Breaking News:

Kabar Tokoh

PDIP Sebut Momen Jabat Tangan SBY dan Megawati Jadi Penyejuk Situasi Demokrasi

Ketua DPP PDIP Hendrawan Supratikno menilai momen jabat tangan antara Megawati Soekarnoputri dan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) jadi momen menyejukkan

Penulis: Ananda Putri Octaviani
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNNEWS/FRANSISKUS ADHIYUDA
Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono tampak berbincang dengan Presiden RI ke-5 Megawati Soekarnoputri. Mega terlihat menyampaikan rasa duka atas meninggalnya Ani Yudhoyono. 

TRIBUNWOW.COM - Ketua DPP PDI Perjuangan Hendrawan Supratikno memberikan tanggapan atas momen jabat tangan antara Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri dengan Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) saat prosesi pemakaman istri SBY, Ani Yudhoyono, Minggu (2/6/2019) sore.

Dikutip TribunWow.com dari Kompas.com, Hendrawan menilai, momen jabat tangan tersebut menjadi momen yang menyejukkan suasana demokrasi.

Tak hanya itu, menurut Hendrawan, momen tersebut sekaligus membantah berkembangnya isu 'dendam politik' antara SBY dan Megawati.

Roy Suryo Ungkap Alasan Ani Yudhoyono Dimakamkan di Makam Pahlawan, Singgung Penghargaan dari SBY

"Ya, sepakat lah (menyejukkan) dengan persepsi banyak pihak karena selama ini narasi yang berkembang di luar itu selalu menyebutkan bahwa ibu Mega dalam tanda petik dendam atau sakit hati dengan Pak SBY," kata Hendrawan, Senin (3/6/2019).

Menurut Hendrawan, pertemuan yang terjadi antara SBY dan Megawati di Taman Makan Pahlawan (TMP) Kalibata, Jakarta itu berlangsung dengan baik.

Megawati juga menunjukkan rasa belasungkawanya pada SBY yang ditinggal sang istri.

"Ibu Mega kelihatan dari air mukanya menunjukkan wajah ikut berbelasungkawa. Jadi semua berjalan baik ya," tuturnya.

Hendrawan lantas menjelaskan, Megawati dan SBY sebenarnya memiliki hubungan yang baik.

Bahkan, menurut Hendrawan, pertemuan antara Megawati dan SBY sempat terlihat di beberapa acara.

Belum Paham Ani Yudhoyono Meninggal Dunia, Putri Ibas Masih Suka Mencari Keberadaan sang Nenek

Misalnya saja, terang Hendrawan, saat pemberian gelar pahlawan nasional kepada Proklamator RI Soekarno di Istana Negara.

"Waktu presiden Soekarno mendapatkan gelar pahlawan nasional, kemudian ketika almarhum Taufiq Kiemas meninggal. Nah, tapi rupa-rupanya publik ini ingin kalau bisa pertemuannya lebih sering," ujarnya.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, setelah lama tak bertemu, momen jabat tangan antara SBY dan Megawati menggambarkan kesejukan dalam prosesi pemakaman Ani Yudhoyono.

Reaksi Riza Patria saat Pemimpin Rencana Pembunuhan 4 Tokoh Disebut-sebut sebagai Kader Gerindra

Momen tersebut terjadi saat SBY tiba di titik pemakanan sang istri.

Megawati dan sejumlah pejabat lainnya yang duduk sejajar berdiri menyambut SBY yang langsung menyalami mereka.

Dalam momen singkat itu, tampak Megawati mengucapkan sesuatu pada SBY dan tersenyum.

Sementara itu SBY dengan matanya yang sembab tampak menganggukkan kepala.

Ia lantas duduk di kursi antara Presiden ke-3 RI BJ Habibie dan Ibu Negara Iriana Jokowi.

Bela Soenarko, Mantan Kepala Intelijen ABRI: Senjata Rongsokan Ini yang Kita Hebohkan

(TribunWow.com)

WOW TODAY:

Tags:
Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)Megawati SoekarnoputriAni Yudhoyono Meninggal DuniaUpacara Pemakaman Ani Yudhoyono
Rekomendasi untuk Anda
ANDA MUNGKIN MENYUKAI

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved