? Sehingga orang berpikir bubar jalan eggak nih jangan-jangan koalisi Prabowo-Sandi, karena melihat pernyataan beberapa elite demokrat menyiratkan itu," tanya pembawa acara.
• Kebakaran di Pasar Ujungberung Bandung, Sempat Terdengar Ledakan Diduga dari Mesiu di Toko Petasan
Ferdinand mengatakan bahwa memang sebulan terakhir Demokrat agak menjauh dari koalisi 02.
"Jadi memang dinamika koalisi 02 sebulan terakhir agak cepat perubahannya semantara Partai Demokrat sejak hari-hari terakhir pasca-pemungutan suara sudah berbeda dengan elite 02," ujarnya.
Jarak tersebut tercipta karena adanya beberapa perbedaan sikap dari Demokrat pada 02.
"Perbedaannya terutama menyikapi hasil pemungutan suara di mana waktu itu banyak elite 02 berbicara soal pople power, revolusi dan macam-macam lah, dan ini sangat tidak disetujui oleh pak SBY maka kita di sini karena Pak SBY yang ada di Singapore mendampingi Ibu Ani memberikan petunjuk pada kami dan itu yang kami pedomani," ujar Ferdinand.
Perbedaan kedua yakni sikap Demokrat pada hasil pengumuman rekapitulasi Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang menimbulkan keramaian di Jakarta setelahnya.
• Bicarakan soal Belum Adanya Pertemuan Khusus, Demokrat Akui Tak Tahu Jadwal Prabowo
"Pasca itu kan terjadi beberapa peristiwa di Jakarta yang boleh kita sebut ramai saya tidak ingin menyebutnya kerusuhan. Dan itu partai Demokrat sangat tidak menyetujuinya sejak awal, di situ mulai banyak perbedaan Partai Demokrat dengan elite-elite 02," tambahnya.
Perbedaan itu terus bergulir hingga berakhir pada ucapan Prabowo yang dianggap tidak elok oleh SBY saat takziah di kediamannya.
Hingga pada puncaknya saat Prabowo-Sandi mengajukan gugatan ke Mahkamah Konstitusi tanpa melibatkan Demokrat.
• Pamit akan Mundur, Jansen Sitindaon Mengaku Dibenci Warga Kampung Halamannya karena Dukung Prabowo
"Kemudian terjadilah berbalas pantun, ya berbantah lisan yang semakin keras antara pihak kami partai demokrat dengan beberapa elite di BPN (Badan Pemenangan Nasional) 02," kata Ferdinand.
"Akhirnya kami merasa semakin jauh dari 02 dan pada saat penyusunan gugatan ke Mahkamah Konstitusi juga kan Demokrat tidak diajak."
"Memang keberadaaan kami di Koalisi 02 itu hanya tinggal catatan dan nama saja, jadi praktiknya sudah tidak itu yang kami rasakan," tutur Ferdinand.
• Kepadatan Arus Balik ke Jakarta Masih Terlihat di Tol Cikampek dan Pelabuhan Bakauheni Lampung
Lihat videonya menit awal:
(TribunWow.com/Tiffany Marantika)
WOW TODAY: