Breaking News:

Pilpres 2019

Bicarakan Pertemuan AHY dan Jokowi, Pengamat: Ini 'Kode Keras' Demokrat Beralih Koalisi ke Kubu 01

Pengamat politik tanggapi soal pertemuan AHY dengan Jokowi yang kini tengah ramai dibicarakan.

Penulis: Atri Wahyu Mukti
Editor: Rekarinta Vintoko
Instagram/jokowi
Presiden Joko Widodo (Jokowi) bertemu Komandan Kogasma Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) di Istana Merdeka, Kamis (2/5/2019) sore. 

TRIBUNNWOW.COM - Pengamat Politik Universitas Sultan Agung Tirtayasa Banten, Leo Agustino menanggapi soal pertemuan Ketua Kogasma Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang kini tengah ramai dibicarakan.

Selaku pengamat, Leo menjelaskan bahwa pertemuan kedua elite politik tersebut bisa menjadi sinyal bahwa Demokrat akan beralih koalisi dari kubu 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno ke kubu 01, Jokowi-Ma'ruf Amin.

Bahkan Leo menilai sejumlah pertemuan AHY dengan Jokowi pasca-pilpres menjadi 'kode keras' keduanya akan berkoalisi.

Andre Rosiade Bicarakan Bersyukurnya Gerindra jika Demokrat Masih Mau Berjuang Bersama Prabowo-Sandi

Dilansir oleh TribunWow.com, hal itu disampaikan Leo Kepada Tribunnews.com, Minggu (9/6/2019).

"Dalam konteks politik, ini pertanda atau 'kode keras' semakin kuatnya sinyal beralihnya dukungan Partai Demokrat ke koalisi Petahana," ujar Leo.

Selain itu, Leo menilai bahwa kunjungan AHY bersama Politisi Demokrat, Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) saat Idul Fitri juga mempertegas Partai Demokrat akan berkoalisi dengan petahana.

"Dan hubungan tersebut semakin dipererat dengan kedatangan AHY dan Ibas untuk bersilaturahmi ke Presiden ke-5 Republik Indonesia," jelas Leo.

Soal Koalisi, TKN Arsul Sani Beberkan Alasan Sikap Petinggi Demokrat Dekati Pemerintahan Jokowi

Selain itu, dijelaskannya, peralihan dukungan Demokrat ke petaha sudah terlihat sejak masa kampanye Pilpres 2019.

Di mana ada instruksi dari partai berlambang mercy itu kepada anggotanya untuk mendukung calon presiden sesuatu keyakinan pribadi.

"Walaupun sebenarnya tanda-tanda peralihan dukungan Demokrat ke pemerintah sudah terlihat sejak masa kampanye dulu, di mana instruksi DPP Demokrat untuk mendukung presiden sesuai hati nurani mereka, bukan menginstruksikan mendukung pasangan Prabowo-Sandi," tandas Leo.

Demokrat: Tak Mungkin Bangsa Besar jika Elite Politik Tak Saling Silaturahmi saat Pilpres Memanas

Sementara itu, Kadiv Advokasi dan Bantuan Hukum DPP Demokrat, Ferdinand Hutahaean sebelumnya memberikan keterangan soal AHY yang sering melakukan pertemuan dengan Jokowi.

Dilansir oleh tvOneNews, Ferdinand mengatakan pertemuan Jokowi dan AHY merupakan keuntungan kedua belah pihak.

Walaupun diketahui Demokrat tidak berada di koalisi Jokowi saat maju menjadi capres 2019.

"Kalau kita melihat simbiosis mutualisme lah kita sebutnya, jadi partai Demokrat dan Pak Jokowi ini sekarang saling membutuhkan," ujar Ferdinand pada Jumat (7/6/2019).

Hal itu dilihat dari Jokowi yang membutuhkan pengalaman dari Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) melalui jembatan dari AHY.

"Saling membutuhkan apa karena Pak Jokowi ingin mendapatkan masukan dari ketua umum kita Pak SBY yang presiden 10 tahun," ujarnya.

"Kedua kita juga punya kebutuhan ke depan untuk agenda 2024 jadi tentu kita harus mensukseskan dan menyiapkan segala sesuatu untuk AHY memang yang kita persiapkan tarung di 2024 untuk merebut kepemimpinan nasional."

"Pak Jokowi sekarang di periode keduanya ingin berakhir cantik, berakhir elegan, seperti Pak SBY yang mengakhiri 10 tahun kekuasaannya dengan cara yang elegan, tentu Pak Jokowi ingin juga hal yang sama, tentu Pak Jokowi tidak ingin berakhir di periode keduanya dengan cara yang tidak enak tidak elegan di mana kondisi Indonesia tidak baik."

PDIP Sebut Bukan Pengkhianatan jika Demokrat dan PAN Pindah Koalisi dari Prabowo ke Jokowi

Sementara dari sisi Demokrat, AHY merupakan kader yang mulai dipersiapkan partai untuk melaju di pemilihan presiden (pilpres) 2024.

Selain menjalin relasi dengan presiden saat ini, AHY juga didorang untuk menjadi bagian dari presiden yang menjabat.

"Nah Partai Demokrat membutuhkan AHY ini punya sesuatu untuk dijual 2024, kita paham betul memang posisi AHY saat ini The Rising Star, pendatang baru di dunia politik yang kemudian namanya meroket ke atas di kancah perpolitikan nasional,' kata Ferdinand.

Persiapan itu termasuk mengajukan AHY menjadi orang yang berada di dekat presiden 2019-2024.

"Beliau (AHY) punya modal politik yang sangat kuat, punya trah politik yang sangat kuat," tutur Ferdinand.

"Tentu ini kita perkuat maka ketika AHY nanti dibutuhkan dan memang partai menugaskan Beliau untuk memenuhi kriteria-kriteria tertentu sebagai pemimpin tentu Beliau akan kita persiapkan untuk menduduki jabatan tertentu sepanjang diajak oleh Pak Jokowi."

"Kalau tidak diajak kan kita tidak bisa memaksa dan kita tidak akan meminta, jadi ini kebutuhan antara Partai Demokrat dengan Pak Jokowi."

Lihat videonya menit ke 4.08:

Reaksi Jokowi Dengar Jawaban Jan Ethes saat Ditanya Kaesang Pangarep soal Pekerjaan Gibran

Sebagaimana diketahui, kabar terkait kemungkinan Partai Demokrat akan bergabung ke koalisi 01 terus mencuat sejak adanya sejumlah pertemuan yang terjadi antara AHY dengan Jokowi.

Awalnya, AHY dan Jokowi bertemu di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (2/5/2019).

Lalu, pertemuan kedua terjadi di Istana Merdeka Bogor, Rabu (22/5/2019).

Selanjutnya, saat Jokowi menyambangi kediaman keluarga SBY di Puri Cikeas, Bogor, Sabtu (1/6/2019), untuk melayat istri SBY, Ani Yudhoyono yang meninggal dunia karena kanker darah yang dideritanya.

Pertemuan juga terjadi keesokan harinya, saat Jokowi menjadi inspektur upacara pemakaman Ani Yudhoyono di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta, Minggu (2/6/2019).

Tiga hari berselang, yaitu pada hari pertama lebaran Idulfitri, Rabu (5/6/2019), anak-anak SBY, AHY, Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) dan istri mereka kemudian kembali bertemu Jokowi yang menggelar open house di Istana Negara Jakarta.

Atas intensnya pertemuan tersebut, kabar terkait akan bergabungnya Demokrat ke kubu 01 pun semakin kuat.

(TribunWow.com)

WOW TODAY:

Sumber: Tribunnews.com
Tags:
Agus Harimurti Yudhoyono (AHY)Joko Widodo (Jokowi)Partai DemokratPilpres 2019Prabowo SubiantoFerdinand Hutahaean
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved